Pertama di Dunia, Pertamina Geothermal (PGEO) Mengkreasikan Flow2Max
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan potensi energi panas bumi terbesar dunia, memiliki peran strategis dalam mendorong pengembangan energi terbarukan global. Untuk mencapai target energi bersih nasional dan internasional, inovasi teknologi menjadi kunci utama. Untuk itu, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memperkenalkan Flow2Max sebagai inovasi dan terobosan untuk mengukur aliran fluida dua fasa untuk sektor panas bumi di seluruh dunia.
Flow2Max merupakan alat ukur aliran dua fasa pertama di dunia yang mampu memberikan hasil pengukuran yang lebih andal, mudah, real time, akurat, fleksibel, dan dapat diandalkan dibandingkan teknologi yang ada saat ini. Dengan kemampuannya untuk mengukur aliran fluida dua fasa (cair dan uap) secara real-time, Flow2Max memungkinkan perusahaan untuk secara lebih teratur mengevaluasi kinerja sumur dan memprediksi produktivitas sumur produksi, serta mendeteksi masalah teknis pada sumur secara dini.
“Kami percaya bahwa Flow2Max akan menjadi game changer di industri panas bumi global. Inovasi ini merupakan bukti komitmen kami untuk mendorong kemajuan teknologi dan memberikan solusi berkelanjutan untuk tantangan energi dunia.” ujar Julfi Hadi, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (15/8/2024).
Flow2Max merupakan wujud nyata dari komitmen PGE dalam mendorong inovasi berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor energi panas bumi. Teknologi ini menjawab tantangan industri yang membutuhkan solusi tepat dan akurat dalam mengukur aliran fluida dua fasa, yang merupakan faktor kritis dalam pengelolaan reservoir panas bumi. Inovasi ini merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan PGEO. Manajemen meyakini inovasi ini membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan reservoir geothermal secara global.
Teknologi ini dikembangkan oleh Mohamad Husni Mubarok, Phd, Manager Production and Operational Excellence di Pertamina Geothermal Energy. Husni, sapaan akrabnya, membuat alat ini dari salah satu dari hasil studi doktoralnya di The University of Auckland, Selandia Baru. Pada risetnya ini, Husni mengembangkan suatu metode dan alat yang dikombinasikan dengan sebuah algoritma khusus. Piranti ini diberi jenama Mubarok Equation, yang memungkinkan pengukuran akurat parameter aliran fluida dua fasa, yaitu mass flow dan entalpi di sumur panas bumi.
PGEO berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan teknologi baru untuk mendukung pertumbuhan industri geotermal di Indonesia dan dunia. Dengan Flow2Max, perseroan menegaskan posisinya sebagai pemimpin global dalam pengembangan dan penerapan teknologi geotermal.
Teknologi ini berpotensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi panas bumi. Dengan data yang lebih akurat dan real time, operator dapat mengoptimalkan produksi, mengurangi downtime, dan meningkatkan pemulihan energi. Selain itu, Flow2Max berkontribusi terhadap pengelolaan cadangan yang lebih berkelanjutan dengan memungkinkan pemantauan ketat kondisi cadangan panas bumi.
Flow2Max menawarkan fleksibilitas kepada operator pembangkit listrik panas bumi dalam menjalankan manajemen cadangan geotermal secara lebih efektif dan efisien, terutama dalam memantau kinerja dan produktivitas sumur panas bumi serta memperkirakan potensi daya total tersedia. Teknologi ini sudah terpasang di lima sumur produksi PGE Area Lahendong setelah sebelumnya melalui proses purwarupa dan pengujian. Flow2Max membantu PGEO mendeteksi dini masalah teknis di sumur.
Sertifikat Paten di Luar Negeri
Teknologi ini telah mengantongi sertifikat paten dari Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (United States Patent and Trademark Office/USPTO) untuk Real-time Measurement of Two-phase Mass Flow Rate and Enthalpy Using Pressure Differential Devices dengan Nomor Paten: 11,698,281.
Selain itu, beberapa paten di negara Islandia Turki, Filipina, dan Selandia Baru juga telah diterbitkan sertifikatnya. Di Indonesia, teknologi ini telah terdaftar patennya yang sertifikatnya dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.
Sebagai langkah strategis untuk mempercepat adopsi Flow2Max secara global, PGEO telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Ecolab, perusahaan asal Amerika Serikat. Kesepakatan ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut, memproduksi, dan mendistribusikan Flow2Max ke pasar internasional agarmemberikan manfaat yang lebih luas kepada industri geotermal global.
Komitmen PGE untuk terus berinovasi turut ditunjukkan melalui pengembangan Geoflowtest, perangkat portabel uji produksi sumur panas bumi yang juga ditemukan oleh Husni. Geoflowtest digunakan untuk melakukan pengujian kapasitas produksi sumur secara real-time sehingga menghasilkan data yang cepat dan akurat.
Inventor Husni Mubarok menyatakan bahwa teknologi Flow2Max dan Geoflowtest yang lahir di lapangan panas bumi bisa diaplikasikan ke berbagai sektor industri lainnya seperti migas, utilitas, dan industri pengolahan. “Inovasi teknologi seperti Flow2Max dan Geoflowtest berkontribusi pada pengelolaan sumur panas bumi yang lebih baik yang akhirnya meningkatkan efisiensi dan keandalan operasi pembangkit panas bumi. Aplikasi teknologi ini sangat luas untuk membantu berbagai sektor industri mencapai operational excellence.” tutur Husni dalam keterangannya.
Dampak yang signifikan inilah yang membuat komitmen PGE dalam mendorong inovasi dalam pengembangan energi panas bumi tidak pernah surut. Melalui investasi yang signifikan untuk riset dan pengembangan, PGE tak hanya menjalankan peran sebagai produsen energi bersih, melainkan juga pionir inovasi energi berkelanjutan. Semangat inovasi ini dibina secara internal dan melalui kolaborasi untuk mempercepat pengembangan teknologi baru di sektor panas bumi untuk mewujudkan visi PGE sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan Geothermal Center of Excellence. (*)