Mengapa Konsumen Jatuh Cinta pada Alfagift? Ini Jawabannya
Di era digital yang makin dinamis, Alfagift, platform omnichannel Alfamart, telah menjadi salah satu platform utama dalam industri ritel di Indonesia. Sejak diluncurkan pada 19 Agustus 2019, Alfagift terus berkembang dari sekadar platform loyalitas digital menjadi solusi belanja yang komprehensif. Bagaimana Alfagift meningkatkan kepuasan pelanggan, menjaga loyalitas, memenangi persaingan, dan direkomendasikan oleh konsumen? Mari kita ungkap rahasianya.
Linda Valentin, Chief Commercial Officer PT Global Loyalty Indonesia (Alfagift) menjelaskan pentingnya pendekatan yang berorientasi pada konsumen. “Pendekatan yang berorientasi-pada-konsumen kami lakukan untuk terus bisa menjawab kebutuhan serta preferensi konsumen,” kata Linda.
Dengan fokus ini, Alfamart menempatkan kebutuhan dan preferensi pelanggan sebagai pusat dari setiap keputusan bisnis yang diambil. Pemanfaatan aset data menjadi kunci keberhasilan Alfagift. Melalui analisis data yang cermat, pihaknya dapat memahami perilaku belanja pelanggan, preferensi produk, serta pola pembelian.
Pemahaman ini memungkinkan Alfagift memberikan penawaran yang dipersonalisasi dan perlakuan khusus untuk setiap segmen konsumen. Misalnya, Alfagift dapat mengirimkan penawaran khusus kepada pelanggan yang sering membeli produk tertentu atau memberikan diskon eksklusif berdasarkan riwayat belanja mereka. Dengan data yang tersedia, pihaknya juga mampu mengidentifikasi tren dan kebutuhan pasar sehingga dapat menghadirkan produk dan layanan yang benar-benar diinginkan oleh konsumen.
Mengembangkan Alfagift sebagai My Groceries Solution menjadi misi utama Alfamart. Dengan memanfaatkan customer relationship management (CRM) dan big data analytics dari transaksi offline di toko Alfamart serta transaksi online melalui aplikasi Alfagift, Alfamart mampu memberikan overview omnichannel yang memungkinkan personalisasi promo dan aktivitas yang lebih relevan bagi pengguna.
Target pasar Alfagift adalah kelompok muda, dengan rentang usia 17-45 tahun, yang mayoritasnya adalah individu yang belum menikah atau keluarga muda. Kelompok ini, yang umumnya termasuk dalam kategori SES A/B, memiliki tingkat pengeluaran belanja yang lebih tinggi dibandingkan konsumen yang berbelanja langsung di toko Alfamart.
Alfagift terus dikembangkan dengan strategi distribusi multichannel yang mengintegrasikan transaksi offline dan online. Salah satu inovasinya yang signifikan ialah produk Eksklusif Online yang melengkapi produk yang dijual di toko Alfamart. Konsumen mendapatkan akses barang yang lebih lengkap dan dapat memenuhi semua kebutuhan hariannya di Alfamart dan Alfagift. Produk ini disiapkan dari gudang Alfamart dan langsung diantarkan kepada konsumen dalam waktu 1-3 hari tanpa biaya kirim.
Dengan dukungan jaringan toko Alfamart dan layanan distribusi di seluruh Indonesia, Alfagift mampu menyediakan layanan penjualan online dengan lebih cepat, mudah, dan murah. Saat ini, penjualan online berkontribusi lebih dari 7% dari total penjualan Alfamart.
Media sosial juga memainkan peran penting dalam strategi branding Alfagift. Akun-akun medsos Alfamart memiliki jumlah pengikut yang signifikan, seperti Instagram dengan 3,77 juta pengikut, Facebook dengan 2,17 juta pengikut, dan TikTok dengan 1,47 juta pengikut. Medsos digunakan untuk mengomunikasikan program-program yang sedang berlangsung serta sebagai saluran bagi konsumen untuk menyampaikan saran dan kendala yang dialami.
Kerjasama dengan platform media sosial Meta juga menjadi bagian dari strategi Alfagift. Melalui Collaborative Ads (CPAS), Alfagift dapat menjalankan program yang ditargetkan untuk calon konsumen potensial.
Linda juga menekankan pentingnya pelayanan terbaik untuk mendapatkan rekomendasi dari konsumen. “Pelayanan terbaik dan memberikan kepuasan kepada konsumen adalah kunci Alfagift digunakan oleh konsumen dan direferensikan ke komunitasnya,” katanya.
Inovasi dalam produk, pemasaran, dan layanan terus dilakukan oleh Alfagift dalam 1-2 tahun terakhir. Aplikasi Alfagift terus diperbarui dan sistem transaksi offline dan online diintegrasikan guna menciptakan pengalaman berbelanja yang mudah, nyaman, dan terintegrasi, baik melalui kanal online maupun offline.
Alfagift juga berfokus pada kepuasan konsumen dengan beberapa unique selling point. Antara lain, bebas ongkir tanpa syarat, pengiriman instan, dan berbagai program promosi yang menarik.
Dengan berbagai upaya dan inovasi ini, Alfagift berusaha menjadi one stop shopping destination yang menjadi solusi belanja groseri bagi konsumen Indonesia. Melalui pemanfaatan teknologi, data, dan strategi pemasaran yang efektif, Alfagift terus tumbuh dan beradaptasi di era digital yang semakin dinamis.
Lalu, bagaimana kinerjanya?
“Dalam tiga tahun terakhir, Alfagift mencatat rata-rata peningkatan penjualan sebesar 750% per tahun, dengan ekspektasi pertumbuhan sebesar 40% tahun ini,” kata Linda. Dengan berbagai strategi dan inovasi yang diterapkan, Alfagift telah berhasil menjadi salah satu merek ritel terkemuka di Indonesia. (*)