Festival LIKE Mengapresiasi Partisipasi Aktif Para Pejuang Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, menjabarkan kinerja Kementerian LHK selama 10 tahun terakhir itu antara lain pengendalian kebakaran hutan dan lahan, percepatan perhutanan sosial, perlindungan biodiversity, pembangunan infrastruktur hijau, upaya pemulihan lahan, pengendalian deforestasi, dan pengembangan ekonomi sirkuler. “Dan yang penting serta yang utama adalah public campaign dan partisipasi publik,” tegas Menteri Siti Nurbaya ketika memberikan sambutan pada acara Appreciation Night di Festival Lingkungan,Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE - 2) 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (10/8/2024) malam.
Penganugerahan itu sebagai bentuk apresiasi atas peran aktif dan kontribusi nyata Para Insan Individu maupun kelompok dalam penanganan isu-isu lingkungan dan penyelamatan sumberdaya alam, maka pada Penyelenggaraan LIKE-2 ini, diadakan pula Malam Anugerah Penghargaan (Appreciation Night). Untuk itu, seluruh Penerima Penghargaan LIKE-2 pada tahun ini berasal dari berbagai elemen masyarakat, diantaranya pemerintah daerah, BUMN, korporasi swasta, komunitas lingkungan, tokoh inspiratif, local hero, dan generasi muda.
Siti Nurbaya menyampaikan keberhasilan mewujudkan capaian kinerja pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan tersebut merupakan hasil dari kerja sama partisipasi aktif dari seluruh para pemangku kepentingan. Mulai dari komunitas peduli lingkungan, tokoh masyarakat, akademisi, dunia usaha, insan pers, dan yang sangat penting juga kalangan generasi muda. “Untuk itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyatakan apresiasi yang tinggi nya kepada semua pihak yang telah bahu-membahu, kerja keras tak kenal lelah memberikan kontribusinya untuk kemajuan pembangunan sektor lingkungan hidup dan kehutanan,” ujar Menteri Siti.
Kementerian LHK bersinergi dengan seluruh pihak untuk menyokong transformasi birokrasi guna membangun sektor lingkungan, perubahan iklim, deforestasi dan degradasi lahan, serta kebutuhan energi terbarukan. Hal ini memacu seluruh pihak menggulirkan inovasi dan memunculkan gagasan-gagasan baru, menghemat energi air, lahan dan sumberdaya alam, mengelola iklim dan mengantisipasi risiko bencana.
Praktik ini diapresiasi oleh Kementerian LHK. “Sebagai bentuk apresiasi atas peran aktif dan kontribusi nyata para individu maupun kelompok dalam penanganan isu-isu lingkungan dan penyelamatan sumberdaya alam, maka pada Penyelenggaraan LIKE-2 ini, diadakan pula Malam Anugerah Penghargaan (Appreciation Night). Untuk itu, telah dihadirkan pada kesempatan yang baik ini, seluruh penerima penghargaan LIKE-2 Tahun 2024 yang datang dari berbagai elemen masyarakat," tutur Siti Nurbaya.
Penyelenggaraan Festival LIKE-2 yang digelar pada 8-11 Agustus 2024 ini mengusung Tema 10 Tahun Kerja Untuk Sustainabilitas. Berbagai acara menampilkan pameran inovasi teknologi ramah lingkungan, pameran coaching clinic, kompetisi menulis, kompetisi diplomasi, pertunjukan seni budaya, dan lainnya.
Siti Nurbaya mengapresiasi antusiasme publik terhadap Festival LIKE-2 ini, baik itu datang dari kalangan masyarakat umum dan terutama yang berkecimpung di bidang lingkungan, iklim, kehutanan maupun energi baru terbarukan. “Tentu momen ini menghadirkan rasa bangga dengan semangat dan talenta - talenta kepemimpinan Indonesia di yang muncul dan dapat menjadi pelopor, beraktualisasi menggerakkan, memimpin dalam upaya pengendalian perubahan iklim, perlindungan lingkungan, serta menjaga kelestarian sumber daya alam dan perlindungan keanekaragaman hayati,” ujar Menteri Siti.
Pada kesempatan ini Menteri LHK Siti Nurbaya menilai, selama kurun waktu 10 tahun terakhir itu bersikap responsif, adaptif dan progresif terus melakukan upaya perbaikan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan. Perbaikan tata kelola tersebut disertai komitmen kuat dalam mewujudkan kualitas lingkungan dan keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan melalui kerja-kerja yang nyata.
Pada kesempatan ini, sejumlah kalangan mendapat penghargaan. Mereka adalah akademisi, media, komunitas dan generasi muda, perlindngan lingkungan, penerapan standar lingkungan pengelolaan DAS dan Rehabilitasi, kader konservasi dan bina cinta alam. Selaian itu ada juga penghargaan Perhutanan sosial, Pembina Rehabilitasi Mangrove, percepatan penyelesaian perkebunan kelapa sawit rakyat, gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup (Sekolah Adwiyata), penerapan standar lingkungan, dan kepada dunia usaha yakni pembangunan persmaian skala besar, serta kepatuhan wajib bayar PNBP PKH.
Tiga akademisi yang mendapat penghargaan yaitu ahli valuasi SDM laut dan pesisir, Yudi Wahyudin, ahli terumbu karang, Idris, dan ahli strategi manajemen lingkungan Universitas Diponegoro Semarang, Winardi Dwi Nugraha. Dari kalangan media, tujuh jurnalis mendapat penghargaan yakni Alfito Deannova Gintings, Content Director PT Trans Digital Media, Pemimpin Redaksi detikcom, dan Wakil Pemimpin Redaksi Elvan Dany Sutrisno. Kemudian CEO Rakyat Merdeka, Iswara Darmayan, Direktur Pemberitaan Rakyat Merdeka, Ratna Susilowati, Deputi Direktur Pemberitaan Media Indonesia, Gaudensius Suhardi, dan Pemimpin Redaksi Media Indonesia, Abdul Kohar.
Dari komunitas dan generasi muda yang mendapat penghargaan antara lain, Founder Desa Bumi, Gamma Abdurrahman Thohir, Founder Society Renewable, ZagyYakana Berian, kemudian Institut Hijau, Syekhoh Sultanah, Ahtiya Ramadhanian Khairunnisa, dan Muhammad Ichlassul Amal. Lalu pemenang Karya Tulis tahun 2024, SMANN 1 Pemalang, Jateng, Pemenang Lomba Video Lingkungan, ITB Bandung, Pemenang Lomba Pemulihan kategori Ekoriparian tahun 2024, Universitas Sebelas Maret, Pemenang Pemulihan kategori Pemulihan Lahan Tahun 2024, UGM Yogyakarta.
Dari Perlindungan Lingkungan, peraih penghargaan adalah CEO Bank Sampah Bersinar, Kabupaten Bandung, Jabar, FebriyantiSR, Kelompok tNai Sadew, Muhammad Febrian, Komunitas Peduli Ciliwung Kota Bogor, Suparno, Ketua Pokmas Semangat Berkarya, Hendrigo, Rodita Utwijaya. Dari sisi Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutanadalah Ketua Forum DAS Bali, Ketua Kelompok Tani Hutan Hobong, Ketua Kelompok Tai Hutan Perintis Jaya, Jambi, Ketua Kelompok Tani Hutan Agro Mulyo Lestari Lampung.
Lalu ada kader konservasi yakni Moh. Sofri, Nazarudin, Ketua Komunitas Burungnesia, Pimpinan CV Wisata Cibodas, Pemandu aktif Taman Nasional Wakatobi, Ketu Podarwis Pija Berhias, Ketua Komparasi, Rikha Aryanie Surya dan Septi Dwi Cahya, Pengendali Ekosistem Hutan TN Bukit Nasional Gunung Halimun Salak.
Penghargaan Perhutanan Sosial diberikan kepada antara lain Ketua KPUS Gula Semut, KTH Buhung Lali, Sulses, Kerya KUPS Gula Aren Batok KTH Guru Madia Lestari, NTB, Ketua KUPS Rantau Kermas, Marga Serampas, Jambi, Ketua KUPS Sarang Tiung Gapokthan Mutiara Sarang Tiung, Kalsel.
Pembina Rehabilitasi Mangrove diraih Gubernur Jatim, Khofifah Indra Parawansa, dan Percepatan penyelesaian perkebunan kelapa sawit rakyat didapat oleh Gubernur Kalsel, Kalteng, Riau, Sumsel,dan Kaltim. Sedangkan dari Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup atau sekolah Adiwiyata, Gubernur Jateng, Gubernur Babel, Gubernur Sulsel, Bupati Buleleng, Bupati Bulukumba, Bupati Kotawaringin Barat, Bupati Sukoharjo, Bupati Tapsel, Walikota Payakumbuh, Walikota Balikpapan, Walikota Tangsel, dan Walikota Tanjung Pinang.
Kemudian Penerapan Standar Lingkungan dan Kehutanan adalah Korem 044 Garuda Dempo, Kodam II Sriwijayam Sumsel, Kadis Perumahan Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan LH Kota Sawahlunto, Sumbar, Kadis LH Bolaang Mongondo,Sulut, , Kadis LHK Kabupaten Bogor,Jabar, Kadis LH Kabupaten Sorolangun, Jambi,
Kemudian, penghargaan diraih pimpinan PT Indo Tambangraya Megah Tbk dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. Sedangkan kepatuhan wajib bayar PNBP PKH diraih Pimpinan PT Kideco Jaya agung, dan pimpinan Indominco. (*)