Entrepreneur

Hadinata Batik, Fokus pada Bisnis Batik Berkelanjutan

Proses pembuatan batik di Hadinata Batik menggunakan pewarna alami. (dok Tokopedia)

Hadinata Batik resmi berdiri pada tahun 2019 di Solo, Jawa Tengah. Brand lokal ini menyediakan beragam kain batik hingga batik siap pakai, seperti atasan, bawahan, dress, untuk perempuan, laki-laki, bahkan anak. Jenis kain batik yang digunakan sangat bervariasi, yaitu cetak, cap, tulis, hingga eco-printing yang secara khusus menggunakan pewarna alami dari dedaunan. Hadinata Batik menghadirkan motif batik yang dinamis dan modern.

Albert Pratama, Direktur Hadinata Batik, memulai usaha batik dengan menjadi reseller produk dari penjual di Pasar Klewer dan Pusat Grosir, Solo, Jawa Tengah, pada tahun 2013. Albert kemudian memberanikan diri untuk membuat brand batik sendiri dan meresmikannya dengan nama Batik Hadinata pada tahun 2019. Dalam proses produksi, Hadinata Batik menggunakan bahan baku yang 100% lokal dari Jawa Tengah. Untuk menjaga kualitas produk, brand ini menggunakan bahan yang menggunakan 100% katun hingga jahitan yang rapi.

Sebagai pendiri sekaligus pemimpin bisnis Hadinata Batik, Albert sangat fokus membangun bisnis yang berkelanjutan. Selain menyediakan produk batik eco-printing yang memanfaatkan dedaunan sebagai pewarna alami, Batik Hadinata juga menerapkan nilai zero waste dengan 'menyulap' kain perca menjadi produk kerajinan tangan, seperti gelang dan dompet.

"Melalui bisnis ini, kami berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk sekitar 250 orang, yang terdiri dari karyawan toko maupun penjahit. Hadinata Batik kini memiliki 8 toko offline di sejumlah wilayah, yaitu 2 di Solo, dan yang lainnya ada di Yogyakarta, Semarang, Gresik, Surabaya, Bandung, dan Malang. Produk Hadinata Batik juga bisa ditemukan di sekitar 30 departement store di daerah di Indonesia," kata Albert, Kamis (8/8/2024).

Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Untuk membidik milenial dan Gen Z, Hadinata Batik menghadirkan motif batik kekinian lewat kolaborasi dengan 10 seniman Solo. Hadinata Batik juga memberdayakan sejumlah pembatik di Laweyan dalam berbisnis

Untuk meluaskan pangsa pasar, brand tersebut bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia. Walau bisnis ini sudah tergolong sustain, Albert bersama Hadinata Batik terus mempertahankan bahkan mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital. Hadinata Batik bergabung dengan Tokopedia sejak pertengahan tahun 2019. Sejak memulai dan membangun bisnis bersama Tokopedia, Hadinata Batik mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia hingga menghasilkan kenaikan omzet lebih dari 10 kali lipat.

"Pencapaian ini tidak lepas dari upaya menggunakan berbagai promo spesial, seperti Promo Guncang di Waktu Indonesia Belanja (WIB), Kupon Spesial, dan Flash Sale, serta mengikuti berbagai kampanye, salah satunya Beli Lokal. Penjualan Hadinata Batik bisa meningkat sampai 3 kali lipat saat ikut promo spesial atau kampanye dibandingkan dengan hari biasa," ungkap Albert.

Belakangan ini, Hadinata Batik juga makin mengeksplorasi pemanfaatan ShopTokopedia dengan live shopping serta membuat konten video di media sosial TikTok untuk meningkatkan penjualan di ShopTokopedia. Konten video yang dibuat Hadinata Batik sangat beragam, mulai dari inspirasi padu padan batik, rekomendasi batik sesuai aktivitas, cara mencuci batik dengan benar, hingga tips memilih batik sesuai warna kulit.

Albert mengatakan, upaya tersebut mulai membuahkan hasil. Penjualan Hadinata Batik di ShopTokopedia terus meningkat. Bisnis ini juga berhasil menggaet pasar yang lebih muda. Platform media sosial tersebut selain membantu mempertahankan bisnis batik di era digital, juga mendorong peningkatan penjualan dari waktu ke waktu. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved