Obituari, Hamzah Haz Sosok Pemimpin yang Pro Kebijakan Berbasis Fakta
Wakil Presiden ke-9, Hamzah Haz, wafat pada Rabu (24/7/2024). Hamzah Haz meninggal dunia pada usia 84 tahun. Ekonom dan Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini, mengenang sosok almarhum sebagai sosok penjaga APBN dan pemimpin yang pro pada kebijakan berbasis evidence atau fakta. “Apa yang bisa ditiru dari Hamzah Haz? Komitmen terhadap kepentingan nasional secara keseluruhan tanpa meninggalkan aspek realitas dan rasional. Dalam hal ini Hamzah Haz tergolong pemimpin yang pro kebijakan harus berbasis evidence (evidence based policy),” kata Didik seperti ditulis swa.co.id di Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Sebagai contoh, Hamzah turun gunung ketika 20 tahun yang lalu terjadi krisis APBN. Dia berkontribusi untuk ikut menyelesaikan kendala itu. Kala itu, pada pertengahan tahun 2000-an atau 2005, terjadi pro kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Almarhum ikut andil menjadi penengah untuk menangani permasalahan nasional ini
Subsidi barang dinilai sebagai kebijakan pemborosan dan harus diganti menjadi subsidi kepada masyarakat yang tepat sasaran. Hamzah ikut mendinginkan suasana. Meskipun kebijakan menaikkan harga BBM itu tidak populer, kemudian dia menyetujui kenaikan harga BBM dengan alasan kenaikan tersebut sebagai pilihan rasional. “Tidak ada lagi penjaga APBN seperti Hamzah Haz. APBN rusak pada sisi penerimaan, sekaligus lebih rusak pada sisi pengeluarannya. Selain rusak karena kesalahan politik dan kebijakan di pusat, APBN juga menjadi target korupsi dan bancakan yang masif di banyak daerah kabupaten/kota, provinsi serta di banyak kementerian dan lembaga negara,” ucapnya ke awak media via aplikasi pesan singkat perpesanan yang disampaikan dari Dubai. (*)