Telkom Infrastruktur Mengelola Operasional Jaringan Konektivitas Telkom Group (TLKM)
PT Telkom Infrastruktur Indonesia (disingkat TIF) resmi memulai layanan pengoperasian jaringan konektivitas milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom Group secara end to end melalui mekanisme Managed Service Agreement (MSA) pada Kamis pekan lalu. Langkah ini menandai awal dari strategi perusahaan untuk meningkatkan fokus bisnis infrastruktur fiber, sekaligus membuka potensi pertumbuhan pendapatan dan peningkatan valuasi bagi Telkom Group.
Sebagai bagian dari inisiatif Five Bold Moves (5BM) berupa proyek InfraCo Telkom Group, TIF bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengembangan infrastruktur jaringan fiber Telkom Group serta dipersiapkan untuk menghadirkan layanan wholesale fiber connectivity yang netral melalui network sharing kepada other licensed operator (OLO) untuk mempercepat konektivitas dan adopsi digital nasional.
Sejak berdiri pada akhir tahun 2023, TIF telah melalui proses persiapan secara bertahap dengan asas kehati-hatian untuk mengelola aset infrastruktur jaringan fiber. Dengan dimulainya pengelolaan operasional network milik Telkom oleh TIF, pada kuartal ketiga 2024 perusahaan memasuki tahap transisi yang akan diikuti dengan rencana komersialisasi produk pada kuartal keempat 2024, dan menuju tahap berikutnya berupa pengalihan bisnis dan aset infrastruktur jaringan.
Sebelum secara resmi mengelola pengoperasian infrastruktur jaringan fiber Telkom Group, TIF telah memastikan seluruh sistem dan proses bisnis berjalan lancar sesuai standar yang ditetapkan. Bersama TelkomGroup, TIF mengadakan simulasi operasional atau dry run pada tujuh lokasi berbeda dari setiap Regional Telkom yang tersebar di seluruh Indonesia, mencakup pengujian pada aspek Process, People, dan IT Tools dengan berbagai skenario operasional.
Dengan demikian, setiap potensi kendala dapat diidentifikasi dan tindakan perbaikan dapat dilakukan sebelum TIF resmi beroperasi. Selain mematangkan aspek operasional, TIF juga telah membangun tim yang solid dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dan berpengalaman di bidangnya. Sejumlah karyawan TelkomGroup terpilih telah ditugaskan ke TIF untuk membangun fondasi dan menjalankan operasional perusahaan.
Tim ini terdiri dari para profesional yang memiliki keahlian relevan untuk kebutuhan perusahaan, sehingga mampu menghadirkan layanan berkualitas tinggi sesuai dengan visi dan misi PT Telkom Infrastruktur Indonesia.
Untuk mengawal operasional dan memimpin tim yang telah terbentuk, jajaran direksi TIF yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Finance, Risk and Human Capital Management (FRHCM) membawa perusahaan menuju peningkatan efisiensi operasional, pencapaian target bisnis, serta perkembangan inovasi dan keunggulan layanan. "Capaian ini menjadi penggerak semangat kami untuk terus membangun TIF dan mencapai keunggulan operasional.” kata Direktur Utama PT Telkom Infrastruktur Indonesia, I Ketut Budi Utama pada siaran pers yang dikutip swa.co.id di Jakarta, Senin (5/8/2024).
TIF, lanjut Ketut Budi, terus berupaya meningkatkan fokus bisnis fiber dan menciptakan nilai tambah kepada Telkom Group melalui keunggulan layanan dan efisiensi operasional berstandar global. Ketut Budi menyampaikan dialihkannya pengoperasian infrastruktur jaringan milik Telkom Group secara end to end kepada TIF, diyakini akan menciptakan value baru dalam penyediaan layanan konektivitas yang lebih efisien dan berkualitas, serta dapat digunakan tidak hanya oleh Telkom Group tetapi juga oleh pihak lain secara bersama (network sharing).
Keunggulan ini tentunya diharapkan dapat mendukung peningkatan pemerataan konektivitas digital nasional yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya?saing?nasional.
Pada kesempatan ini, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menjelaskan keberadaan TIF akan menjadi new growth engine kepada Telkom Group. TIF akan mendukung perjalanan Telkom Group menuju inovasi digital dan konektivitas terdepan, membuka jalan bagi kemajuan industri telekomunikasi nasional, dan memperkuat posisi TelkomGroup di pasar. “Kami optimistis bahwa keberadaan TIF akan memperkuat ketahanan masa depan Telkom Group, sejalan dengan arahan portofolio untuk bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang lebih ramping, lincah, dan efisien,” ujar Ririek.
Telkom Group, melalui TIF, akan mengkonsolidasikan sejumlah infrastruktur telekomunikasi, khususnya fiber yang dimiliki untuk dapat digunakan secara bersama dengan pelaku industri lain guna mengoptimalkan potensi dan valuasi infrastruktur jaringan Telkom Group, serta meningkatkan kualitas telekomunikasi di dalam negeri. Dengan demikian, TIF diharapkan untuk mendukung agenda nasional dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong adopsi digital di Indonesia. Harga saham TLKM sejak awal tahun ini hingga 2 Agustus 2024 masih terkoreksi lantaran menyusut sebesar 28,57% atau menjadi Rp2.850. (*)