Capital Market & Investment

5 Jurus Bundamedik (BMHS) Agar Kinerja di 2024 Kian Kinclong

RS Bunda Jakarta. BHMS (Induk usaha RS Bunda) raup laba Rp18,6 miliar hingga JUni 2024. (dok BHMS)

PT Bundamedik Tbk (BMHS) menutup semester pertama tahun 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp18,6 miliar, meningkat 199% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Kinerja ini juga tampak dalam peningkatan metrik operasional yang menghasilkan pertumbuhan pendapatan di semua unit bisnis BMHS.

Di unit bisnis rumah sakit meningkat sebesar 8%, Morula IVF Indonesia meningkat sebesar 4%, Diagnos meningkat sebesar 14%. Selain itu, pertumbuhan positif ini pun terefleksikan dalam pendapatan konsolidasi di semester I/2024 meningkat 9% apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Ekspansi jaringan rumah sakit yang telah dijalankan turut memberikan kontribusi positif lantaran peningkatan pendapatan rumah sakit baru tumbuh sebesar 72%. Kenaikan kinerja perusahaan juga disumbang oleh pertumbuhan kinerja operasional secara keseluruhan, terutama dari kenaikan jumlah pasien rawat jalan 17% kenaikan pasien rawat inap 21%, dan kenaikan durasi rawat inap 38%. Pertumbuhan positif membuat pendapatan Perusahaan mencapai Rp784,5 miliar atau naik 9%.

Melalui strategi efisiensi yang dijalankan perusahaan, BMHS juga berhasil meningkatkan gross margin terkonsolidasi di semester pertama tahun ini menjadi 56%,sehingga EBITDA tumbuh sebesar 34%. Selama semester pertama 2024, pendapatan layanan spesialistik di luar kategori OBGYN dan anak (pediatric) berkontribusi positif sebesar 49% dari total pendapatan rumah sakit. Kontribusi positif ini tercapai, seiring dengan terjadinya kenaikan pada layanan penyakit dalam yang mencapai 34%, diikuti juga oleh layanan neurologi yang naik 14%, layanan THT 13%, dan layanan onkologi yang mengalami peningkatan hingga mencapai 75%.

Unit bisnis dalam ekosistem terintegrasi BMHS turut menunjukkan pertumbuhan yang positif. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (Diagnos), anak usaha bisnis dari BMHS yang berfokus pada layanan laboratorium dan genomik, mencatatkan pertumbuhan jumlah pengujian lab sebesar 30%.

Sedangkan, Morula IVF Indonesia, anak usaha BMHS pionir layanan Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB), mengalami peningkatan jumlah layanan siklus IVF sebesar 14% dibandingkan dengan tahun 2019 (kondisi pra-Covid).

Tahun 2024 ini, Morula IVF Indonesia telah meresmikan kolaborasi strategis dengan Jinxin Fertility Group Limited dalam mengembangkan potensi besar In Vitro Fertilization (IVF) di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Presiden Direktur BHMS Agus Heru Darjono mengatakan, berbagai inisiatif telah dijalankan untuk menghadirkan ekosistem penyedia layanan kesehatan holistik bagi keluarga Indonesia. Untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan bisnis, perusahaan telah menetapkan sejumlah inisiatif utama selama 2024.

“Inisiatif kami yaitu pertama optimalisasi dan standardisasi pricing, kedua peningkatan layanan kesehatan dan customer experience secara komprehensif, ketiga sentralisasi pemenuhan kebutuhan farmasi dan medis, keempat integrasi data layanan kesehatan di seluruh ekosistem BMHS, serta kelima penguatan budaya perusahaan,” kata Agus dalam paparan publik, Senin (26/8/2024).

Per 30 Juni 2024, BMHS telah menjadi ekosistem layanan kesehatan terintegrasi yang menaungi 10 jaringan rumah sakit, 12 klinik IVF, 25 laboratorium dan 126 jaringan Klinik Fertilitas Indonesia.. Harga saham BMHS pada penutupan perdagangan hari ini turun 0,67%, menjadi Rp296 dari perdagangan sebelumnya. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved