Trends

70 Tahun Beroperasi, Sarihusada Berkomitmen Memasok Nutrisi ke Anak-Anak Indonesia

Perjalanan Sarihusada diawali dengan berdirinya NV Saridele sejak tahun 1954, sebagai jawaban atas tantangan mengalami kelaparan dan permasalahan gizi anak Indonesia paska Kemerdekaaan RI (Foto: Sarihusada)

Tahun ini, Sarihusada Generasi Mahardika (SGM) merayakan 70 tahun perjalanannya memberikan nutrisi terbaik untuk anak-anak Indonesia. Perjalanan ini diawali dengan berdirinya NV Saridele sejak tahun 1954, sebagai jawaban atas tantangan mengalami kelaparan dan permasalahan gizi yang dialami Indonesia paska kemerdekaan, berdirinya NV Saridele diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia dan PBB.

Seiring perkembangannya, NV Saridele berubah nama menjadi Sarihusada yang kini dikenal luas masyarakat melalui produk SGM yang terus berinovasi menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Sejak 1954 hingga hari ini, Sarihusada terus menunjukkan komitmennya untuk menutrisi anak Indonesia lewat produk yang terus berinovasi dan pengembangan program yang mengedukasi.

Dr. Sri Margana, Dosen Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada, menjelaskan kondisi Indonesia paska kemerdekaan dan pemerintah mengambil langkah mengatasi masalah gizi. “Kondisi masyarakat Indonesia di awal kemerdekaan cukup memprihatinkan, kemiskinan dan kelaparan masih banyak ditemukan di Jawa, tidak jarang masyarakat makannya bongkol pisang, juga ketela pohon, apa saja yang bisa dimakan di masa itu. Hingga akhirnya di tahun 1950 didirikan Lembaga Makanan Rakyat untuk membantu masyarakat mengakses makanan yang sehat”, jelasnya pada Jumat (16/8/2024).

Pemerintah Indonesia terus berusaha meningkatkan sumber daya manusia di bidang kesehatan, mulai dari mendirikan fakultas kedokteran hingga mendapat bantuan tenaga ahli. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tenaga ahli di bidang kesehatan, pemerintah Indonesia mulai menggagas pendirian pabrik susu pertama untuk atasi masalah nutrisi di masyarakat, terutama anak Indonesia.

Gusti Kanjeng Ratu Hayu (putri keempat Sri Sultan Hamengkubuwono X) menjelaskan Hamengkubuwono IX di tahun 1955 menyediakan lahan untuk pabrik NV Saridele. Saat itu, pertimbangannya adalah Yogyakarta memiliki pasokan dan kualitas kedelai yang cukup. Setelah beberapa tahun berjalan, Hamengkubuwono IX juga melihat bahwa prospek pabrik ini cukup baik, jadi tidak hanya lahan untuk pabrik, disediakan juga lahan untuk penanaman dan pembibitan kedelai.

Berdirinya pabrik NV Saridele atau saat ini Sarihusada dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, petani kedelai mendapat pendapatan yang stabil sehingga berdampak positif pada ekonomi. Produktivitas pabrik juga sangat baik, sampai menghasilkan 300 ton susu. Sekitar 100 ton dari jumlah ini dijual langsung ke masyarakat selama tahun 1957. "Harapannya, sejak dirintis di tahun 1954, SGM dapat terus eksis dan memberikan kualitas yang terbaik dengan harga yang terjangkau”, ungkap Gusti Hayu.

Dalam mendukung akses nutrisi terbaik, Sarihusada berkomitmen untuk melakukan riset dan inovasi dengan tim peneliti didukung fasilitas Research Center di Yogyakarta, guna menghadirkan produk bergizi dalam menjawab tantangan kebutuhan gizi, termasuk kekurangan zat besi seperti SGM Eksplor, sebagai satu-satunya susu formula dengan IronC - kombinasi unik zat besi dan Vitamin C untuk dukung penyerapan nutrisi 2x lipat. Selain pengembangan produk, Sarihusada dalam perjalanannya juga menghadirkan berbagai inisiatif dan program yang berfokus pada edukasi dan kesejahteraan masyarakat.

Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia, menuturkan Sarihusada berkomitmen menghadirkan produk nutrisi berkualitas dengan harga terjangkau. “Kami juga berkomitmen untuk mendukung langkah anak menjadi generasi maju. Salah satu aspek penting ialah aspek pendidikan untuk menjadikan seorang anak tumbuh menjadi sosok yang berkualitas, kompeten, dan berdaya saing tinggi. Untuk menjawab kondisi ini, kami meluncurkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat SD untuk Anak Generasi Maju Indonesia. Program ini berupa bantuan dana pendidikan senilai Rp2 miliar untuk 70 anak SD di berbagai daerah di Indonesia dalam rangka 70 tahun Sarihusada,” ungkap Arif.

Sarihusada juga mendukung pencegahan anemia dengan menghadirkan inovasi anemia screener untuk mengetahui risiko anemia pada anak secara gratis. Juga, mendukung dan menemani orang tua untuk pemenuhan nutrisi dan perkembangan stimulasi Si Kecil.

Ke depannya, Sarihusada akan terus melanjutkan misi dan komitmennya dalam memberikan akses dan menutrisi anak bangsa dari generasi ke generasi. Komitmen ini ditunjukkan melalui aksi nyata lewat inovasi, pengembangan produk, program serta inisiatif yang berdampak dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved