Produsen K-Food Genjot Penetrasi Pasar di Indonesia
Tren makanan dan minuman Korea yang semakin mendunia berkat Hallyu atau Korean Wave berhasil menarik perhatian Kementerian Pertanian, Pangan dan Pedesaan Korea dan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation untuk mendongkrak ekspor Korean Food ke pasar Indonesia. Salah satu caranya, mereka berpartisipasi pada pameran makanan internasional terbesar di Indonesia, yaitu Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 23-26 Juli 2024
Menteri Pertanian, Pangan dan Pedesaan Korea Selatan, Song Mi-Ryeong bersama dengan Ketua dari Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation, Kim Chun-jin, mememberikan kesempatan emas kepada 12 perusahaan ekspor makanan dan minuman asal Korea Selatan untuk mendongkrak penjualannya ke Indonesia.
Dari total 7 internasional pavilion yang ada di acara tersebut, pavilion Korea yang terdiri dari 12 perusahaan ekspor makanan & minuman ini berhasil menarik perhatian visitor yang hadir untuk datang dan menggali informasi produk yang di tampilkan.
Menurut data ekspor produk makanan dan minuman Korea, ekspor K-Food ke Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan dari tahun ke tahunPeringkat pertama yang menduduki kenaikan produk ekspor K-Food ini adalah olahan kopi asal Korea Selatan yaitu sebesar US$34 juta (naik 17,3% dari tahun ke-tahun). Meskipun Indonesia memiliki olahan kopi yang diminati oleh banyak kalangan masyarakat, tapi kopi olahan dari negeri Ginseng ini tak mau kalah untuk menduduki peringkat dan kualitasnya di pasar Indonesia.
Kemudian, produk minuman naik menjadi US$13 juta (15,8%) dan produk mie instan Korea senilai US$7juta (25,8%), merujuk data ekspor data ekspor produk makanan dan minuman Korea per Juni 2024. Peningkatan ekspor produk makanan dan minuman tersebut dilandasi oleh kerjasama yang terjalin antara Korea Selatan dengan Indonesia mengenai Serfitikasi Halal yang bakal diresmikan pada Oktober 2024.
Label Halal sangat penting untuk produk-produk makanan dan minuman di Indonesia. Oleh karena hal tersebut, pemerintah Indonesia berencana memimpin pasar sertifikasi halal ke arah yang lebih terstandarisasi dengan menggandeng negara-negara lain termasuk Korea Selatan untuk mengembangkan pasar Sertifikasi Halal Indonesia ke tingkat yang lebih Internasional dengan menerima standar Sertifikasi Halal Internasional yang dimiliki oleh negara lain.
Lee Seung Hoon, Kepala Perwakilan Korea Agro-Trade Center, menyampaikan pameran ini mengukuhkan potensi perluasan ekspor produk K-Food di pasar Indonesia. "Kami juga akan mendengarkan ide-ide dan tantangan terkait prosedur sertifikasi halal dari para ekspotir dan memberikan mereka dukungan yang ada. Kami yakin bahwa kami bisa terus memperluas peta distribusi produk agrikultur Korea melalui business matching atau pameran-pameran dengan para importir lokal dan vendor lokal untuk mencapai kinerja ekspor yang maksimal," ujar Hoon pada jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/07/2024)
Yang paling diminati adalah snack korea yang bersertifikat halal dan produk kesehatan seperti gingseng merah Tingginya antusiasme masyarakat Indonesia dengan produk makanan dan minuman korea menarik perhatian perusahaan-perusahaan K-Food. "Adapun, produk yang paling diminati pengunjung adalah snack Korea yang bersertifikat halal dan produk kesehatan seperti gingseng merah," kata Hoon. Pameran ini membuka pertemuan business matching dengan perusahaan Indonesia (menemukan importir/distributor lokal). Adapun, target pengunjung sebanyak 50 ribu orang selama rangkaian acara FHI tahun ini. (*)