Strategi Investasi Ini Jadi Opsi Tatkala Pasar Berfluktuasi
Pada awal Agustus lalu, gejolak terjadi secara umum pada pasar saham global. Indeks MSCI global sempat mencatatkan penurunan sebesar -3.1%, dimana penurunan harian tersebut menjadi yang terbesar dalam 2 tahun terakhir. Kondisi volatilitas pasar global tersebut merambat pada pasar saham Indonesia yang terkoreksi sebesar -3.4% di periode yang sama. Hal ini kemudian memicu kekhawatiran banyak investor akan masa depan investasi mereka khususnya di pasar saham.
Para pelaku pasar cenderung bersikap wait and see, meski The Fed telah memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunganya di level 5,25-5,50% pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (1/8/2024). Didukung dengan berlanjutnya penurunan inflasi dan melonggarnya pasar tenaga kerja AS membuat probabilitas pemangkasan suku bunga semakin terbuka lebar.
The Fed memberi sinyal jelas soal pemangkasan suku bunga mulai September mendatang. Dalam pernyataannya, The Fed menjelaskan jika data perekonomian AS mulai mengarah pada prasyarat yang dibutuhkan untuk penurunan suku bunga.
Direktur PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), Danica Adhitama mengatakan fluktuasi yang terjadi di pasar saham memang dapat berpengaruh terhadap portofolio investor. Namun, bukan berarti harus meninggalkan instrumen ini. Secara jangka panjang, berinvestasi di saham tetap menawarkan prospek yang baik. Investor memerlukan strategi yang tepat dalam berinvestasi di kelas aset ini, diversifikasi portofolio melalui reksa dana misalnya.
“Reksa dana saham merupakan instrumen investasi yang mengumpulkan dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam portofolio saham yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Salah satu keunggulan utama dari reksa dana saham adalah diversifikasi, yang membantu mengurangi risiko dibandingkan dengan berinvestasi pada saham individual,” ujar Danica, Selasa (20/8/2024).
Meskipun kondisi masih dipenuhi ketidakpastian, investor dapat membaca situasi dan melakukan penyesuaian untuk investasi mereka. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan para investor dalam melakukan investasi di pasar saham.
Diversifikasi portofolio
Diversifikasi adalah kunci untuk mengelola risiko di tengah fluktuasi pasar. Investor harus mempertimbangkan untuk menyebar investasi tidak hanya di satu saham atau satu sektor, tetapi juga di berbagai saham dan sektor di industri. Reksa dana saham, seperti yang dikelola, menyediakan berbagai saham dari berbagai sektor ekonomi, yang dapat membantu investor untuk mendapatkan eksposur yang luas pada berbagai sektor.
Investasi secara berkala
Salah satu strategi yang efektif adalah melakukan investasi berkala atau dikenal dengan istilah "dollar cost averaging". Dengan strategi ini, investor membeli unit reksa dana saham dalam jumlah yang tetap secara berkala, tanpa dipengaruhi oleh kondisi fluktuatif pasar. Hal ini membantu mengurangi dampak volatilitas pasar dan memastikan investor membeli pada harga rata-rata yang lebih rendah
Melibatkan manajer investasi
Keterlibatan manajer investasi yang profesional, memiliki pengalaman, dan reputasi yang baik dalam mengelola reksa dana saham menjadi faktor penting. Dengan pendekatan investasi yang disiplin dan berbasis riset, manajer investasi mampu mengoptimalkan hasil investasi meskipun menghadapi fluktuasi pasar yang signifikan.
Riset dan pantau perkembangan pasar
Volatilitas pasar seringkali memicu reaksi emosional yang dapat merugikan investor jika tidak ditanggapi dengan baik. Investor harus tetap tenang dan tidak membuat keputusan investasi berdasarkan ketakutan atau kepanikan. Memiliki rencana investasi yang jelas dan berpegang teguh pada strategi jangka panjang adalah kunci untuk sukses. Melakukan riset secara berkala dan memantau perkembangan pasar adalah langkah yang penting. Investor disarankan untuk selalu mengikuti berita ekonomi, laporan keuangan perusahaan, dan analisis pasar untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.
“Pada dasarnya berinvestasi membutuhkan ketenangan dan strategi yang tepat. Mengingat kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil saat ini, jangan mudah terpengaruh oleh gejolak pasar yang bersifat sementara dan lebih fokus pada tujuan jangka panjang. Selain itu, melakukan riset secara rutin dan tetap tenang dalam mengambil keputusan investasi adalah kunci untuk meraih sukses di tengah ketidakpastian pasar,” kata Danica. (*)