Perbankan Digital Jadi Solusi saat Mayoritas Pemuda Jarang Menabung
Studi Katadata Insight Center mengungkapkan bahwa hanya sekitar 40% responden generasi muda yang konsisten mengalokasikan dana secara khusus untuk menabung. Bahkan, separuh dari responden tersebut menyatakan bahwa tabungan yang disisihkan dari 1-20% penghasilannya, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama 3 bulan ke depan.
Padahal, konsistensi dalam menabung sangat penting untuk menghadapi kebutuhan mendesak dan merencanakan tujuan finansial jangka panjang seperti pendidikan, rumah, atau modal usaha.
Pentingnya budaya menabung pun terus digalakkan pemerintah, salah satunya melalui Hari Indonesia Menabung yang jatuh setiap 20 Agustus. Selain itu, kehadiran berbagai inovasi layanan perbankan, seperti bank digital, juga diharapkan dapat turut mendorong budaya menabung pada generasi muda. Namun, studi dari Populix justru mengungkapkan bahwa lebih dari 50% generasi Z dan Y menggunakan bank digital hanya untuk transaksi, sementara hanya 36% yang menggunakannya untuk menabung.
Menanggapi fenomena tersebut, Krom Bank sebagai salah satu pelaku perbankan digital, sejak awal telah merancang produk dan layanan perbankan digitalnya agar tidak hanya mampu menjadi solusi dengan gaya hidup dan kebutuhan generasi muda, namun juga membantu dalam menabung dan investasi menjadi lebih seamless. Meskipun terkesan sederhana, konsistensi menabung merupakan fondasi yang perlu dibangun kuat sebelum mengakses produk keuangan lainnya seperti investasi.
“Menabung bukan hanya tentang menyisihkan uang, tetapi juga tentang membangun disiplin dan kebiasaan yang baik untuk masa depan yang lebih terencana. Di kalangan anak muda, kami melihat mereka cenderung menabung dengan tujuan spesifik, seperti untuk liburan, membeli gadget, pendidikan lanjutan, atau down payment rumah. Ini hal yang baik, karena punya tujuan yang jelas membantu mereka lebih disiplin. Oleh karena itu, inovasi digital yang dibawa oleh bank digital seharusnya tidak hanya semakin mempermudah proses menabung bagi generasi muda, tetapi juga membuat menabung jadi lebih fun dan relevan bagi gaya hidup mereka,” kata Anton Hermawan, Presiden Direktur PT Krom Bank Indonesia Tbk, Senin (19/8/2024).
Kehadiran inovasi digital telah merevolusi cara mengelola keuangan, khususnya bagi anak muda. Selain fleksibilitas peran perbankan digital diharapkan bisa turut membangun kultur menabung di kalangan anak muda. Beberapa peran kunci di antaranya:
Aplikasi mobile yang user friendly dan terintegrasi.
Kemudahan dan kepraktisan menjadi sebuah keharusan bagi generasi muda. Berbagai kebutuhan keuangan mulai dari pembukaan rekening, menabung hingga mengatur anggaran kini telah tersedia dalam satu aplikasi. Inovasi ini memungkinkan nasabah lebih mudah mengakses berbagai kebutuhan keuangannya dengan user experience yang seamless.
Nilai keuntungan yang optimal.
Selain kemudahan, bank digital juga menawarkan bunga yang cenderung lebih tinggi daripada bank konvensional dan tanpa biaya admin. Inovasi layanan ini lantas dapat menjadi daya tarik bagi konsumen generasi muda untuk bisa menabung secara konsisten. Di Krom Bank misalnya, nasabah bisa mendapatkan bunga tabungan bank hingga 6% per tahun dan bunga deposito hingga 8,75% per tahun.
Pengaturan rencana keuangan dalam genggaman.
Kini, perbankan digital telah dilengkapi dengan e-statement, yang memungkinkan nasabah untuk memantau perkembangan tabungan mereka secara real-time sekaligus juga mendukung perencanaan keuangan nasabah. Melalui Money Journey, nasabah dapat melihat ringkasan aset, rincian arus kas, rincian pengeluaran, status arus kas untuk menilai kesehatan keuangan mereka, serta periode pencatatan keuangan.
“Di tengah tekanan budaya konsumerisme yang kuat saat ini, kebiasaan menabung semakin krusial bagi generasi muda. Oleh karena itu, membangun kebiasaan menabung bagi generasi muda pun tidak hanya dengan edukasi, namun juga inovasi layanan keuangan yang menyenangkan dan mampu menjadi bagian dari gaya hidup mereka,“ kata Anton. (*)