Laba Bersih BCA Naik Dua Digit, BRI dan BTN Naik Sedikit
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada semester I/2024 mencatatkan laba bersih Rp26,9 triliun atau naik 11,1% pada periode yang sama di tahun lalu (year on year). Sepanjang semester I/2024, laba bersih PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menjadi Rp1,50 triliun atau naik 1,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,47 triliun. Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih senilai Rp29,90 triliun , naik 0,95%
Tasrul Tanar, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menyampaikan saham BBTN dan BBRI secara teknikal masih direkomendasikan beli. “Target harga saham BBTN di Rp1.420 dan BBRI pada Rp5.100,” ujar Tasrul pada risetnya yang dikutip pada Senin, (29/7/2024). Tim periset PT CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli saham BBRI.”Potensi saham BRI naik pada jangka pendek di kisaran Rp4.850 hingga Rp4.940,” tulis periset CGS International Sekuritas Indonesia yang dipublikasikan pada hari ini.
Rahmanto Tyas Raharja, Investment Analyst Lead PT Stockbit Sekuritas Digital, menilai kinerja Bank Rakyat Indonesia pada kuartal kedua tahun ini sebagai performa yang kurang memuaskan karena laba bersihnya naik tipis 0,9% atau di bawah ekspektasi karena setara 48% dari estimasi consensus untuk tahun 20244. “Performa tersebut didorong oleh net interest margin (NIM) yang turun akibat pembengkakan cost of fund, credit cost dan kualitas aset menunjukan tanda-tanda perbaikan, dan dorongan pertumbuhan kredit beralih ke segmen korporasi,” ucap Rahmanto.
Sunarso, Direktur BRI, mengatakan perseroan menatap paruh kedua tahun 2024 dengan optimisme. Hal tersebut tak lepas dari kondisi likuiditas dan permodalan BRI yang memadai, dengan loan to deposit ratio (LDR) BRI sebesar 86,59% serta capital adequacy ratio (CAR) di level 25,13%. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai tersebut, kedepan BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik.
Pada kesempatan terpisah, manajemen BTN meyakini penyaluran kredit dan pembiayaan BTN berhasil tumbuh signifikan. “Kami optimistis hingga akhir tahun 2024, BTN tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif,” ujar Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyampaikan pertumbuhan kinerja BCA di semester pertama tahun ini ditopang ekspansi pembiayaan secara berkualitas. “Serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan," ujar Jahja pada jumpa pers virtual di Jakarta, Rabu (24/7/2024).