Sajian Utama

Agincourt Resources, Berkomitmen Jalankan Semua Aspek Keberlanjutan

Ruli Tanio, Vice President Director PT Agincourt Resources (Foto: Wisnu Tri Rahardjo/SWA)

PT Agincourt Resources (kode bursa: PTAR) menempatkan elemen keberlanjutan (sustainability) sebagai aspek fundamental dalam operasional perusahaan. Perusahaan ini bergerak di sektor pertambangan serta pengolahan emas dan perak yang beroperasi di Tambang Emas Martabe, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Dengan posisinya itu, Agincourt menyadari pentingnya menyelaraskan keberhasilan dalam aspek ekonomi dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.

Seluruh kegiatan operasional Agincourt berada di bawah mekanisme Kontrak Karya selama 30 tahun melalui kerjasama dengan Pemerintah Indonesia. Bermula dari tahun 1997, wilayah pertambangan yang dikelola Agincourt terus meluas hingga sekarang menjadi 130.252 hektare (1.303 km2), yang meliputi Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal.

Sumber daya cadangan mineral Tambang Emas Martabe mencapai total 6,5 juta ounce emas dan 64 juta ounce perak. Kapasitas penggilingan berdasarkan AMDAL yang dimiliki Agincourt mencapai 7 juta ton bijih per tahun, menghasilkan 200 ribu ounce emas dan 1 juta - 2 juta ounce perak per tahun.

“Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, kami berkomitmen untuk melakukan penilaian sekaligus pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan,” kata Ruli Tanio, Vice President Director PT Agincourt Resources.

Hal ini, menurut Ruli, tertuang melalui beberapa aspek dalam Kebijakan Lingkungan dan Energi. Di antaranya, mengenai kepatuhan peraturan perundangan, efisiensi energi, pencegahan pencemaran, pengelolaan tailing, perlindungan keanekaragaman hayati, pemulihan daerah, pengurangan bahan pencemar udara dan emisi gas rumah kaca, efisiensi air, serta penerapan konsep 3R.

Agincourt memiliki Environmental & Energy Management System Manual yang sudah bersertifikasi standar internasional. Yakni, ISO 14001 mengenai Environmental Management System dan ISO 15001 mengenai Energy Management System.

Agincourt menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining), yang kemudian dilanjutkan dengan proses pengolahan di fasilitas smelting. Kegiatan operasional Tambang Emas Martabe menghasilkan air sisa proses dan material sisa. Untuk itu, perusahaan ini secara rutin memantau sisa proses agar tidak merusak lingkungan.

Hasil dari proses ekstraksi bijih yang digunakan untuk mengekstraksi emas dan perak menghasilkan aliran limbah yang dikenal sebagai tailing. Sebagian besar tailing ini terdiri dari air, material halus, kapur, dan sisa sianida. Tambang Emas Martabe membuang tailing di bendungan Tailing Storage Facility (TSF), yang dijadikan sebagai media pembuangan tailing, seperti halnya sebagian besar operasi penambangan emas.

Menurut Ruli, TSF Martabe telah dirancang untuk tetap aman di bawah curah hujan ekstrem dan kondisi seismik, serta dioperasikan sesuai dengan praktik industri terkemuka. Setelah penutupan, permukaan TSF akan direhabilitasi untuk mendukung tutupan hutan.

Dalam hal pengendalian kerusakan lingkungan, Agincourt memastikan untuk melaksanakan rehabilitasi dan reklamasi lahan yang tidak digunakan lagi. “Proses reklamasi dilakukan dengan teknik penanaman tanaman fast growing dan dilanjutkan dengan tanaman lokal endemik untuk mempercepat proses pengembalian ekosistem sehingga sesuai dengan habitat flora dan fauna setempat,” ungkap Ruli.

Agincourt juga berupaya melindungi keanekaragaman hayati dengan mengelola lahan, menjaga ekosistem, dan menjalankan komitmennya terhadap tata kelola lingkungan. Ruli meyakini bahwa penggunaan lahan yang berkelanjutan tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap peraturan, tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatan jangka panjang lingkungan setempat, memperkuat hubungan positif dengan pemangku kepentingan, dan selaras dengan tujuan keberlanjutan yang lebih luas.

Kegiatan penting lainnya yang terkait dengan keanekaragaman hayati ialah pembentukan panel penasihat keanekaragaman hayati. Panel tersebut akan secara aktif melakukan konservasi fauna, seperti perlindungan orang utan tapanuli dan konservasi harimau sumatera, serta kemitraan multipihak untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati di Hutan Batangtoru. Pengayaan flora juga dilakukan dengan menanam bibit lokal di area sekitar Tambang Emas Martabe.

Menurut Ruli, pihaknya juga menyadari bahwa kelangsungan perusahaan bergantung pada dukungan dan kepercayaan masyarakat, khususnya masyarakat sekitar wilayah operasional. Karenanya, Agincourt telah menyusun Master Plan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai bagian dari komitmennya terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan dan dukungan terhadap pilar Public Contribution pada Aspirasi Keberlanjutan Astra Group 2030.

Kehadiran Master Plan memberikan kerangka komprehensif untuk memandu program dan inisiatif tahunan perusahaan selama periode 2018-2031 dengan fokus pada tujuh program. Tahun 2023, Agincourt menginvestasikan dana US$ 2,1 juta untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, yang memberikan manfaat bagi total 18.367 individu melalui berbagai program dan inisiatif. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved