Strategy

The Harvest Group Lewati Dua Dekade dengan Inovasi Bisnis

Perayaan ulang tahun The Harvest yang ke 20 di Jakarta. (Foto: Ubaidillah/SWA)

Pemandangan Main Atrium Senayan City Mall di Jakarta pada Jumat (2/8/2024) berbeda dengan hari biasanya. Tampak berdiri kokoh kastil kerajaan, dikelilingi meja dengan hidangan kue berwarna warni di atasnya.

Saat memasuki atrium, pengunjung langsung disambut kue beraneka ukuran, jenis dan warna yang memanjakan mata. Aroma wangi kue yang tengah diracik juga menusuk hidung dan membuat perut terasa lapar ingin segera menikmatinya. Pegawai yang mengenakan kostum pasukan raja, menghipnotis pengunjung seperti berada di sebuah dongeng.

Situasi tersebut bukan khayalan, melainkan fakta di mana merek kue kenamaan The Harvest Group (PT Mount Scopus Indonesia) sedang merayakan ulang tahun yang ke-20. Di perayaan dua dekade ini, The Harvest mengusung tema The Harvest Kingdom 20 Year Sweet Fairytale.

Gelaran ini sebagai wujud perkembangan The Harvest Group yang sukses memperluas jaringannya dengan 97 toko The Harvest, 36 toko The Harvest Express dan 95 toko The Food Chain di seluruh Indonesia.

Dua dekade jelas bukanlah perjalanan yang sebentar. Lalu apa rahasia bisnis The Harvest bisa bertahan dan terus berkembang?

Sang Pioner

Mulai beroperasi tahun 2004, The Harvest menjadi pioner jaringan toko gue bergaya Eropa. The Harvest lahir dari kecintaan terhadap patisserie ala Prancis. Saat itu Lal De Silva, mantan koki pastry beberapa hotel ternama, membuka gerai kuenya di Jalan Senopati, Jakarta Selatan. Dia bukan seorang pebisnis, segala sesuatu dia lakukan atas pengalaman serta kehendak sendiri dan tim.

Sejak awal, The Harvest memberikan janji layanan yang baik, kualitas produk yang unggul, presentasi produk yang sensasional dengan kemasan yang inovatif dan standar layanan yang luar biasa. Janji ini terus dipegang dan diwujudkannya melalui operasional bisnis yang baik dan profesional.

Di sisi pembuatan produk dan kualitas, The Harvest menggunakan sistem yang terukur. Untuk menjaga standar produk, proses produksi dipusatkan sehingga mudah dikontrol. SOP pembuatan setiap produk, setiap produk juga memiliki spesifikasi dan pelatihan atau refresh skill training bagi pegawai, proses yang sederhana menggunakan mesin dan audit Global BRC. Audit Global BRC merupakan sertifikasi keamanan dan kualitas pangan internasional.

Selain Global BRC, semua produk juga sudah terverifikasi halal, CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik) di mana sertifikasi ini memastikan bahwa proses produksi perusahaan memenuhi standar kebersihan dan keamanan, serta sudah sertifikasi BPOM, ISO, SLHS (Sertifikat Layak Hygiene dan Sanitasi), SNI dan PMR (Program Manajemen RIsiko).

“Kualitas produk adalah ekspektasi dan harapan pelanggan. Kualitas produk membuat bisnis bisa bertahan dalam jangka panjang dan kualitas produk menciptakan loyalitas,” kata Head of Production The Harvest, Chef Sophian saat konferensi pers, Jumat (2/8/2024).

CEO The Harvest Group, Edison Manalu. (Foto: Ubaidillah/SWA)

20 tahun adalah perjalanan yang panjang dalam menyajikan kue bercita rasa enak, mewah dan halal. Ke depan, Perusahaan terus bertumbuh dengan optimis dan lebih dari itu, Perusahaan juga terus beradaptasi dalam menghadirkan inovasi varian cake, bread, cookies, hot meal, beverages, hingga pilihan produk lainnya.

“Melalui rangkaian 20 tahun anniversary ini, kami terus memperluas jangkauan dan menyesuaikan dengan segmentasi pelanggan termasuk dari kalangan milenial dan Gen Z. Untuk itu, dalam pencapaian 20 tahun ini kami turut menghadirkan inovasi produk baru dan merayakannya bersama pelanggan setia kami,” ucap CEO The Harvest Group, Edison Manalu.

Hadiah untuk Pelanggan

Dalam perayaan ulang tahun ke-20 ini, The Harvest menghadirkan produk baru Ruby Romantic Collection Collaboration with Callebaut. Ruby berasal dari Ruby Cacao yang merupakan salah satu kategori coklat dengan rasa unik karena berasal dari fermentasi coklat yang menghasilkan warna pink alami dengan hint fruity yang segar dan manis.

Kehadiran koleksi produk ini mencerminkan The Harvest yang saat ini hadir dengan tampilan yang lebih segaruntuk regenerasi sekaligus menyesuaikan dengan market yang lebih muda seperti milenial dan Gen Z.

Rangkaian Ruby Romantic hadir dalam pilihan Ruby Raspberry Cake, Ruby Opera Cake, Ruby Mini Cake Set, Ruby Sandwich, Sable Cookies, Ruby Yoghurt dan Ruby Rose. “The Harvest memilih produk ruby chocolate sebagai product highlight sebagai persembahan ulang tahun The Harvest Group yang ke 20,” ungkap Edison.

Tak mau ketinggalan, The Harvest Express dan The Food Chain dalam perayaan dua dekade ini juga menghadirkan konsep menarik. The Harvest Express dengan konsep grab to go menghadirkan varian produk beverage unik seperti macchiato series, bread boloban series, tray cake hingga onigiri cake.

Sementara itu The Food Chain sebagai mother brand Keikpop dan Tanod hadir dengan memberikan produk spesial seperti 10 varian minuman, 4 varian cake gaya lunch box, ubi brulee, ubi mozarella dan croissant honey ice cream.

Ruby Romantic Collection. (dok The Harvest)

Rencana ke Depan

Untuk pengembangan bisnis ke depan, The Harvest akan berlandaskan dengan prinsip budaya kerja perusahaan yakni adaptif, agile dan alignment. Perusahaan akan beradaptasi dengan situasi apapun seperti perubahan customer behaviour dan sebagainya.

"Agile itu kecepatan untuk mengeksekusi, dari beradaptasi menghasilkan sesuatu yang baru dan kreatif maka perusahaan akan cepat mengeksekusinya. Alignment artinya misi dan budaya perusahaan harus dikomunikasikan dengan semua pihak secara align mulai dari shareholders, teman-teman di lapangan, juga partner seperti suplier dan kontraktor harus tahu misi kita ke depan seperti apa," tanda Edison.

Ke depan perusahaan juga akan menghadirkan banyak inovasi seri-seri kue, seri bahan yang tidak pernah terpikir sebelumnya. Biasanya R&D sebuah produk dilakukan selama 3 bulan atau lebih. “Tanpa inovasi tidak akan jadi seperti ini,” Edison menambahkan.

Dalam lima tahun ke depan, The Harvest akan ekspansi atau tap in ke semua kota besar di Indonesia, tier dua serta tier tiga. Diharapkan The Harvest bisa tumbuh 150 sampai 200 toko. “Perusahaan ke depan akan mengikuti tren. Tren itu bukan dari kita tapi dari pelanggan,” tegas Edison. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved