Xiaomi Tancap Gas, Siap Ambil Alih Panggung dari Apple dan Samsung
Di tengah gemerlap persaingan industri smartphone, Apple dan Samsung telah lama berdiri kokoh sebagai raksasa yang tak tergoyahkan. Namun, angin perubahan kini bertiup kencang dari Timur, membawa nama-nama baru seperti Xiaomi yang perlahan tapi pasti mulai mengejar, bahkan sesekali melampaui, dua raksasa teknologi ini.
Berdasarkan data dari IDC Quarterly Mobile Phone Tracker yang dianalisis oleh Statista, kita menyaksikan bagaimana peta persaingan ini kian hari kian memanas, khususnya pada kuartal kedua tahun 2024.
Antara April dan Juni 2024, Samsung tetap berjaya dengan menguasai 19% dari 285 juta unit smartphone yang mengalir ke berbagai penjuru dunia, mempertahankan singgasana yang telah lama mereka duduki.
Apple, dengan segala keanggunannya, menorehkan pangsa pasar sebesar 15,8%, tetap menjadi pilihan banyak orang. Namun, yang menarik hati adalah Xiaomi, yang dengan gigih mengejar, berhasil meraih pangsa pasar 14,7%, setara dengan 42 juta unit smartphone yang disebar ke pasar pada periode tersebut.
Di balik gemerlap panggung utama, Vivo dan Oppo diam-diam mengokohkan diri dalam barisan lima besar dengan pangsa pasar sekitar 9% pada kuartal kedua 2024. Sementara itu, Transsion, yang sempat menjadi bintang pada kuartal kedua 2023 dengan memanfaatkan peluang di pasar-pasar berkembang seperti Afrika, kini harus rela turun pangkat, terlempar dari daftar lima besar pada periode April hingga Juni 2024.
Melihat perjalanan waktu, Apple dan Samsung telah lama menghiasi langit persaingan smartphone, menguasai hampir setiap kuartal kedua sejak 2014. Namun, langit tidak selalu cerah; ada masa-masa ketika Xiaomi dan Huawei muncul sebagai bintang baru.
Huawei, dengan segala kemegahannya, pernah menduduki puncak sebagai merek smartphone terlaris di dunia pada kuartal kedua 2020, menggeser Samsung hanya dengan selisih tipis 3,3% pada kuartal sebelumnya.
Namun, cerita Huawei terputus secara tiba-tiba pada akhir 2020, ketika angin sanksi dari Amerika Serikat bertiup kencang, menggoyahkan fondasi yang telah mereka bangun.
Dalam kekosongan yang ditinggalkan, Xiaomi dan Oppo dengan cepat melangkah maju, mengisi celah dengan pangsa pasar gabungan yang berkisar antara 22% hingga 27% pada kuartal kedua 2021, 2022, 2023, dan 2024, menunjukkan betapa kuatnya angin Timur dalam menguasai cakrawala teknologi.
Di tengah persaingan yang semakin sengit ini, industri smartphone global seolah berada di ujung babak baru yang penuh intrik dan kejutan. Dengan Xiaomi dan raksasa-raksasa teknologi asal Tiongkok lainnya yang semakin mendekati dominasi Apple dan Samsung, masa depan pasar smartphone menjanjikan dinamika yang akan terus bergulir dengan warna-warni yang sulit diprediksi.
Seperti yang tercermin dalam data Statista, ini adalah kisah yang masih panjang, penuh kejutan, dan siap menyajikan babak-babak berikutnya yang tak kalah menarik. (*)