BRI Miliki Green Team, Ini Tugasnya
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan lintas para pemangku kepentingan saling berkolaborasi pada program Zero Waste to Landfill. Program ini dirancang untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan serta mengelola sampah secara bertanggung jawab. Dengan demikian, sampah tersebut tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) yang semakin terbatas. Bank yang dikenal BRI ini mengimplementasikan program yang selaras dengan pembangunan berkelanjutan
Direktur Kepatuhan BRI, A. Solichin Lutfiyanto, mengatakan perseroan membangun sustainability culture yang dimulai dari peningkatan kesadaran dan kapasitas pekerja terkait dampak sampah. “BRI aktif mengedukasi karyawan mengenai dampak negatif sampah yang tidak dikelola dengan baik. Melalui peran Green Team di unit kerja BRI, pekerja diajak untuk memahami berbagai jenis sampah, mulai dari sampah organik (sisa makanan dan dedaunan), anorganik (kertas, plastik, gelas, logam), dan sampah residu (pembalut, puntung rokok, dan styrofoam),” jelas Solichin pada keterangan tertulis yang dikutip swa.co.id di Jakarta, Minggu (25/8/2024).
BRI Green Team, lanjutnya, menjadi role model dan akselerator dalam penerapan gaya hidup berkelanjutan di lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Kegiatannya meliputi edukasi dan kampanye isu keberlanjutan (lingkungan, sosial, dan tata kelola) dan jaringan BRI Green Team tersebar di seluruh wilayah operasional hingga Regional Office (RO) BRI.
Sejalan dengan program edukasi tersebut, perseroan menerapkan sistem segregasi sampah di lingkungan perusahaan yang diawali dari Gedung Kantor Pusat BRI di kawasan Sudirman dan Gedung TSI BRI Ragunan di Jakarta. Perseroan memisahkan tempat pembuangan sampah sesuai jenisnya (organik, anorganik, dan residu). Dengan memilah sampah dari sumbernya, sampah dapat dikelola secara terpisah sehingga mempermudah proses daur ulang dan tidak ada sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Sebagai upaya untuk lebih memotivasi pekerja dalam praktik Zero Waste to Landfill, BRI juga menyediakan mesin Reverse Vending Machine (RVM) yang berlokasi di gedung Kantor Pusat BRI dan Menara BRILiaN sebagai sarana daur ulang botol plastik. Pekerja yang menyetor sampah botol plastik ke dalam mesin ini akan mendapatkan poin reward yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik.
Pada tahap awal implementasi di Juli 2024, RVM mengumpulkan lebih dari 3.700 botol plastik bekas, dengan potensi penghindaran emisi sebesar 367 kg CO2e. Ini menunjukkan antusiasme pekerja BRI terhadap keberlanjutan.
BRI menjalin kerja sama strategis dengan pihak ketiga yang memiliki keahlian dan fasilitas dalam pengelolaan sampah, memastikan bahwa semua jenis sampah, termasuk plastik, kertas, organik, dan lainnya, dikelola dengan baik dan tidak berakhir di TPA.
Selama tahun 2023, program Zero Waste to Landfill yang diimplementasikan di lingkungan Kantor Pusat BRI dan gedung TSI BRI telah berhasil mengurangi sampah yang terbuang di TPA hingga 50 ton setiap bulannya dengan total sampah terdaur ulang sebesar 591 ton, dengan potensi penghindaran emisi sebesar 441 ton CO2e.
Sampah organik dari sampah sisa makanan pekerja dan sisa dedaunan, diolah menjadi produk maggot dan kompos. Produk maggot yang dihasilkan dari pengumpulan sampah organik ini mencapai 5 ton dan produk kompos mencapai 40 ton. Kemudian, sampah plastik yang berhasil terdaur ulang sejumlah 109 ton dan sampah kertas terdaur ulang sebesar 72 ton. BRI berhasil mengolah 350 ton sampah residu menjadi sumber energi terbarukan melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi signifikan dalam pengurangan volume sampah, tetapi juga menghasilkan energi bersih yang berdampak positif terhadap lingkungan. Harga saham BBRI pada perdagangan 23 Agustus 2024 naik 1,98%, menjadi Rp5.150 dari perdagangan sebelumnya. (*)