Sinergikan Rantai Pasok, Trisula International (TRIS) Cetak Profit
PT Trisula International Tbk (TRIS) menerapkan strategi sinergi rantai pasok (supply shain) di seluruh anak perusahaan sehingga memainkan peran penting dalam mempertahankan pertumbuhan finansial. Dampaknya, penjualan TRIS pada semester pertama tahun ini mencapai Rp696,62 miliar, naik sebesar 2% secara tahunan. Penjualan ekspor tetap menjadi sumber utama penjualan.
Pertumbuhan penjualan selama semester I/2024 didukung oleh penjualan lokal yang mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 11% menjadi Rp292,08 miliar. Hasil tersebut turut menggerek laba perseroan. Pada kuartal II/2024, laba bersih TRIS mencapai Rp15,86 miliar atau tumbuh sebesar 25,86% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp12,60 miliar “Kemampuan kami untuk terus beradaptasi dan menjaga kinerja keuangan yang sehat merupakan bukti komitmen TRIS untuk bersinergi dan diversifikasi penawaran produk yang menempatkan TRIS pada posisi yang tepat untuk meraih kesuksesan yang berkelanjutan di industri kain dan pakaian jadi.” Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan, pada Selasa (6/8/2024).
Setiap lini bisnis TRIS mengalami peningkatan di semester I/2024, kecuali segmen seragam yang masih cukup terdampak dan berfluktuatif permintaannya. Penjualan yang dikontribusikan oleh unit usaha manufaktur TRIS naik menjadi Rp545,15 miliar dari Rp 539,14 miliar. Unit usaha distribusi mencatat Rp160,11 miliar, menunjukkan pertumbuhan dibandingkan dengan Rp 156,76 miliar pada periode sebelumnya.
Penjualan ritel melonjak menjadi Rp95,08 miliar, menunjukkan peningkatan dua digit sekitar 13% dari periode sebelumnya sebesar Rp84,39 miliar. Pada semester I/2024, TRIS mencatat penjualan ekspor yang relatif stabil meskipun mengalami sedikit penurunan sebesar 3% menjadi sekitar Rp404,54 miliar. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan sejumlah ketidakpastian perekonomian global serta efek high-base yang dipengaruhi kinerja ekspor yang sangat baik pada tahun 2022-2023.
Ekosistem terintegrasi TRIS memainkan peran penting dalam menjaga momentum penjualan secara keseluruhan, seiring dengan penjualan yang sebagian besar dikontribusikan dari segmen business to business (B2B) dan cenderung melakukan repeat order. Hal ini juga sejalan dengan strategi TRIS untuk terus mengutamakan kualitas terbaik dalam setiap produknya demi kepuasan pelanggan.
PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), anak usaha dari TRIS, memproduksi kain berkualitas tinggi dengan merek-merek terkenal seperti Bellini dan Caterina. Selain itu, jaringan ritel BELL mencakup toko JOBB dan Jack Nicklaus di berbagai wilayah di Indonesia.
Anak perusahaan TRIS lainnya, PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing, mengkhususkan diri pada pakaian khusus, jas, dan seragam, melayani preferensi pelanggan dengan presisi. Kemudian, PT Trimas Sarana Garment memproduksi garmen berkualitas tinggi dan pakaian olahraga. TRIS diuntungkan dengan adanya anak perusahaan yang memberikan kontribusi produk yang kompetitif di pasar.
Manajemen TRIS terus berupaya meningkatkan penjualannya melalui penjualan lokal dan ekspor. TRIS memiliki market ekspor sebesar 60% dengan mayoritas penjualan ke Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. "Kami berharap dengan kemampuan cakupan pasar lokal dan ekspor ini didukung dengan sinergi anak usaha dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan penjualan hingga akhir tahun. Kami juga tetap berkomitmen pada rencana-rencana strategis untuk pertumbuhan jangka panjang perusahaan”, tutur Widjaya. Harga saham TRIS masih terkena aksi jual lantaran terkoreksi 18,57% sejak awal tahun ini hingga 6 Agustus 2024 (year to date). (*)