Prisca Edwards, Sukses Jual 40 Unit Villa di Bali dalam Sehari
Keberhasilan OXO Group dalam menjual 40 unit villa di OXO The Residences, Bali dalam sehari menjadi buah bibir, namun juga masih menyisakan tanda tanya bagi sebagian orang. Mereka menganggap bahwa ini hal yang mustahil dan hanya trik pemasaran semata.
Faktanya seperti apa?
Salah satu sosok di balik keberhasilan penjualan OXO The Residences Bali by OXO Group adalah Prisca Edwards, seorang spesialisasi penjualan dan pemasaran properti terkemuka di Australia dengan rekam jejak yang mengesankan di dunia properti. Prisca merupakan eks Head of Sales and Marketing Crown Group, salah satu pengembang swasta terbesar di Australia untuk menara hunian.
Di Crown, Prisca dipercaya menjadi Head of Major Clients in Charge of Managing External Agents hingga Kepala Divisi Penjualan dan Pemasaran Grup. Prisca sukses memasarkan berbagai proyek besar seperti Sanctum, Top Ryde City Living, V by Crown Group, Skye by Crown Group, Arc by Crown Group, Oasis by Crown Group, Infinity by Crown Group, Waterfall by Crown Group, The Grand Residences di Eastlakes dan Mastery by Crown Group.
Dalam proyek Waterfall by Crown Group, Prisca didapuk sebagai Project Director dan berhasil menjual habis total 331 unit yang dipasarkan. Proyek ini merupakan proyek hunian dengan penjualan tercepat pada saat grand launch dengan Rp1 triliun yang berhasil ditandatangani dalam jam pertama. Pada tahun 2023, Prisca keluar dari Crown Group dan mendirikan perusahaannya sendiri Investera Pty Ltd.
Prisca juga dipercaya menjadi CEO divisi Investasi Modal Grup dan bekerja dengan para pemangku kepentingan global dari Tiongkok, Jepang, Singapura, dan AS. Dia berhasil membangun kemitraan dengan pihak ketiga baik korporasi maupun skala proyek.
Prisca menceritakan bahwa apa yang terjadi pada penjualan villa OXO The Residences di Bali benar adanya dan bukan mengada-ada, bahkan pembeli antre untuk mendapatkan unit. Kesuksesan ini tak terlepas dari sistem pemasaran yang dibawa Prisca dan tim ke dalam proyek tersebut dan sistem tersebut juga diterapkan di Australia.
“Semua sistem (pemasaran di OXO The Residences) kami yang buat form sketch, detail A-Z, termasuk desain dan tagline iklan, sampai narasi saat peluncuran. Sistem (pemasaran) saya punya sendiri. Salah satu layanan kami (Investera) memang project marketing,” kata Prisca saat berbincang dengan wartawan, Senin (12/8/2024) di Jakarta.
Prisca membagi tips cara berjualan yang baik adalah dengan tidak berjualan. Sebagai sales person, dirinya mencoba membawa solusi bagi klien atau pembeli, tidak melulu berjualan. Dengan pendekatan tersebut, seorang sales person akan mencapai hubungan yang baik dengan klien, bukan sebagai penjual dan pembeli, melainkan sebagai pemberi jalan keluar akan masalah atau kebutuhan klien.
“Kalau kita hubungi orang buat jualan terus, orang kesal juga kan? Makanya coba menjadi pemberi jalan keluar atau solusi akan kebutuhannya, enggak melulu jualan, kalau nanti orang itu butuh, pasti datang lagi ke kita, percaya deh,” katanya optimistis.
Dari Lawyer ke Marketing
Keputusan Prisca menggeluti dunia marketing tak terlepas dari sosok Iwan Sunito, pendiri Crown Group. Pada tahun 2011, Iwan membujuk Prisca untuk bergabung, saat itu Prisca merupakan seorang lawyer dan bercita-cita menjadi pengacara terkemuka di Negeri Kangguru.
Iwan melihat bakat menjadi ahli marketing dalam diri Prisca, sehingga sangat disayangkan jika Prisca hanya bekerja di belakang meja dan bakatnya tidak dimaksimalkan. Prisca tidak langsung menyetujui ajakan itu, karena alasan mimpi yang sedang dia bangun tersebut. Namun setelah berbicara dengan keluarga dan berpikir matang-matang, Prisca menyetujuinya. “Pak Iwan bilang, cuma saya yang ditawari masuk Crown tetapi dia yang menunggu jawabannya, yang lain belum pernah,” ucapnya seraya tersenyum.
Selain itu, pendiri Crown Group ini juga menyampaikan bahwa impian Prisca menjadi lawyer dengan daya tawar tinggi dalam lima tahun bisa dicapai dengan bergabung bersama Crown dalam kurun waktu setahun, dengan syarat bisa perform.
“Awal masuk (Crown) saya itu enggak dikasih tahu mau ngapain, enggak disuruh jadi marketing, jalan aja sendiri. Saya orangnya suka ngomong, berbicara di depan orang, akhirnya iya sudah, mungkin ini juga alasan suruh join, lalu disuruh manage relasi agen,” ucapnya.
Rencana ke Depan
Selain berfokus pada project marketing dan investasi, capital raising juga menjadi salah satu fokus utama dari Investera untuk beberapa proyek yang dianggap prestisius dengan skala yang besar. Prisca menempatkan Investera sebagai agen penjualan dan pemasaran yang mengkhususkan diri dalam pengembangan perumahan papan atas dan berskala besar.
Investera akan bekerja sama dengan mitra utama untuk menggabungkan banyak fungsi yang dibutuhkan untuk menciptakan dan melaksanakan kampanye penjualan dan pemasaran yang bermakna dan strategis sehingga klien menjadi pemimpin pasar, bukan hanya di Sydney, Australia namun juga di luar negeri.
Selain itu, Investera juga menawarkan layanan manajemen properti yang bekerja untuk pemilik properti investasi yang menyewakan dan mengelola berbagai jenis properti termasuk perumahan, komersial, dan segera, ritel dan industri. “Target saya lima tahun ke depan bisa manage aset dengan nilai AUD 1 miliar,” ucapnya. Saat ini, Investera juga mencoba masuk pasar Jakarta. (*)