JF3 Menempa Para Desainer Indonesia Ke Pentas Internasional

Armine Ohanyan, desainer muda asal Prancis sebagai desainer pembuka di JF3 2024. (Foto:Dok/JF3).

Ajang fashion terbesar kembali digelar tahun. JF3 mengusung tema #20YearsContribution, yang menandai tonggak sejarah dua dekade kontribusi nyata JF3 untuk industri mode Indonesia, dari segi inovasi, relasi, dan bisnis. Ajang fesyen ini diinisiasi oleh PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang digelar di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara pada pada 18-28 Juli 2024 dan Summarecon Mall Serpong, Banten di 26 Juli hingga 4 Agustus 2024.

Thresia Mareta, Advisor JF3, menuturkan JF3 tahun ini menampilkan desainer muda asal Prancis, Armine Ohanyan, yang mendapatkan kehormatan sebagai disainer pembuka di JF3 2024. Partisipasi Armine merupakan hasil kerja sama antara JF3, Pintu Incubator, dan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia melalui Institut Français d'Indonésie (IFI).

Armine Ohanyan adalah seorang desainer muda yang kreatif menggabungkan keterampilan kerajinan tradisional dengan teknologi modern untuk menciptakan karya-karya inovatif dan berkelanjutan. Karya-karyanya menawarkan desain yang sangat mendetail dan bermakna yang dipengaruhi oleh semangat perempuan dan keindahan alam.

Keahliannya dalam mengintegrasikan teknologi seperti pemotongan laser, thermoforming, dan pencetakan 3D telah diakui melalui berbagai penghargaan bergengsi, termasuk nominasi untuk Luxury And Creative Talents 2023 dan sebagai Finalis untuk Grand Prix For The Creation Of The City Of Paris 2022. Armine menyerukan NO WASTE dengan menciptakan koleksi kapsul edisi terbatas yang berkolaborasi dengan seniman atau pengrajin, dan mengekspresikan cara baru dalam merancang mode sambil menonjolkan kerajinan tangan dan Made in Paris.

Di JF3 Fashion Festival 2024, Armine Ohanyan akan mempresentasikan koleksi terbarunya bertajuk Cyberdistortion. Koleksi ini mengeksplorasi ketegangan antara dunia digital dan realitas, mencerminkan tantangan sosial dan ekologis yang dihadapi saat ini.

Inspirasi utamanya adalah kontradiksi dalam kehidupan kita, yang diwakili melalui warna, tekstur, dan bentuk yang berlawanan. Koleksi ini menawarkan pakaian unisex dengan sentuhan futuristik, mencerminkan bagaimana kita dapat membawa pengetahuan dan warisan masa lalu menuju masa depan. "Pemilihan Armine merupakan kerjasama dengan kedutaan Perancis untuk memilih brand-brand yang potensial dan naik daun," ujar Thresia di Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Karya-karya Armine unik dan sudah matang. Kehadiran Armine merupakan kesempat bagi desainer Indonesia untuk melihat bagaimana desainer Perancis mengeksekusi suatu presentasi. Karena ini merupakan satu langkah yang diambil bahwa desainer Indonesia akan bergerak ke pasar Internasional. “Kita harus melihat pencapaian para desainer di luar negeri, cara mengeksekusi dan potensi yang dimiliki Indonesia. Secara karya tidak berbeda jauh, tapi eksekusinya jauh berbeda dimana mereka lebih profesional sehingga menghasilkan banyak brand dan karya-karya yang lebih bagus dan diterima pasar internasional,” kata Thresia.

Chairman JF3, Soegianto Nagaria, menyebutkan JF3 mendukung para pelaku usaha mode agar dapat menampilkan karyanya secara lebih profesional. Komitmen menjadi dasar utama JF3 dalam membangun semua yang dilakukan, yang mendorong kelangsungan JF3 selama dua dekade ini dengan konsistensi yang tak tergoyahkan. Komitmen inilah yang menghasilkan konsistensi. 20 tahun bukanlah waktu yang singkat, terutama untuk sebuah festival mode. (*)

# Tag