Wahyoo, dari Memodernisasi Warteg ke Akselerator UMKM Kuliner
Startup food enabler Wahyoo menolak kalah, kini bangkit dengan memasuki babak baru. Dari fokus memodernisasi rumah makan Warteg menjadi akselerator UMKM kuliner agar menjadi bisnis yang besar dan naik kelas dengan Wahyoo Ventures. Ini sesuai dengan visi perusahaan dengan terus memberdayakan UMKM kuliner lebih jauh lagi, agar tetap berinovasi dan berkembang ke arah yang lebih maju.
Wahyu Ventures bukan memberikan pembiayaan atau investasi, melainkan program akselerator dari Wahyoo untuk UMKM, khususnya sektor F&B agar bisnisnya berkembang, lebih maju bahkan diharapkan bisa IPO. Wahyoo Ventures diluncurkan di Jakarta Mei 2024 lalu bersamaan dengan event Sayembarasa Roadshow Jakarta.
“Kalau dulu kan kami fokus di kuantitas, sekian ribu warteg kami jangkau, sekarang enggak. Kami mulai fokus pada kualitas, meski jumlahnya sedikit tetapi yang penting jadi besar, bisa berkembang, syukur-syukur bisa IPO. Jadi program Wahyoo Ventures itu akselerator agar UMKM bisa memiliki growth dan bisnis yang sustain,” kata CEO Wahyoo Group Peter Shearer saat berbincang dengan swa.co.id beberap waktu lalu.
UMKM terpilih akan mendapatkan hadiah 4M yakni Money, Mentoring, Management Tools dan Market Access. Para UMKM potensial dikurasi melalui event Sayembarasa yang dilakukan di Kota Solo, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Malang. Wahyoo Ventures menjadi jembatan program sementara Sayembara Roadshow merupakan strategi Wahyoo menjaring UMKM lokal potensial untuk dikembangkan.
Setidaknya total ada 500 UMKM per kota yang melakukan registrasi dan UMKM tersebut dikurasi menjadi 100 UMKM terpilih untuk hadir di acara Sayembarasa Roadshow di masing-masing kota untuk berkesempatan memenangkan hadiah 4M tersebut.
Peter mengungkapkan, Wahyoo tidak menargetkan berapa UMKM yang harus dijaring untuk dikembangkan di setiap kota. Namun jika ada UMKM yang potensial untuk dikembangkan, pihaknya akan melakukan pendalaman dan penjajakan lebih lanjut. Tidak hanya pada produk, nantinya kurasi dilakukan secara menyeluruh di semua aspek mulai dari visi pemilik usaha ke depan, keuangan, SOP, hingga komitmen untuk diajak maju bersama.
“Karena ada orang yang usahanya potensial, tetapi dia bersyukur dan merasa cukup dengan usahanya saat ini, enggak ingin dikembangkan lebih jauh, buka cabang dan lain-lain, cukup dengan segitu. Kita juga enggak bisa memaksa, jadi kita perlu memiliki kesamaan visi untuk berkembang, enggak bisa hanya dari satu sisi,” ucap Peter.
Hadiah 4M
Money: UMKM yang terkurasi akan dibantu mendapatkan bantuan investasi dana. Wahyoo memiliki jaringan investasi yang kuat, mulai dari fintech, bank digital hingga perbankan konvensional besar. Bantuan bisa berupa permodalan, kredit usaha, pinjaman, gaji pegawai, simpanan dan deposito.
Mentoring: Para mentor yang akan membimbing dan membersamai UMKM terpilih berasal dari para expert seperti contoh Valentino Ivan (Operational Coach), Lina Priatna (Product Coach), Dewa Eka Prayoga (Sales and Marketing Coach), Felicia Putri (Financial Coach), Tom Mc Ifle (Business Strategy Coach), hingga Yudi Chandra (People Coach).
Management Tools: Wahyoo akan membantu UMKM mendapatkan sistem manajemen tools yang baik, sehingga kinerja bisnis bisa efektif, efisien dan bisa dipantau secara real time.
Market Access: Wahyoo Group memiliki jaringan yang luar biasa untuk membuka pasar bagi para UMKM terpilih. Wahyoo Network mulai dari media, teknologi, komunitas, retail outlet, institusi finansial, supplier, manufaktur, sertifikasi, logistik, EO, properti, investor, legal, government, human resources, agensi kreatif, hingga R&D. (*)