Bukalapak (BUKA) Per Juni 2024 Parkir Dana Rp19 Triliun di Obligasi Negara dan Reksa Dana

Foto : Istimewa.

PT Bukalapak.com (BUKA) memiliki posisi modal yang kuat dengan Rp19 triliun dalam bentuk kas, setara kas, dan investasi likuid yang mencakup obligasi pemerintah dan reksa dana per 30 Juni 2024. BUKA pada kuartal kedua tahun ini memperoleh pendapatan yang tumbuh sebesar 6% jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dengan divisi marketplace memberikan pertumbuhan yang sangat baik sebesar 26% selama kuartal tersebut. Pertumbuhan ini didorong oleh keberhasilan berkelanjutan pada divisi gaming.

Divisi Online to Offline (O2O) yang mengalami pertumbuhan 17% pada paruh pertama tahun 2024 yang didorong oleh peningkatan ragam produk dan layanan yang lebih luas untuk para Mitra. 73% dari TPV kuartal kedua 2024 perusahaan berasal dari luar wilayah tier 1 Indonesia, yang kuat dalam penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi di kalangan toko ritel mikro offline. Bisnis O2O mewakili 50% dari pendapatan grup BUKA di paruh pertama 2024.

Margin kontribusi keseluruhan BUKA, yang dihitung sebagai laba kotor setelah biaya penjualan dan pemasaran (S&M), meningkat dari Rp124 miliar di kuartal pertama tahun 2024 menjadi Rp162 miliar di kuartal kedua tahun 2024. Margin kontribusi O2O sebagai persentase dari TPV tetap stabil di 0,13%, namun ada peningkatan signifikan sebesar 20 bps untuk margin kontribusi Marketplace menjadi 0,77% pada kuartal kedua 2024.

Kinerja kuartal pertama merupakan sebuah tantangan dengan adanya bulan Ramadan yang secara khusus mempengaruhi pendapatan O2O. Ramadan yang jatuh di bulan Maret merupakan periode dengan kenaikan tingkat pembelanjaan dan dicatatkan pada kuartal pertama tahun ini. Namun masa perayaan Idul Fitri di akhir bulan Ramadan yang diikuti oleh 2 minggu musim liburan cenderung mengalami penurunan tingkat belanja.

Meskipun begitu, secara keseluruhan pendapatan meningkat 11% di paruh pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu dengan take rate lebih dari 3%. Kinerja Marketplace yang kuat di kuartal kedua didorong oleh divisi gaming selama periode Idul Fitri dengan take rate yang naik hingga 3,5%. Kenaikan tersebut merupakan hal positif untuk periode jangka pendek, namun sulit untuk dipertahankan di sepanjang sisa tahun ini. “Meski kuartal kedua ini relatif lebih statis, kami puas dengan kinerja kami di paruh pertama tahun ini. Adanya kenaikan margin kontribusi per kuartal sebesar 30% dan take rate yang kuat – yang telah melampaui 3% secara rata-rata untuk pertama kalinya – adalah sesuatu yang menggembirakan,” kata Teddy Oetomo, Presiden Bukalapak di Jakarta, Rabu kemarin.

BUKA mencatat adanya penurunan di kalangan konsumen mass market pada kuartal kedua, namun bukti terus menunjukkan bahwa ini tetap merupakan model bisnis yang baik. "Kami terus berinvestasi pada peluang pertumbuhan yang akan meningkatkan skala bisnis dan mendorong pendapatan serta margin di tahun-tahun mendatang", tambah Teddy.

Neraca yang kuat akan mendukung untuk berinvestasi dalam inovasi, memperluas pasar, mendiversifikasi lini produk, dan meningkatkan skala operasi di waktu yang tepat. "Profitabilitas terus diprioritaskan di atas pertumbuhan langsung. Menghasilkan pertumbuhan yang menguntungkan dan berkelanjutan dalam jangka panjang serta menciptakan nilai nyata sambil mengoptimalkan operasi kami dan mempertahankan disiplin keuangan kami adalah fokus utama tim manajemen di tahun-tahun mendatang,” kata Teddy. (*)

# Tag