ASDP Menambah Layanan Tiket Online di Pelabuhan Bastiong dan Rum

Ilustrasi foto : ASDP.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pada 3 Agustus 2024 bakal menerapkan reservasi tiket online di Pelabuhan Bastiong dan Rum di Provinsi Maluku Utara. Nantinya, digitalisasi tiket tersebut tersebar di 37 pelabuhan mencakup Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, Kolaka, Bolok, Larantuka, Kalabahi, Aimere, Waingapu, Bira, Pamatata, Bastiong, dan Rum.

Perseroan senantiasa menggulirkan beragam inovasi,semisal pemesanan tiket online pada aplikasi dan website based Ferizy. Jumlah pengguna Ferizy sebanyak 2,38 juta. Pengguna Ferizy imi aktif menggunakan layanan tersebut.

Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin,menyampaikan peningkatan ini merupakan bagian dari komitmen ASDP untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan dengan kapal ferry. "Kami terus berupaya untuk memperbaiki dan memperbarui layanan kami agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna. Melalui digitalisasi ini, kami ingin memastikan bahwa proses pemesanan tiket menjadi lebih mudah, cepat, dan aman," ungkap Shelvy pada keterangannya yang dikutip di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Shelvy mencontohkan dampak digitalisasi terhadap penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2024 yang berjalan lancar dan terkendali adalah secara data akumulatif pemudik bertiket yang tiba di Pelabuhan Bakauheni mencapai 98,2%. Hal ini merupakan bentuk dukungan pengguna jasa dalam mematuhi kebijakan bertiket maksimal H-1 keberangkatan dan tiba di pelabuhan sesuai jadwal tertera di tiket.

Adapun, transformasi digital ASDP dimulai pada Agustus 2018 dengan penerapan kartu prabayar pada mesin EDC, diikuti pada Juni 2019 dengan pembelian tiket di loket dan vending machine menggunakan e-KTP reader dan passport reader. Pada Mei 2020, sistem Ferizy memudahkan akses masyarakat membeli tiket melalui web dan aplikasi Ferizy atau melalui saluran penjualan Ferizy, dengan lebih dari 120 metode pembayaran tersedia.

Sejak diluncurkan pada 2020, Ferizy mengalami pertumbuhan pengguna yang pesat, dari 438.105 pengguna di tahun pertama hingga 655.951 pengguna pada 2023. Ini menunjukkan peningkatan kepercayaan dan kesadaran masyarakat terhadap pemesanan tiket online.

Ferizy ini memanjakan penumpang untuk memesan tiket tanpa harus antre di loket. Digitalisasi ini merambah ke wilayah Indonesia Timur di Pelabuhan Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada awal Juli 2024. Kemudian, lintasan Bira-Pamatata yang menghubungkan Makasar dan Selayar di 18 Juli 2024. Penerapan ini diharapkan dapat mempermudah mobilisasi masyarakat dan logistik di daerah.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengapresiasi terhadap capaian kinerja ASDP yang telah berupaya menjadi operator layanan ferry dengan jumlah armada terbesar. Selain itu, ASDP dinilai telah melakukan peningkatan fasilitas dan pelayanan baik pelabuhan maupun penyeberangan. “Hal tersebut pun selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam peningkatan akses layanan penyeberangan,” papar Erick.

Erick mendorong ASDP meneruskan inovasi, seperti yang telah dilakukan dalam layanan pembelian tiket ferry berbasis daring (Ferizy). Erick mengapresiasi layanan Ferizy yang merupakan bentuk transformasi digitalisasi ASDP dalam memberikan kemudahan kepada pengguna jasa penyeberangan untuk melakukan reservasi dan pembelian tiket online. (*)

# Tag