DBS Salurkan Pendanaan US$50 Juta ke Permata Group untuk Bisnis Biodiesel
Bank DBS Indonesia menyalurkan fasilitas trade financing senilai US$50 juta kepada Permata Group yang akan digunakan khusus untuk memperkuat operasi penjualan biodiesel. Inisiatif ini menekankan komitmen untuk mendukung transisi energi dan mengakselerasi praktik industri rendah karbon.
Fasilitas trade financing yang disediakan oleh Bank DBS Indonesia akan memberdayakan Permata Group untuk memperluas produksi biodiesel di refinery yang bersertifikat sesuai dengan RSPO Supply Chain Certification Standard. Hal ini juga sejalan dengan mandat pencampuran biodiesel (mandatory biodiesel blending mandate) yang semakin meningkat dari pemerintah Indonesia, serta memainkan peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Biodiesel adalah salah satu fondasi dari strategi transisi energi Indonesia, yang secara signifikan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kami bangga pendanaan kami memainkan peran penting dalam mendukung Permata Group dan memajukan agenda keberlanjutan Indonesia. Karena campuran wajib terus meningkat, tidak ada waktu yang lebih baik daripada sekarang untuk mempertahankan pertumbuhan biodiesel,” kata Corporate Banking Director Bank DBS Indonesia, Kunardy Darma Lie, seperti dikutip swa.co.id di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Permata Group, yang beroperasi sejak 1984, adalah perusahaan minyak sawit terpadu. Sebagai anggota RSPO sejak 2006, Permata Group telah menerapkan kebijakan No Deforestation, No Peat, and No Exploitation (NDPE) di seluruh rantai pasokan. Dengan lini bisnis utama di seluruh rantai pasokan, Permata Group telah memperluas bisnis biodiesel sesuai dengan strategi transisi energi Indonesia.
“Transisi ke biodiesel memainkan peran besar dalam perjalanan dekarbonisasi sektor energi. Kami berharap dengan meningkatkan produksi biodiesel kami yang didukung oleh fasilitas dari Bank DBS Indonesia, Permata Group dapat terus berkontribusi terhadap pertumbuhan industri biofuel Indonesia untuk mencapai tujuan ambisius ini,” kata Finance Director Permata Group, Andrew Luhur. (*)