Pos Indonesia Menuju Logistic Champion: Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama Pos Indonesia, sedang menjelaskan transformasi BUMN yang dipimpinnya menjadi Logistic Champion (Dok. PT Pos Indonesia)

Indonesia Brand Forum (IBF) bekerja sama dengan PT Balai Pustaka menggelar acara "BUMN Soko Guru Indonesia Maju: Menuju Indonesia Emas 2045" yang diadakan pada Rabu, 24 Juli 2024, di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta. Acara ini menghadirkan panelis Yuswohady (Founding Director IBF), Faizal Rochmad Djoemadi (Direktur Utama Pos Indonesia), Arya Sinulingga (Stafsus Menteri BUMN bidang Komunikasi Publik), dan Achmad Fachrodji (Direktur Utama Balai Pustaka), yang berbagi pandangan tentang peran BUMN dalam transformasi menuju Visi Indonesia Emas 2045.

Dalam acara yang dimoderatori Bagus Zidni Ilman Nafi, Senior Business Analyst Inventure ini, Faizal Rochmad Djoemadi, mengungkapkan bahwa Pos Indonesia tengah bertransformasi menjadi perusahaan logistik. "Ke depan Pos Indonesia sedang menuju menjadi logistic company. Kami disiapkan menjadi Holding Logistik," ujar Faizal. Transformasi ini mencerminkan upaya BUMN untuk meningkatkan efisiensi dan kontribusi dalam perekonomian nasional, bahkan menjadi logistic champion.

Faizal menjelaskan bahwa Pos Indonesia ditetapkan sebagai PMO untuk Klaster Logistik BUMN dan diharapkan menjadi Holding Logistik BUMN.

"Melalui pembentukan BUMN Klaster Logistik, terdapat potensi terbentuknya layanan logistik secara end-to-end yang dimiliki oleh anggota Klaster BUMN Logistik, sehingga menjadi keunggulan kompetitif untuk memperkuat posisi layanan BUMN dalam pasar logistik nasional," jelas Faizal.

Transformasi Pos Indonesia ini sejalan dengan visi besar NKRI yang diungkapkan oleh Presiden Jokowi. Presiden Jokowi percaya bahwa Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Untuk mencapai visi Indonesia Maju 2045, transformasi ekonomi menjadi agenda utama dengan fokus pada penguatan struktur ekonomi, produktivitas sektor ekonomi, dan integrasi ekonomi domestik.

Biaya logistik di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara lain, yaitu sebesar 14,26% dari total biaya logistik nasional, sementara rata-rata negara di dunia hanya sekitar 12%. Pos Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi manajemen logistik nasional.

Faizal berharap pondasi yang telah diletakkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir akan terus berlanjut untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. "Semua ini demi mencapai visi Indonesia Emas 2045," ujar Faizal, mengakhiri paparannya.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya peran BUMN dalam mendukung visi besar Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Dengan transformasi dan kolaborasi yang kuat, BUMN diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. (*)

# Tag