Nilai Tambah Manufaktur Indonesia Capai US$255 Miliar di 2023
Transformasi teknologi digital di sektor industri menjadi sangat penting untuk memperkuat daya saing dalam revolusi industri 4.0. Lompatan inovasi teknologi akan dapat mendorong nilai tambah industri dan menjadikan biaya produksi semakin efisien.Demi mempercepat transformasi teknologi digital, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Tech Link Summit 2024 di Gedung PIDI 4.0 Jakarta pada 18-20 Juli 2024 .
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan kolaborasi The World Economic Forum’s Global Lighthouse Network dibentuk agar pelaku industri dapat mengembangkan, meniru, dan meningkatkan inovasi manufaktur guna menciptakan peluang untuk pembelajaran dan menjalin kolaborasi lintas perusahaan. Tahun lalu, terdapat 21 industri bergabung sehingga sebanyak 153 perusahaan industri telah berada dalam jaringan ini. Perusahaan-perusahaan ini telah menerapkan teknologi manufaktur canggih seperti Artificial Intelligent (AI) untuk mencapai peningkatan produktivitas, keberlanjutan, dan ketahanan rantai pasok.
Pada Januari 2024, jumlah startup di Indonesia tercatat sebanyak 2.566 perusahaan, sehingga Indonesia menempati peringkat enam dunia berdasarkan laporan Startup Ranking, di bawah Amerika Serikat (78.073), India (16.302), Inggris (7.079), Kanada (3.876), dan Australia (2.793), dan di atas Jerman (2.445), Prancis (1.650), Spanyol (1.492), dan Brazil (1.185). “Karenanya, kita harus memanfaatkan potensi ini sebaik-baiknya dengan kerja sama dengan tech startup. Ini merupakan strategi quick wins , terutama untuk mengakselerasi implementasi inovasi teknologi sesuai tuntutan pasar,” ujar Agus di Jakarta, Kamis (17/7/2024).
Agus menyampaikan nilai tambah manufaktur atau manufacturing value added (MVA) di Indonesia pada 2023 senilai US$255 miliar atau naik sebesar 36,4% dari MVA di 2022 senilai US$187 miliar. Agus mengatakan peningkatan nilai tambah tersebut membuat peringkat Indonesia sebagai Top Manufacturing Countries naik dari peringkat ke-14 dunia di 2022 menjadi posisi ke-12 pada 2023.
MVA Indonesia di atas negara-negara ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Vietnam. Agus meyakini kontribusi startup akan lebih menciptakan value added di industri manufaktur Indonesia. Tech Link Summit 2024 diproyeksikan membuka kesempatan pelaku industri untuk mengeksplorasi teknologi terapan dalam rangkaian proses bisnis perusahaan, seperti lini produksi, penyimpanan (warehouse), pemasaran, logistik dan transportasi, pengolahan limbah, efisiensi energi, serta pengelolaan manajemen perusahaan.
Tech Link Summit dilaksanakan untuk menunjukkan manfaat dan memperkenalkan forum transformasi teknologi bersama tech startup Indonesia, agar menginspirasi industri dan masyarakat untuk segera memulai perjalanan transformasi teknologi. “Mari jadikan Tech Link Summit 2024 ini sebagai forum kolaborasi strategis startup dengan industri, akademisi, dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem inovasi yang lebih kuat,” ujar Agus. Forum ini diharapkan digelar setiap tahun, sehingga pelaku industri dapat terus mengeksplorasi dan mencari teknologi inovasi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Tech Link Summit 2024 merupakan bagian dari rangkaian kompetisi Startup4Industry 2024 yang mengasah peran startup sebagai penyedia teknologi yang mengedepankan penerapan industri hijau dan mendukung keberlanjutan industri. Menperin berharap, para lulusan Startup4Industry dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan di dunia industri dengan inovasi yang diciptakan. “Sehingga kita bisa sampaikan kepada masyarakat dan pelaku industri, bahwa inilah saatnya kita Bangga Inovasi Startup Indonesia,” ujar Agus di Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan Kemenperin memfasilitasi 60 pelaku industri dan usaha serta 54 startup teknologi untuk melakukan 1 on 1 business meeting. Selain itu, ada delapan sesi seminar, 11 sesi workshop, dan pameran teknologi dari 15 startup.
Tech Link Summit menghasilkan kesepakatan kerja sama antara 17 startup dengan 18 dunia usaha dunia industri, yang dilakukan sejak tercetusnya inisiatif Tech Link Summit. “Penandatanganan kerja sama tersebut tercatat senilai Rp47 miliar,” kata Reni.
Di samping kesepakatan antar bisnis tersebut, Direktorat IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut juga menandatangani perjanjian kerja sama dalam rangka Program Penumbuhan dan Pengembangan Startup Berbasis Teknologi, dengan PT Akselerasi Ide Nusantara (Alpha JWC Ventures), PT New Energy Nexus, Venturi Startup Studio, serta Leave a Nest Group. “Kegiatan Tech Link Summit 2024 juga didukung penuh oleh PIDI 4.0, Kadin Indonesia, Asosiasi Cloud Computing Indonesia, Leave a Nest, Fordigi BUMN, Imajin, serta berbagai pihak lain,” ucap Reni.
Menjaring Startup
Tahun ini, Ditjen IKMA telah menyaring 206 startup dan 280 IKM pendaftar kompetisi Startup4Industry 2024. Kompetisi ini bertujuan untuk mempertemukan solusi teknologi dari startup dengan permasalahan yang dihadapi oleh industri.
Ratusan pendaftar ini diseleksi menjadi 20 startup sebagai finalis untuk melaksanakan proyek implementasi selama tiga bulan.“Dua puluh finalis tersebut akan bersaing selama tiga bulan untuk menghasilkan dampak/capaian terbaik dengan mengimplementasikan inovasinya di bisnis 20 IKM mitra,” kata Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin, Dini Hanggandari.
Dini mengungkapkan kompetisi Startup4Industry telah dilaksanakan sejak 2018, sebagai strategi untuk membentuk ekosistem solusi teknologi yang dapat menjembatani kebutuhan industri memanfaatkan solusi teknologi dari startup teknologi Indonesia. (*)