Produk Kreatif di Batam Menyedot Pembeli dari Singapura dan Malaysia
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) di Mega Mall, Batam. Acara ini menjadi ajang promosi produk-produk kreatif lokal ke pasar Internasional. Acara ini menarik perhatian wisatawan yang berasal dari Singapura dan Malaysia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap para peserta Pameran AKI Tanjung Pinang bisa memanfaatkan momentum ini untuk meraih pasar eksor. "Kita ingin produk-produk UMKM Kepulauan Riau ini bisa tampil sebagai andalan kita untuk menambah jumlah ekspor produk-produk ekonomi kreatif kita yang tahun ini ditargetkan mencapai 28 miliar dolar AS," ujar Sandiaga pada keterangannya, Rabu (14/8/2024).
Pameran ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam; Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf, Iman Santosa; serta Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti. Pameran ini merupakan bagian dari upaya Kemenparekraf untuk memfasilitasi kolaborasi antara pelaku industri kreatif dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan komunitas kreatif, guna menciptakan jejaring yang kuat dan mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.
Pameran AKI 2024 Tanjung Pinang menampilkan berbagai produk unggulan dari subsektor fesyen, kerajinan tangan, kuliner, aplikasi, musik, dan film. Total ada 30 peserta yang berpartisipasi, dengan rincian 15 kuliner, 6 kriya, 4 fesyen, 1 aplikasi, 2 musik, dan 2 film. Produk-produk ini mendapat sambutan positif dari para pengunjung, termasuk wisatawan asing yang tertarik untuk membeli dan membawa pulang sebagai oleh-oleh. Keberagaman produk yang dipamerkan menunjukkan betapa kaya dan kreatifnya para pelaku industri kreatif di Indonesia.
Ia melihat kesuksesan Pameran AKI 2024 di Batam ini berdampak positif terhadap perekonomian di daerah sekitar. Selain peningkatan pendapatan dari penjualan produk, acara ini mendorong pergerakan wisatawan dan konsumsi lokal yang memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah. Menparekraf Sandiaga menambahkan, acara seperti ini dapat terus diselenggarakan secara rutin dan menjadi agenda tahunan yang dinantikan, tidak hanya oleh para pelaku industri kreatif tetapi juga oleh masyarakat luas dan wisatawan mancanegara.
Selain menampilkan produk kreatif, Pameran AKI 2024 juga menyelenggarakan berbagai talkshow dan workshop yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dan inovasi dalam industri kreatif. Narasumber yang hadir termasuk Chef Norman dalam Funtalk Kuliner, Joni Astin dalam Funtalk Film, dan Rachmat Anggara dalam demo aplikasi. Aktivitas-aktivitas ini menambah nilai edukatif dari pameran dan memberikan wawasan baru bagi para peserta dan pengunjung.
Wisatawan Singapura Borong Sambal
Setelah 3 hari penyelenggaraan, terpilih 3 finalis terbaik yang akan mewakili Tanjung Pinang dalam Malam Puncak AKI 2024 yang akan diadakan di Jakarta pada bulan September 2024. Mereka adalah; DDWAM (Juara 1), Sambal Mak Kocai (Juara 2), dan Gudem Bee Farm (Juara 3).
Agnes Diva, founder dari DDWAN produsen kain dan akesoris yang terinspirasi dari budaya Niasdan akan mewakili Tanjung Pinang di Malam Puncak AKI yang akan diselenggarakan di bulan September di Jakarta membeberkan strateginya ketika pameran sehingga booth-nya ramai dengan omset naik 200% dibanding penjualan di hari lain, dan menjadi juara 1.
Daya tarik tema display budaya lokal dengan fokus pada wastra Nusantara yang disajikan dengan sentuhan modern seperti design fashion yang praktis dan elegan. "Kami juga memberikan pengalaman interaktif agar pengunjung dapat mencoba dan mengenakan langsung produk-produk yang kami hasilkan dan memberikan tata cara penggunaan produk yang lebih tepat dan baik serta menyediakan QR code yang dapat dipindai oleh pengunjung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait produk yang akan konsumen beli,” jelas Agnes.
Pengalaman berbeda dibagikan oleh Ade Ariyanto, owner dari Sambal Mak Kocai yang menjadi juara 2 ini. Saat Pameran AKI di Batam lalu, produsen sambal tradisional dari Jambi ini memberikan sample produk gratis ke pengunjung. Strateginya berhasil.“Ketika mereka mencoba, mereka rata-rata menyukai dan memborong. Bahkan, turis Singapura yang sedang berada di Batam memborong hingga 50 buah botol untuk dibawa pulang,” seru Ade. Dia meraup penjualan hingga Rp13 juta dari penjualan lebih dari 400botol sambal di 3 hari pada pameran tersebut.
Ada juga pengalaman dari Gudem Bee Farm, produsen madu Trigona SP atau madu tanpa sengat. “Madu kami memiliki banyak kandungan propolis karena di kembangkan di hutan alam dengan nextar multiflora, “ ulas Yulismawati, owner Gudem Bee Farm.
Demi menguatkan keunikan dari budidaya madunya, Yulismawati mengusung konsep Kembali Ke Alam saat pameran berlangsung. “Lebah madunya langsung di display tamu bisa melihat lebahnya, minum maduny langsung dari sarang, sambil kita edukasi sehingga pembeli tertarik," jelasnya. Yuliasmawati berhasil meningkatkan penjualannya yang tumbuh sebesar 100% dibandingkan hari-hari biasa. (*)