Bank Syariah Indonesia: Berinovasi dengan Tetap Menjaga Sentuhan Personal
Bank Syariah Indonesia (BSI) yang secara resmi lahir pada 1 Februari 2021 ─hasil merger PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah─ ditargetkan bisa menjadi bank syariah yang modern, universal, dan digital.
“BSI berkomitmen untuk menjadi lebih dari sekadar bank. Kami ingin menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi nasabah kami. Inilah yang menjadi diferensiasi utama kami dari bank lain, terutama bank konvensional,” kata Wisnu Sunandar, Senior Vice President Corporate Secretary & Communication PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Karena itulah, produk dan layanan yang ditawarkan tidak hanya sebagai solusi finansial, tapi juga sebagai solusi sosial dan spiritual. Wisnu mencontohkan, melalui aplikasi BSI Mobile, nasabah dapat menikmati layanan one-stop solution yang memudahkan berbagai transaksi finansial.
Nasabah dapat membuka tabungan, mengajukan pinjaman, cicil emas, hingga membayar kurban dan ziswaf (zakat, infaq, sedekah), bahkan dapat mencari lokasi masjid terdekat dan waktu shalat yang semuanya melalui satu aplikasi.
“Kami optimistis bank syariah sangat berpeluang tumbuh karena potensinya sangat besar. Berdasarkan riset, 45% penduduk Indonesia memiliki preferensi yang kuat terhadap produk syariah. Segmen ini terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu universalist yang mengutamakan fungsi dan manfaat produk syariah, dan conformist yang memiliki preferensi kuat bahwa produk harus sesuai dengan prinsip syariah,” Wisnu menjelaskan.
Dengan memahami preferensi dan kebutuhan nasabah, BSI berkomitmen untuk terus menyediakan produk dan layanan yang relevan dan bermanfaat, baik dari segi finansial, sosial, maupun spiritual.
“Kami berharap dapat terus menjadi mitra terpercaya bagi nasabah dalam mencapai kesejahteraan finansial yang berlandaskan prinsip syariah,” kata Wisnu tandas.
Manajemen BSI menyadari, di era pascapandemi, tantangan utama dalam menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan ialah beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang dipicu oleh digitalisasi, perkembangan media sosial, serta tren e-commerce dan social commerce.
Perubahan ini menciptakan ekspektasi baru nasabah yang menginginkan layanan yang lebih cepat, lebih mudah diakses, dan lebih personal.
Salah satu tantangan terbesar, menurut Wisnu, ialah memastikan bahwa teknologi yang digunakan BSI selalu up-to-date dan mampu memenuhi kebutuhan nasabah. “Dalam hal ini, kami terus meningkatkan investasi pada sistem IT dan digital sehingga secara konsisten kemampuan IT dan digital BSI terus diperkuat. Hal itu mencakup keamanan siber dan juga penguatan aplikasi mobile BSI,” katanya.
Namun, teknologi yang canggih saja tidak cukup. “Kami juga harus memastikan bahwa layanan pelanggan kami mampu memberikan dukungan yang cepat dan efektif, baik melalui call center, chat melalui AI, maupun media sosial,” tambahnya.
Tantangan lainnya ialah menjaga interaksi yang personal di tengah era digital. Dengan semakin banyaknya transaksi yang dilakukan secara online, pihaknya harus menemukan cara untuk tetap menjaga sentuhan personal yang menjadi ciri khas layanan BSI.
Maka, BSI berusaha memanfaatkan analitik data guna memahami kebutuhan dan preferensi nasabah secara lebih mendalam, sehingga dapat memberikan layanan yang lebih relevan dan personal.
Selain itu, perkembangan media sosial dan e-commerce juga membawa tantangan dalam hal keamanan dan privasi data. “Kami harus memastikan bahwa sistem keamanan kami selalu diperbarui untuk melindungi data nasabah dari ancaman siber. Kepercayaan nasabah adalah prioritas utama kami, sehingga kami berkomitmen untuk menjaga keamanan informasi mereka dengan standar tertinggi,” Wisnu menegaskan.
Namun, secara keseluruhan, ia mengungkapkan, tantangan utama BSI dalam menjaga kepuasan dan loyalitas nasabah di era pascapandemi ini ialah bagaimana dapat terus berinovasi dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi (agile), sambil tetap menjaga sentuhan personal dan kepercayaan nasabah.
Karena itu, pihaknya terus menginovasi produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan pasar, dengan mengembangkan produk-produk syariah yang inovatif dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah tapi tetap universal sehingga semakin banyak.
“Dengan menerapkan strategi dan terobosan ini, BSI berkomitmen untuk terus meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah. Kami percaya bahwa dengan pelayanan yang terbaik, inovasi yang berkelanjutan, dan fokus pada kebutuhan nasabah, kami dapat menghadapi berbagai tantangan dan terus berkembang sebagai bank syariah terdepan di Indonesia,” kata Wisnu. (*)