Upaya Indonesian Heritage Agency Tarik Banyak Wisatawan ke Museum Song Terus
Museum Song Terus merupakan salah satu dari 18 museum dan 34 cagar budaya nasional di bawah tanggung jawab Indonesian Heritage Agency (IHA). Museum Song Terus merupakan sebuah museum baru yang dibuka untuk umum sejak Oktober 2022. Museum ini terletak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dan berfokus pada perjalanan manusia, kebudayaan, dan lingkungan alam di Gunung Sewu sejak zaman prasejarah.
Museum ini menyimpan koleksi 5.000 artefak yang terbagi dalam enam ruangan, museum ini menampilkan berbagai benda budaya seperti perkakas batu, temuan artefak seperti alat-alat masif serta alat-alat serpih besar dan tulang binatang masa lalu seperti temuan tulang badak jawa (Rhinoceros sondaicus) di Telaga Guyangwarak, termasuk replika kerangka manusia serta fosil flora dan fauna yang berada di kawasan tersebut. Museum ini juga berada di dekat situs prasejarah Gua Song Terus, menambah nilai historis dan edukatif bagi pengunjung.
Hasto Hidayatullah dari Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Jawa Timur, berpendapat bahwa kolaborasi pentahelix, yang melibatkan akademisi, pemerintah, industri wisata, komunitas masyarakat, dan media, adalah kunci untuk mengembangkan potensi wisata dan pendidikan seperti museum.
Selain itu memadupadankan tren perjalanan pariwisata seperti Bleisure (Business & Leisure), Wellness Experience, Deep & Meaningful, dan Set-jetting dimana tren ini menekankan penggabungan perjalanan bisnis dengan kegiatan wisata, fokus pada kebugaran diri, memberikan pengalaman wisata yang mendalam dan berarti, serta menetapkan lokasi syuting film sebagai destinasi wisata dapat menjadi beberapa hal yang dapat diterapkan ke depannya. "Kita harus fokus, wisatawan itu bagaimana caranya agar experience-nya dapat," ujar Hasto.
Industri pariwisata Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 11.677.825 pada tahun 2024. Wisatawan dari berbagai negara memberikan kontribusi besar, di antaranya Singapura (19,9%), Malaysia (29,1%), Australia (22,6%), Timor Leste (11,4%), dan Tiongkok (17%). Seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan ini, para pelaku wisata harus semakin adaptif terhadap teknologi dan tren pariwisata terkini.
Albertus Nikko Suko Dwiyanto, Penanggung Jawab Unit Museum Song Terus, berharap agar Museum Song Terus dapat bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk pemanfaatan fasilitas yang dimiliki oleh Museum Song Terus untuk keperluan kegiatan edukasi dan pendidikan siswa/i di daerah Pacitan.
"Harapan kami bisa berkolaborasi dengan institusi pendidikan di berbagai tingkatan, agar dapat mengikuti aktivasi dan program Museum Song Terus untuk bersama-sama memanfaatkan fasilitas museum, khususnya keperluan pendidikan anak-anak di daerah Pacitan maupun dari daerah lainnya," ujar Nikko.
Edukasi arkeologi dan sejarah melalui beragam aktivasi dan program museum merupakan hal yang sangat penting. Pada tahun 2015, Kabupaten Pacitan berhasil masuk dalam Geopark Network dengan Pacitan sebagai bagian dari Geopark Gunung Sewu. Hal ini merupakan tanggung jawab Pemda untuk memperkuat eksistensinya melalui edukasi di institusi pendidikan. Museum merupakan sumber ilmu yang penting, di mana akan membantu masyarakat mengenal dan menghargai masa lalu dan kebudayaan yang luar biasa.
Untuk memperkenalkan dan menarik pengunjung ke museum tersebut, pengelola museum membuka potensi kolaborasi dalam aspek edukasi dan pariwisata. Hal ini sebagai bentuk komitmen untuk menjadikan museum ini sebagai salah satu pusat edukasi dan pengetahuan prasejarah. (*)