Subholding Pelindo Jasa Maritim Raup Laba Bersih Rp647 Miliar Sepanjang 2023

Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), bagian dari Pelindo Group mencatatkan laba bersih Rp647 miliar (audited) sepanjang 2023. Capaian laba tersebut merupakan kontribusi dari berbagai jasa yang dilayani oleh SPJM.
Adapun tiga layanan utama yang mendominasi, antara lain layanan penundaan terealisasi 150,70% dari anggaran, layanan listrik yang tercapai 103,16% dari target anggaran, serta layanan fuel surcharge yang dominan di SPJM, serta dua anak usahanya itu JAI dan PMS.
“Di tahun 2023 lalu, SPJM mengantongi pendapatan usaha yang tumbuh 104,98 persen dari anggaran, “ujar Arief Prabowo, Direktur Utama Pelindo Jasa Maritim.
Dia mengungkapkan pertumbuhan kinerja keuangan SPJM grup sejalan dengan kinerja operasional yang juga membukukan tren positif. Pemanduan kapal menembus 625.012 gerakan atau meningkat 4,04% secara YoY. Sedangkan penundaan kapal meningkat 30,58% secara YoY, atau tercapai sebesar 4,97 Miliar Gt-Jam. Distribusi BBM meningkat 25,61% YoY dan juga melampaui target RKAP 2023 dengan mencapai 101,98% atau sebanyak 49.686 KL. Demikian pula dengan kinerja distribusi gas 103,53% dari RKAP 2023 atau 49,86% YoY, dengan mencapai 13.188.848 MMBTU.
Untuk kinerja air bersih, SPJM Group menembus sebesar 893.883 ton atau naik 15,98 % dari tahun lalu. Demikian pula layanan listrik mencapai 177.961.668 KWH atau 12,88% meningkat secara YoY. Kinerja peralatan juga menunjukkan performa yang positif. Availabilitas atau kesiapan peralatan meningkat 0,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami berharap dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peran Perusahaan sebagai penyedia jasa di sektor kemaritiman khususnya dari segi layanan kapal, layanan peralatan pelabuhan, serta jasa-jasa utilitas, yang semuanya diharapkan dapat menjaga kinerja pelabuhan di Indonesia, “ ujarnya.
Kata Arief, capaian tersebut menunjukkan efektivitas dari pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan, antara lain dukungan teknologi terbaru Phinnisi, yang merupakan platform sistem operasi layanan kapal end-to-end. "Ini salah satu pilar dalam mewujudkan tujuan National Logistic Ecosystem (NLE), telah berhasil memberikan dampak signifikan terhadap industri pelayaran dan logistik, efisiensi biaya dan waktu pelayanan yang signifikan," jelasnya.
Menurutnya, dengan terus menjaga availlabilitas peralatan, pelabuhan dapat berperan penuh untuk menurunkan port stay (lamanya waktu menunggu kapal di pelabuhan) dan cargo stay (lamanya waktu yang dibutuhkan muatan ketika di pelabuhan). Dua hal ini sangat berkontribusi pada performansi logistik nasional yang tentu saja berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi bangsa.
Untuk diketahui, Pelindo Jasa Maritim, satu dari empat subholding Pelindo, memiliki visi sebagai pemimpin jasa kemaritiman yang terintegrasi dan berkelas dunia. Perusahaan ini menyediakan layanan di bidang marine, peralatan pelabuhan (equipments), jasa galangan (docking), pengerukan (dredging solution), dan jasa utilitas pelabuhan (port utilities) lainnya. (*)