Perekonomian di Bali Tumbuh 6,34%, Ini Pendorongnya
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat perekonomian di Bali pada kuartal II/2024 tumbuh 6,34% secara kuartalan. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal kedua tahun ini tumbuh 5,36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara kumulatif, ekonomi Bali pada kuartal kedua tahun ini tumbuh 5,66% dibandingkan periode yang sama di 2023.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Bali, Kadek Muriadi Wirawan, mengatakan pertumbuhan ekonomi di Bali itu mengikuti pola musiman yang terbentuk di tahun-tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan kuartal I secara musiman, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami peningkatan cukup tinggi. "Ini karena memang di kuartal kedua tahun 2024 ini ada beberapa event-event baik pemerintah, swasta, atau lainnya yang mendorong aktivitas ekonomi. Sehingga secara musiman ekonomi Bali tumbuh di 6,34 persen," ujar Muriadi di Denpasar, Bali, Senin (5/8/2024).
Dia menyampaikan mengatakan peningkatan transaksi keuangan serta tumbuhnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), menjadi faktor pendorong ekonomi Bali di periode itu terus tumbuh. Jumlah kunjungan wisman meningkat 17,86% secara tahunan. Alhasil, tren kunjungan wisman ke Bali ini berdampak terhadap tingkat hunian kamar atau okupansi hotel bintang yang meningkat rata-rata 12,79%.
Penyelenggaraan event internasional di Bali, salah satu yang terbesar yaitu World Water Forum (WWF) pada Mei 2024 berdampak positif terhadap tingkat hunian hotel bintang yang naik signifikan khususnya di kawasan Badung Selatan, Bali.
Selain itu, momen Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha yang diikuti dengan cuti bersama, masa libur sekolah, dan event Pesta Kesenian Bali ke-46 juga mendorong peningkatan mobilitas dan konsumsi masyarakat Bali. (*)