Property

Lewati 100 Ribu Penumpang Per Hari: Keberhasilan MRT Jakarta dalam Angka

Tuhiyat, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda). (foto: Tangkapan Laya Audrey/SWA)

Pada tanggal 22 Agustus 2024, MRT Jakarta kembali menggelar GRC Series yang melibatkan seluruh insan MRT Jakarta. Acara ini mengusung tema "Defending Organizational Objectives Against Fraud" sebagai bentuk komitmen nyata dalam menjaga integritas dan objektif organisasi.

Tuhiyat, Direktur PT MRT Jakarta (Perseroda), menyampaikan bahwa dalam hampir 6 tahun terakhir, MRT Jakarta telah melayani lebih dari 100 ribu penumpang setiap harinya. Menurutnya, pada awalnya, jumlah penumpang hanya sekitar 50 hingga 80 ribu per hari. Kini, angka tersebut telah melampaui target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 97 ribu penumpang per hari (Kamis, 22/8/2024).

Tuhiyat juga menambahkan bahwa peningkatan ini menunjukkan adanya pergeseran preferensi publik dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, terutama di kalangan generasi milenial yang semakin memilih MRT Jakarta sebagai moda transportasi.

Dalam upaya terus meningkatkan kualitas pelayanan, MRT Jakarta berkomitmen untuk menjaga performa tepat waktu yang mencapai 99,9%. Selain itu, kolaborasi dengan penyedia transportasi di wilayah Selatan, khususnya di sekitar Stasiun Lebak Bulus dan Fatmawati, dilakukan untuk memastikan para pelanggan dapat dengan mudah mencapai stasiun terdekat. Langkah-langkah ini telah berkontribusi signifikan terhadap peningkatan jumlah penumpang.

MRT Jakarta juga terus melanjutkan pembangunan jalur ke arah utara, dengan target mencapai Ancol sejauh 12 km. Progres saat ini mencakup 40% untuk jalur dari Bundaran HI ke Kota, dengan Bundaran HI hingga Harmoni sudah mencapai 80% dan seluruh terowongannya sudah terhubung. "Saat ini kami fokus pada penghubungan antara Harmoni dan Mangga Besar," jelas Tuhiyat.

Selain itu, MRT Jakarta akan memulai pembangunan rute baru dari Balaraja, dengan fase pertama sepanjang 24,5 km yang meliputi Medan Satria hingga Tomang. Proyek ini dijadwalkan groundbreaking pada awal September, dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia di perempatan Kebon Sirih. Pembangunan ini adalah bagian dari langkah strategis untuk memenuhi ekspektasi publik akan pentingnya transportasi umum yang efisien.

Fase berikutnya mencakup rencana pembangunan jalur Fatmawati-Taman Mini yang akan terhubung dengan LRT Jabodebek. Seluruh proyek ini direncanakan menggunakan skema pembiayaan inovatif, termasuk sumber pendanaan di luar pinjaman, dengan tujuan untuk mengintegrasikan transportasi publik secara lebih baik.

MRT Jakarta juga terlibat dalam penataan kawasan strategis yang ditugaskan oleh Pemprov DKI Jakarta, termasuk Dukuh Atas, Sudirman-Thamrin, dan Blok M, di mana upaya pedestrianisasi dan pembangunan fasilitas lain terus dilakukan.

Dengan memanfaatkan skema creative financing, MRT Jakarta berupaya membangun infrastruktur pendukung tanpa menggunakan dana APBD atau APBN, sehingga pemerintah dapat mengalokasikan anggaran ke kebutuhan vital lainnya.

Upaya ini menunjukkan komitmen MRT Jakarta untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik dan mendukung pembangunan kota yang lebih terintegrasi dan ramah bagi publik. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved