Sajian Utama

Asuransi Astra, Menjadi Warga Usaha yang Baik bagi Lingkungan

Widya Adi Tjahjono, Chief Compliance & Risk Management PT Asuransi Astra Buana (Foto; Wisnu Tri Rahardjo/SWA)

Asuransi Astra mempunyai prinsip yang mungkin tidak dimiliki banyak perusahaan di Indonesia, khususnya di industri jasa keuangan. Yaitu, menjadi warga usaha yang baik, yang tercantum dalam visi-misi perusahaan. Komitmen itu didukung oleh faktor eksternal, mulai dari SDG’s (Sustainable Development Goals), Paris Climate Agreement, POJK Keuangan Berkelanjutan, Taksonomi Hijau Indonesia, serta Astra 2030 Sustainability Aspiration. Hal inilah yang menjadi dasar bagi perusahaan untuk terus melakukan program social contribution kepada masyarakat.

Ada empat misi Asuransi Astra: (1) Memberikan rasa aman dan tenteram kepada pelanggan; (2) Menjadi perusahaan sebagai tempat yang menyenangkan untuk bekerja; (3) Berkeyakinan bahwa perusahaan dihargai sebagai investasi yang menguntungkan bagi pemegang saham; (4) Menjadikan perusahaan sebagai warga usaha yang baik bagi lingkungan sekitar.

Widya Adi Tjahjono, Chief Compliance & Risk Management PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), menjelaskan, pada roadmap strategi perusahaan, ada tiga pilar yang menjadi fondasi bagi Astra Buana untuk senantiasa melakukan program social contribution. Pilar pertama, dari sisi portofolio, Asuransi Astra ingin menjadi green insurance company yang sustainable dan resilience, didukung oleh berbagai produk dan layanan ke arah green, baik itu green operations, green products, maupun green services.

Pilar kedua, dari sisi people, Asuransi Astra melengkapi sumber daya manusianya dengan seperangkat pelatihan dan pengembangan, untuk memastikan bahwa mereka bisa bekerja dengan baik dan dapat memberikan peace of mind kepada pelanggan.

Pilar ketiga, dari sisi public contribution, perusahaan bertekad memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Indonesia melalui empat pilar program Corporate Social Responsibility (CSR): pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Hal ini tentunya didukung oleh Good Corporate Governance (GCG), yang saat ini dilengkapi dengan sertifikasi, termasuk Catur Dharma Astra sebagai spirit perusahaan untuk menjadi manfaat bagi bangsa dan negara, serta menjadi fondasi Sustainability Aspiration Framework Asuransi Astra.

Dengan komitmen Asuransi Astra untuk menjadi green company, penilaian kinerja jajaran direksi dan karyawan pun memperhitungkan aspek-aspek sustainability tersebut.

Board of Directors Asuransi Astra setiap tahun itu di-review, tidak hanya dari sisi bisnis seperti profit dan sebagainya, namun juga di-review bagaimana sustainability yang dilakukan oleh perusahaan,” Widya menjelaskan. Hal inilah yang menjadi penguat komitmen manajemen pada aspek-aspek sustainability.

Kinerja sustainability Direksi Astra Buana tersebut setiap tahun terus di-review, mulai dari GAG Reduction, energy management, water management, solid waste management, safety, hingga community development. Penilaian ini yang menjadi dasar berapa besar bonus yang akan diterima oleh BOD dan lainnya. Hal ini juga yang menandakan komitmen manajemen untuk memastikan bahwa sustainability itu benar-benar diterapkan dan tidak sekadar comply (menaati peraturan), dan itu menjadi indikator penilaian kinerja.

Salah satu program green company unggulan Astra Buana adalah Estafet Peduli Bumi (EPB), yang telah dilakukan selama dua tahun terakhir. EPB merupakan campaign program CSR yang dilakukan di 11 kota selama tahun 2023. “Kami harapkan program Estafet Peduli Bumi bisa menginspirasi dan akan diperluas hingga 10 kota,” kata Widya.

Tujuan program EPB ialah menjalankan misi keempat Asuransi Astra, menyejahterakan Indonesia dan meningkatkan awareness. Perusahaan percaya bahwa sustainability initiative itu bisa ditularkan, sehingga nantinya perusahaan lain ataupun masyarakat lain bisa bergerak ke arah yang sama untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi. Dalam program EPB, perusahaan juga menjalankan seluruh pilar program CSR.

Bentuk kegiatan program EPB, antara lain, membantu sekolah yang terdampak bencana di Cianjur, Jawa Barat, pada Hari Pendidikan Nasional. Selain itu, perusahaan ini bekerjasama dengan stakeholder seperti OJK dalam aksi sosial.

Selaras dengan pilar-pilar SDGs dan Sustainability Index, Asuransi Astra pun menjalankan aspek reduction. Perusahaan terus berupaya membuat Indonesia lebih hijau dengan menanam mangrove, pohon keras, dan pohon buah, bahkan memperbaiki terumbu karang di beberapa titik di seluruh Indonesia. Hingga tahun 2023, kurang-lebih 30.000 pohon telah ditanam dan diharapkan di tahun 2024 bisa terus ditingkatkan sampai 45.000 pohon.

Terkait energy management, meski merupakan perusahaan jasa keuangan, Asuransi Astra berkomitmen kuat untuk menggunakan source energy dari energi terbarukan (renewable). Menurut Widya, Asuransi Astra telah menginstal enam instalasi solar panel yang dipasang di enam cabang, dan terus bertambah tiap tahun hingga di 29 cabang selama tiga tahun mendatang. Harapannya, energy mix yang digunakan itu sekitar 30%-nya berasal dari energi terbarukan.

Perusahaan pun mengajak customer untuk peduli lingkungan. Asuransi Astra berkolaborasi dengan bank sampah setempat untuk mengelola pembuangan sampah. Limbah yang dihasilkan ditekan dan tidak semuanya dibawa ke tempat pembuangan akhir, tapi juga bisa diolah menjadi barang yang memiliki nilai jual kembali. Dari sisi LTI (lost time injury), perusahaan pun memiliki sistem manajemen untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan berjalan baik.

Terkait community development, Widya menjelaskan, di bidang pendidikan Asuransi Astra memberikan beasiswa. Dari sisi lingkungan, ada penanaman pohon, beach clean up, dan sebagainya. Untuk kesehatan, perusahaan fokus ke stunting, pembinaan Posyandu, dan pemberian bantuan air bersih bagi warga yang kekurangan.

Di pilar kewirausahaan, perusahaan memiliki dana bergulir in diversity. Jadi, Asuransi Astra menyasar kelompok-kelompok UMKM yang menjadi binaan dari enam agama, enam rumah ibadah yang ada di beberapa titik di seluruh Indonesia, termasuk dana bergulir untuk perempuan. Contohnya, program itu diterapkan di Sumba, meski Asuransi Astra tidak punya cabang di sana.

Untuk program CSR, Asuransi Astra juga mengaitkannya dengan aspek produk dan layanan. Perusahaan punya produk asuransi hijau untuk electric vehicle. Selain itu, ada pula GarDame Micro untuk UMKM dan penyingkiran kerangka kapal. “Untuk pelestarian lingkungan hidup, Asuransi Astra juga berkolaborasi dengan asuransi-asuransi lain dalam pembudidayaan ikan kecil,” kata Widya. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved