Capital Market & Investment

IHSG Berpeluang Rebound, BNI Jagokan 6 Saham Ini

Ilustrasi foto : VIcky Rachman/SWA.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin kemarin ditutup turun 3,40% yang disertai dengan net sell investor asing Rp605,94 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBRI, TPIA, BREN, dan AKRA.Retail Research Analyst PT BNI Sekuritas, Karina Rusfidyawati, mengatakan IHSG pada hari ini berpeluang rebound didukung rilisnya data ekonomi domestik yang masih solid. "Pertumbuhan ekonomi berada di 5.05% pada kuartal kedua tahun ini, lebih tinggi dari ekspektasi di 5%," ujar Karina di Jakarta, Selasa (6/8/2024). Level support IHSG di 7.000-6.968 poin, sedangkan level resist pada rentang 7.120-7.200 poin.

Wall Street anjlok pada hari Senin (5/8). Ada kekhawatiran AS akan terjerumus ke dalam resesi menyusul data ekonomi yang rendah minggu lalu menyebar ke pasar global. Dow Jones Industrial Average turun 2,69% ke 38.666. Indeks S&P 500 turun 3,04% ke 5.184 dan Nasdaq Composite anjlok 3,51% ke 16.186. Bursa dari Asia hingga Eropa terpukul dan imbal hasil obligasi US Treasury merosot karena investor memburu ke aset safe haven.

Investor bertaruh bahwa The Fed AS kini perlu memangkas suku bunga secara agresif untuk memacu pertumbuhan. Aksi jual sebelum pasar berlangsung brutal. Kelompok saham yang disebut Magnificent Seven - pendorong utama indeks ke rekor tertinggi awal tahun ini - bersiap kehilangan nilai pasar gabungan sebesar US$ 1,3 triliun.

Harga saham Apple turun 10% setelah Berkshire Hathaway mengurangi separuh sahamnya di pembuat iPhone tersebut. Coinbase Global turun 18,3%, sementara MicroStrategy dan Riot Platforms turun masing-masing 25,4% dan 17,5%. Harga saham pembuat Pringles Kellanova melonjak 22,1% setelah laporan Reuters mengatakan raksasa permen Mars sedang menjajaki kemungkinan pembelian perusahaan tersebut.

Bursa Asia Pasifik kompak turun tajam merespon data pasar tenaga kerja AS yang sangat rendah mendorong potensi resesi. Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 12,40%, sementara indeks Topix turun 12,23%. Ekuitas lokal juga mengalami aksi jual akibat reli tajam yen yang merugikan prospek keuntungan industri-industri besar ekspor Jepang. Pekan lalu, BoJ menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25%. Dari Hong Kong, Hang Seng terkoreksi 1,46%, sementara bursa saham Singapura turun 4,22% dan bursa saham Malaysia melemah 4,63%. Bursa Australia, S&P/ASX 200 turun 3,70%. Bursa Korea Selatan, KOSPI melemah 8,77% dan KOSDAQ turun 11,30%. Di Taiwan, TAIEX anjlok 8,35%, sedangkan bursa saham China turun masing-masing sebesar 1,54% dan 2,08%.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Selasa (6/8):

1. KLBF: Spec buy

Beli di Rp1630, cutloss jika break di bawah Rp1,610. Jika tidak break di bawah Rp1.610, potensi naik ke Rp1.660-1.680 pada jangka pendek (short term).

2. AMRT: Spec buy

Beli di Rp2.690, cutloss jika break di bawah Rp2.670. Jika tidak break di bawah Rp2.670, potensi naik ke Rp2.740-2.760 short term.

3. EMTK: Spec buy

Beli di Rp374, cutloss jika break di bawah Rp370. Jika tidak break di bawah Rp370, potensi naik ke Rp386-390 short term.

4. BMRI: Buy on weakness

Beli di Rp6.550, cutloss jika break di bawah Rp6.500. Jika tidak break di bawah Rp6.500, potensi naik ke Rp6.675-6.750 short term.

5. AMMN: Spec buy

Beli di Rp11.650, cutloss jika break di bawah Rp11.550. Jika tidak break di bawah Rp11.550, potensi naik ke Rp11.900-12.075 short term.

6. MAPI: Spec buy

Beli di Rp1420, cutloss jika break di bawah Rp1400. Jika tidak break di bawah Rp1.400, potensi naik ke Rp1.460-1.475 short term.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved