Trends

Waste to Wealth Hadirkan Inovasi Sistem Pengolahan Sampah

Mesin pengolahan sampah yang dikembangkan Waste to Wealth. (Foto: Dok.Waste to Wealth)

Pemerintah Kabupaten Banyumas berhasil menurunkan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi 9 persen dari total volume sampah. Selain itu, Kabupaten Banyumas juga mampu mengubah sampah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat.

Keberhasilan Kabupaten Banyumas menangani sampah, tidak terlepas dari dukungan Waste to Wealth yang menjadikan Kabupaten Banyumas sebagai pilot project, hingga pada 2023 berhasil membawa Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dinobatkan menjadi kabupaten dengan pengelolaan sampah terbaik di Asia Tenggara.

Pada Tahun 2018, pengolahan sampah di kabupaten Banyumas sama seperti daerah lain yaitu mengandalkan TPA dengan sistem kumpul angkut buang. Namun, karena TPA pada waktu itu ditutup oleh warga karena bencana, Banyumas mulai membangun TPST.

Waste to Wealth adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi pengolahan sampah di bawah naungan PT Makmur Radhika Terdepan. Diluncurkan pertama kali tahun 2018, menjadi pionir pengolahan sampah yang digagas oleh anak bangsa. Sebagai penyedia teknologi persampahan nasional, Waste to Wealth juga menjadi pionir pengolahan sampah yang digagas oleh Merakarno Rahusna Taruno (Husna) sebagai pemimpin Waste to Wealth.

Mulanya, pengolahan sampah di TPST Kabupaten Banyumas hanya mengandalkan tenaga manusia, sehingga kurang maksimal dan terlalu memakan waktu. Hal inilah yang menjadi awal inovasi mesin pengolah sampah yang digagas Waste to Wealth.

Diakui Husna bersama timnya untuk merintis teknologi pengolahan sampah ratusan ton memerlukan waktu tiga tahun. Setelah menjalani uji coba ratusan hingga ribuan kali, mesin pengolah sampah otomatis mulai beroperasi. Mesin ini mampu mengolah sampah dari masyarakat menjadi berbagai produk bernilai jual seperti Paving Block dan Refuse Derived Fuel (RDF) pengganti bahan bakar batu bara di pabrik semen.

Mesin pengolahan sampah yang dibuat oleh Waste to Wealth adalah teknologi mekanisasi pengolahan sampah one day proses. Sampah yang masuk masih tercampur organik dan anorganik akan dipisahkan secara otomatis. Sampah yang dapat di daur ulang seperti botol plastik akan disisihkan, sementara sisanya akan kembali dipilah oleh mesin.

Sampah organik akan diolah menjadi kompos, pakan magot maupun biomassa ke PLTU. Sementara itu, sampah anorganik akan masuk dalam mesin pencacah lalu dikeringkan. Sampah anorganik ini akan menjadi bahan baku berbagai produk dengan nilai jual, mulai dari bahan campuran aspal, paving block, hingga campuran batu bara.

Hingga saat ini, Waste to Wealth sudah bekerja sama dengan puluhan pihak untuk melakukan pengolahan sampah dengan cara serupa. Beberapa daerah yang menggunakan mesin pengolah sampah Waste to Wealth antara lain Kota Cimahi, Jawa Barat. Kota Cimahi berhasil mengolah 71 ton sampah setiap harinya. Sementara itu mesin pengolah sampah Waste to Wealth di Kota Mataram, NTB berhasil mengubah 46 ton sampah menjadi paving block. Begitu juga dengan beberapa daerah lainnya seperti Palangkaraya, Timika, Semarang, Pemalang, Kudus, Magelang, Denpasar, Polewali Mandar, dan Kolaka.

Paket Mesin Pengolah Sampah ini sudah diimplementasikan terbukti mencapai kapasitas dan dapat mereduksi 90% sampah sehingga tidak dibuang ke TPA. Harapannya daerah-daerah yang memiliki permasalahan sampah dapat duplikasi dan mencontoh sistem ini. Waste to Wealth PT Makmur Radhika Terdepan menyediakan berbagai paket sistem pengolahan sampah, mulai dari 10 Ton hingga 300 Ton per hari yang sudah digunakan di seluruh penjuru Indonesia. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved