Maybank Indonesia Cetak Laba Rp548 Miliar di Semester I Tahun 2024

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan Laba Sebelum Pajak (PBT) sebesar Rp548 miliar di semester I tahun 2024 atau naik sebesar 6,2% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseroan mencatat pertumbuhan kredit dua digit sebesar 11,9%, mencapai Rp123,03 triliun dibandingkan Rp109,97 triliun. Bank mencatat pertumbuhan aset konsolidasi sebesar 14,2% menjadi Rp189,16 triliun dari Rp165,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Raihan ini ditopang pertumbuhan kredit.

Simpanan nasabah tumbuh 4,7% menjadi Rp115,58 triliun dari Rp110,38 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Selaras dengan strategi Bank untuk meningkatkan dana murah, CASA meningkat sebesar 10,6%, didukung simpanan Giro yang tumbuh 15,5% dan Tabungan yang naik 3,5%.

Rasio non performing loan (NPL) membaik menjadi 2,7% (gross) dan 1,7% (net) dari 3,3% (gross) dan 2,2% (net). Saldo NPL menurun sebesar 10,7% dan rasio loan at risk (LAR) membaik menjadi 9,0% dari 11,5%. Pada Juni 2024, loan to deposit ratio (LDR) Maybank Indonesia pada level 90,8% dan liquidity coverage ratio (LCR) pada level sehat sebesar 169,6%, jauh di atas ketentuan regulator. Rasio kecukupan modal (CAR) tetap kuat pada level 23,5% dan Common Equity Tier 1 (CET 1) sebesar 22,3% pada Juni 2024.

Kemudian, Perbankan Syariah Maybank Indonesia pada semester pertama 2024, telah menyalurkan pembiayaan Rp32,95 triliun atau naik 24,3%. CASA tumbuh 14,7% menjadi Rp17,89 triliun dari Rp15,60 triliun didukung peningkatan pada simpanan Giro sebesar 12.8% dan Tabungan sebesar 16,4%.

Perbankan Digital Pada semester pertama 2024, platform perbankan digital ritel M2U, mencatat peningkatan transaksi sebesar 14,8% menjadi sekitar 11,6 juta dari 10,1 juta lebih transaksi pada periode yang sama tahun lalu. Nilai transaksi tumbuh 15,2% menjadi lebih dari Rp60,76 triliun dibandingkan Rp52,76 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Simpanan nasabah yang diperoleh melalui platform tersebut tumbuh 19,1% menjadi lebih dari Rp8,83 triliun.

Layanan QR Pay dan QR Cardless Withdrawal pada M2U mencatat kenaikan transaksi sebesar 83%. Platform digital untuk nasabah korporasi, M2E, membukukan nilai transaksi sebesar Rp413,54 triliun pada semester pertama 2024, naik 10,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Saldo simpanan Giro pengguna M2E tumbuh 11,4% menjadi Rp28,09 triliun dari Rp25,22 triliun pada periode yang sama tahun lalu dan turut berkontribusi pada kenaikan saldo pendanaan secara keseluruhan.

Adapun anak Usaha PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance) Maybank Finance mencatatkan pertumbuhan pembiayaan roda empat sebesar 4,3% menjadi Rp6,87 triliun pada semester pertama 2024 dari Rp6,58 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba Sebelum Pajak (PBT) tumbuh 3,8% menjadi Rp280 miliar pada semester pertama 2024 dari Rp270 miliar. NPL pada level 0,3% (gross) dan 0,1% (net) dibandingkan 0,2% (gross) dan 0,1% (net).

Kinerja PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM) membukukan pembiayaan yang tumbuh sebesar 7,5% menjadi Rp6,26 triliun dari Rp5,82 triliun. Pencapaian ini juga didukung oleh penerapan ‘One-Maybank’. WOM mencatat PBT sebesar Rp137 miliar pada semester pertama 2024, naik 22,4% dari Rp112 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Rasio NPL sebesar 2,5% (gross) dan 1,2% (net) dari 2,0% (gross) dan 0,9% (net).

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan , mengatakan perseroan telah berhasil membukukan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi di semua segmen bisnis utama pada semester pertama 2024. Pertumbuhan ini berjalan selaras dengan pertumbuhan kredit industri dua digit. “Di tengah berbagai tantangan, Bank telah berhasil meningkatkan kinerja bisnis intermediasinya dengan menangkap berbagai peluang pertumbuhan melalui penerapan strategi ‘super growth’ didukung upaya berkelanjutan kami dalam memperkuat sinergi ‘One-Maybank’," ujarnya.

Selain itu, perusahaan berhasil memperkuat fundamental Bank, baik dari segi keseimbangan likuiditas maupun pengelolaan kualitas aset agar selaras dengan target strategis. Kinerja yang ditoreh pada kuartal kedua 2024, telah mendorong Bank untuk membukukan kembali hasil yang positif dari kuartal sebelumnya, serta mendukung rencana pengembangan bisnis kami di kuartal mendatang.“Maybank Indonesia akan terus berfokus pada upaya untuk meningkatkan kemampuan Bank yang selaras dengan strategi M25+ yakni dalam merespons berbagai kebutuhan nasabah, peluang pasar maupun tantangan dengan menempatkan kebutuhan nasabah sebagai yang utama di seluruh kegiatan bisnis Bank,” tambah Steffano. (*)

# Tag