Langkah OJK Tingkatkan Literasi Keuangan kepada Masyarakat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melaksanakan lebih dari 1.700 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau lebih dari 3 juta orang se-Indonesia. Hal ini didukung dengan masifnya publikasi edukasi keuangan di mini site dan aplikasi Sikap Uangmu serta akses modul learning management (sistem edukasi keuangan). OJK yang terus meningkatkan dalam hal literasi keuangan tersebut disertai dengan penguatan program inklusi keuangan melalui sinergi dengan berbagai pihak dengan tim percepatan akses keuangan daerah atau TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah).
Jumlah TPKAD per Juli 2024 sebanyak 530atau sekitar 96% dari total wilayah di Indonesia. OJK per Juli tahun ini menggelar kegiatan literasi edukasi dan inklusi keuangan, antara lain sosialisasi dan edukasi kepada pelajar tingkat SD dan madrasah, program desaku Cakap Keuangan, edukasi keuangan kepada nelayan di Kabupaten Belitung Timur. Upaya ini merupakan langkah OJK meningkatkan pemahaman masyarakat terkait produk dan pelayanan keuangan melalui pembekalan terhadap perangkat desa dan masyarakat sekitarnya.
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menyampaikan OJK melaksanakan kickoff Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). "Pada 2024 ini telah dilaksanakan 44 launching EKI di seluruh wilayah Indonesia dan yang baru saja dilaksanakan adalah kickoff EKI di Desa Dolokgede, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. "Ke depannya, OJK terus mengorkestrasi kegiatan literasi dan inklusi keuangan secara masif, merata dan akuntantabel.
Rencananya, OJK menyelenggarakan kegiatan atau program nasional yaitu Gerakan Nasional Cerdas Keuangan pada Agustus 2024 dan menyelenggarakan Financial Literacy Award tahun 2024 sebagai bentuk penghargaan kepada seluruh stakeholder, termasuk pemerintah daerah dan pelaku jasa keuangan yang telah secara aktif memberikan program literasi keuangan secara masif kepada masyarakat," tutur Friderica di jumpa pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK di Jakarta, Senin (5/8/2024).
OJK, lanjut Friderica, mengampanyekan literasi keuangan melalui media sosial. Selanjutnya, dia menjabarkan OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang mencatat indeks literasi keuangan nasional pada 2024 ini mencapai 65,43%. Untuk indeks inklusi keuangan sebesar 75,02%, indeks literasi keuangan syariah sebesar 39,11%, dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88%.
Di sisi perlindungan konsumen, OJK sejak 1 Januari tahun ini sampai dengan 31 Juli 2024 elah menerima lebih dari 218.000 permintaan layanan melalui OJK, termasuk didalamnya ada 17.000 pengaduan dengan tingkat penyelesaian sebesar 83.11%. (*)