Trends

Strategi Kolaborasi Syailendra Capital dan Jenius Garap Investor Reksa Dana

(Kiri-kanan), Helena Head of Wealth Management Business and Network and Distribution Bank BTPN, Darmadi Sutanto, Wakil Direktur Utama Bank BTPN, Fajar Hidayat, Chief Executive Officer Syailendra Capital, dan Harnugama Faruk, Chief Marketing Officer Syailendra Capital disela-sela peresmian kerja sama antara Bank BTPN dan manajer investasi Syailendra Capital.(Foto: Darandono/SWA)

Hingga Juni 2024, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan ada 12,3 juta investor reksa dana (sekitar 94% dari total jumlah investor pasar modal Indonesia). Angka tersebut menunjukan peningkatan lebih dari 115% dibandingkan tahun 2021 dan dipeediksi akan terus bertambah seiring dengan makin matangnya iklim investasi di dalam negeri.

Per Agustus 2024 Otoritas Jasa Keuangan merilis data terbaru, bahwa terjadi penurunan di inklusi keuangan menjadi 75,0%, sedangkan tahun 2022 sekitar 85,1%.Sedangkan literasi mengalami peningkatan menjadi 65,4% dibanding tahun 2022 sekitar 49,7%.

Meningkatnya investor reksa dana menunjukkan sebuah tren yang positif. Hal ini perlu disambut baik oleh para pelaku industri, salah satunya dengan berkolaborasi dan menciptakan layanan investasi yang mudah diakses, aman, dan terpercaya. “Inilah yang melatarbelakangi kerja sama antara Syailendra Capital dan Bank BTPN. “Pengguna Jenius dapat mengakses lima produk investasi reksa dana unggulan milik Syailendra Capital,” kata Chief Executive Officer (CEO) Syailendra Capital, Fajar R. Hidayat.

Syailendra Capital menawarkan 5 produk reksa dana yang dapat diakses melalui fitur investasi di aplikasi Jenius; pertama, Syailendra Dana Kas yang merupakan kategori Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), ditujukan bagi investor dengan profil risiko konservatif, idealnya, untuk investasi dengan target jangka pendek (1 tahun) karena bersifat sangat likuid.

Kedua, Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP), Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT), dengan fokus mengalokasikan dana 80% - 100% pada Efek Bersifat Utang (Obligasi) Pemerintah maupun Korporasi. Produk ini ideal untuk investasi dengan time horizon jangka menengah hingga panjang. Ketiga, Syailendra Fixed Income Fund (SFIF), kategori Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT), yang berfokus mengalokasikan dana 80% - 100% ke Surat Utang Negara (SUN), Sukuk dan Obligasi Korporasi.

Keempat, Syailendra MSCI Value Index Fund (SMSCI) Kelas A, kategori reksa dana index yang mengacu ke indeks MSCI dan berisi saham-saham undervalued (murah) yang berpotensi memberikan performa optimal dalam jangka panjang. Kelima, Syailendra Equity Opportunity Fund (SEOF) Kelas A, kategori reksa dana saham yang dikelola dengan strategi konsentrasi untuk memperoleh return melebihi IHSG.

Darmadi Sutanto Wakil Direktur Utama Bank BTPN menambahkan Bank BTPN berkomitmen untuk memberikan solusi dan layanan keuangan yang lengkap ke berbagai segmen nasabah dengan dukungan teknologi digital. Diakui Darmadi, pihaknya senantiasa menyeleksi produk-produk investasi yang tersedia di platform Bank BTPN.

Caranya, pengguna yang tertarik untuk membeli produk reksa dana Syailendra Capital dapat mengakses fitur ‘Investasi’ di aplikasi Jenius. Modal awal untuk investasi di produk reksa dana Syailendra Capital sangatlah terjangkau mulai dari Rp10.000.

Para pengguna juga dapat memantau performa portfolio secara mudah dengan mengakses halaman Wealth di aplikasi Jenius. Di sini, informasi seperti total investasi yang dimiliki (Total Investment) dan informasi return dalam Rupiah beserta nilai persentasenya (Total Return Investasi) dapat dimonitor secara langsung di aplikasi.

Kerja sama ini juga termasuk dalam rangkaian perayaan 8 tahun Jenius yang bertema “Hoki Go Lucky”. Setiap pengguna yang melakukan pembelian produk reksa dana Syailendra Capital minimum Rp1.000.000 melalui aplikasi Jenius akan mendapatkan cashback senilai Rp 88.888. Penawaran ini hanya berlaku bagi 888 pengguna tercepat dan disediakan bagi pengguna terpilih yang melakukan transaksi 8-31 Agustus 2024.

Aline Wiratmadja Certified Financial Planner mengakui kolaborasi antar pelaku industri seperti ini perlu disambut dengan baik mengingat para pihak ini telah mengambil langkah aktif dalam menyediakan akses yang mudah dalam berinvestasi.

“Edukasi yang masif pun perlu dilakukan agar masyarakat Indonesia memiliki literasi finansial yang lebih baik, terhindar dari praktik judi online ataupun penipuan berkedok investasi lainnya,” katanya. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved