Cara Hitachi Lahirkan Young Leaders
Tahun ini untuk ke 17 kali Hitachi menggelar Hitachi Young Leader Initiative (HYLI). Dengan mengusung tema "Greening Together: Inclusion & Sustainability”. Program kepemimpinan muda ini mempertemukan 32 pemimpin muda dari Jepang dan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Program yang berlangsung empat hari menyoroti aspek-aspek penting dari pembangunan berkelanjutan melalui empat sesi pleno yang dibagi berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Kehidupan Sehat & Sejahtera (SDG 3), Energi Bersih yang Terjangkau (SDG 7), Berkurangnya Kesenjangan (SDG 10), dan Kota & Komunitas Berkelanjutan (SDG 11).
“HYLI adalah pilar dari komitmen teguh Hitachi untuk membina generasi pemimpin berikutnya yang akan secara tegas membentuk pemimpin masa depan Asia,” Kojin Nakakita Chairman Hitachi Asia Ltd.
Kojin menambahkan sesuai kredo Hitachi, menginspirasi dan membina generasi pemimpin berikutnya adalah salah satu dari banyak cara Hitachi berkontribusi kembali kepada masyarakat. Diakuinya, dirinya sangat senang melihat para delegasi muda merundingkan ide-ide inovatif dengan harapan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan di HYLI.
“Saya percaya bahwa mulai dari sini, HYLI akan membuka lebih banyak peluang bagi para inovator sosial yang bercita-cita tinggi ini untuk membentuk masa depan yang lebih beragam dan inklusif,” ujarnya.
Dikenal dengan inisiatif keberlanjutannya, proyek ramah lingkungan, dan warisan budaya yang kaya dan beragam, edisi ke-17 HYLI diadakan di Bali. Bali juga merupakan rumah bagi microgrid Nusa Penida, yang digunakan oleh Hitachi Energy pada tahun 2022 dalam menghadirkan energi hijau selama KTT G20 di Bali pada tahun 2022.
Dioperasikan oleh PT Indonesia Power, microgrid di Nusa Penida telah menyediakan energi yang lebih bersih untuk lebih dari 10.000 rumah, mendukung transisi energi di Indonesia. Inisiatif ini menunjukkan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mempercepat peralihan ke energi terbarukan.
Menandai keberagaman budaya para delegasi, delapan Pohon Tabebuya ditanam di microgrid Nusa Penida. Dipilihnya Tabebuya untuk menghiasi microgrid di Nusa Penida melambangkan keindahan, pembaruan, dan ketahanan, mencerminkan perjalanan dunia menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Kemampuan pohon ini untuk menghasilkan bunga yang menakjubkan bahkan dalam kondisi kering menjadi bukti harapan dan ketekunan.
Sejak didirikan pada tahun 1996, HYLI telah memberikan lebih dari 400 siswa kesempatan yang tak tertandingi untuk memperluas perspektif mereka dan mendukung nilai-nilai Asia serta pemahaman lintas budaya. Program yang diselenggarakan dua tahun sekali, berfungsi sebagai wadah yang luar biasa bagi mahasiswa berbakat untuk secara aktif berdiskusi tentang isu-isu global utama dengan pembicara terkemuka dari pemerintah, bisnis, dan akademisi.
Seyya Viriya, mahasiswa Universitas Udayana menuturkan pengalaman empat hari ini tidak hanya memiliki kesempatan untuk bertemu teman-teman baru dari negara lain, tetapi juga memperluas wawasan saya secara signifikan.
Setiap sesi panel, lokakarya, dan diskusi kelompok, bersama dengan kunjungan ke microgrid di Nusa Penida, menyoroti bagaimana teknologi dapat secara efektif menyediakan energi bersih untuk masa depan yang berkelanjutan dan hijau. “Sesi pendampingan memberikan wawasan berharga tentang penerapan pemikiran kritis untuk memecahkan tantangan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,” katanya. (*)