Bank DBS Indonesia Menggaungkan Praktik Keberlanjutan dan ESG

Foto : Bank DBS Indonesia.

PT Bank DBS Indonesia membantu perusahaan seperti MYCL dan eFishery yang bertautan dengan prinsip keberlanjutan MYCL, wirausaha sosial yang menerima dana hibah dari program DBS Foundation Social Enterprise Grant pada 2016 dan 2018, bercita-cita mengurangi limbah pertanian dan menjaga kelestarian ekosistem. MYCL berhasil mengolah 500.000 kg limbah pertanian per tahun sebagai bahan baku, mengurangi limbah akhir sebesar 73.974 kg per tahun, dan mengurangi emisi karbon sebesar 64.184,88 tCO2-e.

Kini, MYCL berhasil mengembangkan produk ramah lingkungan berbasis jamur untuk fashion dan bangunan, yaitu Biobo dan Mylea. "Pendanaan dari DBS Foundation memungkinkan kami meningkatkan kapasitas produksi dari 100 sqft per tahun menjadi 10.000 sqft per tahun. Selain itu, kami juga memperluas jangkauan ke pasar global ke 48 negara dan menampilkan karya kami di Paris Fashion Week 2024 dalam kolaborasi bersama Doublet, sebuah merk pakaian asal Jepang," kata Founder & CEO MYCL, Adi Reza Nugroho pada siaran pers di Jakarta, baru-baru ini.

Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia, Mona Monika, mengatakan kolaborasi antara Bank DBS dengan wirausaha sosial dapat berdampak positif dan mempercepat pencapaian masa depan yang lebih berkelanjutan. D

Bank DBS Indonesia aktif membantu proyek berbasis Environment, Social, and Governance (ESG). Salah satunya dengan memberikan pendanaan jangka pendek (loan) senilai Rp500 miliar kepada eFishery pada Oktober 2022. Dana ini digunakan oleh eFishery untuk memperluas bisnisnya dan sekarang mampu meningkatkan penjualan hasil panen hingga dua kali lipat serta kini hadir di 280 kota/kabupaten di Indonesia. Selain itu, eFishery juga telah mengekspor udang dan ikan nila ke Amerika Serikat.

Chief Product Officer eFishery, Chrisna Aditya, menyampaikan eFishery termotivasi untuk mengatasi masalah pangan serta mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi melalui ekonomi digital yang inklusif. “Kami berhasil mengubah model bisnis konvensional menjadi lebih efisien dan modern dengan bantuan Bank DBS Indonesia. Sebagai hasilnya, penjualan hasil panen eFishery meningkat dengan sangat baik sejak penyaluran dana pinjaman pada tahun 2022. Ke depannya, kami akan terus membangun industri akuakultur lokal bersama dengan pembudidaya ikan, petambak udang, dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, kami akan melakukan penetrasi pasar ke luar negeri, termasuk ke beberapa negara yang saat ini kami jelajahi, seperti beberapa negara di Amerika Serikat, Asia, dan Timur Tengah,” tutur Chrisna. (*)

# Tag