Personal Finance

Dari Kerugian Rp 17 Miliar Hingga Cuan Besar, Kisah Sukses Reza di Forex!

Reza Aswin, investor forex (Foto: Istimewa)

Selain saham, trading foreign exchange (forex) atau valas masih banyak diminati oleh investor dengan karakter risk taker baik di dalam maupun luar negeri. Bagi investor konservatif dan moderat yang mengandalkan keuntungan stabil, tentu saja saham dan forex tidak cocok. Sebaliknya, bagi investor agresif, saham dan forex adalah ladang berburu cuan.

Salah satunya adalah Reza Aswin yang menganggap forex adalah investasi yang menggiurkan. Tak heran dia menghabiskan waktu lebih dari 20 tahun berkecimpung di dunia perdagangan valuta asing tersebut.

“Forex adalah salah satu sektor perdagangan yang menjanjikan,” ucap investor forex lulusan FMIPA Kimia, Universitas Padjadjaran, Bandung, itu.

Untuk tren forex tahun 2024, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yang kemungkinan besar akan memengaruhi pasar. Pertama, kebijakan moneter global. Jika The Fed AS melanjutkan kebijakan pengetatan moneternya, US$ kemungkinan akan tetap kuat. Sebaliknya, jika Fed mulai menurunkan suku bunga, US$ bisa melemah.

Kedua, faktor geopolitik. Perang Ukraina-Rusia yang berlanjut atau eskalasi baru dapat mempengaruhi pasar, terutama untuk mata uang safe haven seperti US$, JPY, dan CHF. Kemudian, hubungan AS-Tiongkok baik ketegangan atau kerja sama antara AS dan Tiongkok bisa memengaruhi pasar, terutama mata uang yang terkait erat dengan Tiongkok seperti AUD dan NZD.

Ketiga, pemulihan ekonomi global. Kondisi ekonomi global yang terus pulih dari dampak pandemi COVID-19 serta respons terhadap tantangan seperti inflasi dan resesi, akan menjadi faktor kunci. Pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di beberapa kawasan bisa mendukung mata uang terkait.

Keempat, inflasi. Inflasi yang tetap tinggi atau terus meningkat bisa memaksa bank sentral untuk mempertahankan suku bunga tinggi, yang akan mendukung mata uang negara tersebut. Kelima, teknologi dan regulasi. Peningkatan penggunaan teknologi dalam perdagangan forex, termasuk algoritma perdagangan dan penggunaan kecerdasan buatan, bisa mengubah dinamika pasar.

Selain itu, regulasi baru di sektor keuangan juga dapat memengaruhi likuiditas dan volatilitas pasar. Keenam, minat terhadap aset berisiko. Minat investor terhadap aset berisiko seperti saham akan mempengaruhi mata uang terkait. Jika pasar saham tumbuh kuat, mata uang seperti AUD dan NZD mungkin akan diuntungkan. Sebaliknya, jika ada pelarian ke aset aman, US$ dan JPY mungkin akan mendapat dorongan.

Reza mengaku memperdalam keilmuan ekonomi dengan kuliah program pascasarjana tahun 1990-an. Saat ini, dia sudah meraih gelar master dalam bidang Pemasaran Global di STIE Jakarta. Bekal pendidikan tersebut mendukung Reza lebih fokus pada bidang ekonomi terutama forex.

“Pada 5 tahun awal investasi forex, saya sempat menderita kerugian Rp 17 miliar. Tapi, saya ambil hikmah dengan lebih mendalami metode untuk mendapatkan profit. Kegagalan tersebut memaksa saya belajar dari beberapa mentor terbaik di Indonesia dan luar negeri,” ucap Reza mengenang.

Namun, siapa sangka hasil dari belajar dari para mentor justru membuat Reza tambah rugi. Bukan mentor yang menjadi sebab dalam hal ini menurutnya, yang menarik justru menyoroti ketidakcocokan metode mentor dan karakter investasi Reza sendiri. Tidak cocoknya antara mentor dan anak didik justru membuat banyak kerugian.

“Setelah bertemu dengan konsultan yang jarang kalah trading forex dan menangani konglomerat di Indonesia, saya belajar dengan beliau selama tiga tahun. Hasilnya cukup menggembirakan, saya memahami dan mendapatkan profit banyak di forex,” jelas Reza yang merahasiakan berapa cuan yang sudah diraupnya dari forex.

Setelahnya, 7 tahun terakhir Reza mendapati hasil pengujian terhadap forex. Dia percaya bahwa forex adalah bisnis yang sempurna dan diprediksi akan tetap kuat ke depannya.

“Forex tidak membutuhkan modal yang besar untuk memulai. Ketika bisnis riil terancam atau turun, bisnis pasar modal dan forex justru naik. Kemungkinan migrasi investor dari bisnis riil terjadi cukup tinggi,” ujarnya memprediksi tren investasi yang akan terjadi.

Kini, Reza juga mendirikan lembaga edukasi trading forex dengan bendera Imperium Strategy. Tujuannya untuk berbagi ilmu dan sharing pengalamannya ke masyarakat agar bisa mengoptimalkan profit dan mendekat loss trading. Imperium Strategy memberikan edukasi berbagai hal di dunia investasi pasar valuta asing seperti forex, emas, indeks CFD dan komoditas berjangka. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved