Strategy

Medco Energi (MEDC) Membuka Peluang Cari Cadangan Migas Baru

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melaporkan EBITDA sebesar US$650 juta untuk semester pertama di 2024, melebihi US$634 juta dari periode yang sama di 2023. Laba bersih mencapai US$201 juta, didorong oleh realisasi harga minyak dan gas yang lebih tinggi serta kontribusi PT Amman Mineral Tbk (AMMN) yang lebih besar.

Panduan perseroan di 2024 untuk produksi minyak dan gas (migas) sebesar 145 – 150 mboepd, biaya tunai unit migas di bawah US$10/boe dan belanja modal untuk Minyak & Gas sebesar US$350 juta dan ketenagalistrikan sebesar US$80 juta. Produksi migas Medco Energi sebesar 153 mboepd, di atas panduan, namun 5% lebih rendah dari semester pertama 2023.

Hal ini disebabkan oleh berkurangnya working interest Corridor setelah perpanjangan PSC, permintaan gas pipa yang lebih rendah di Singapura serta divestasi Blok 12W, Vietnam. “Faktor-faktor ini sebagian diimbangi oleh produksi minyak yang lebih tinggi dari Blok 60 Oman dan Natuna. Belanja modal migas sebesar US$152 juta untuk pengembangan di Natuna, Corridor dan sumur-sumur produksi di Blok 60 Oman,” kata Direktur MEDC, Ronald Gunawan pada Public Expose Live di Jakarta, Senin (26/8/2024) kemarin.

Untuk mendongkrak produksi, perseroan tengah menyiapkan cara untuk mencari sumber cadangan migas baru. Ronald mengatakan perseroan mencermati peluang yang tersedia untuk mengakuisisi blok migas, dengan fokus area di Asia Tenggara dan Timur Tengah. "Kami selalu melihat peluang yang memungkinkan untuk melakukan beberapa akuisisi di beberapa di daerah di mana kami fokus area di Asia Tenggara maupun di Timur Tengah," katanya.

Sementara di sektor pertambangan tembaga dan emas, proyek smelter AMMN telah memasuki tahap commissioning pada 31 Mei 2024, dengan produksi pertama katoda tembaga diharapkan pada kuartal keempat tahun ini. AMMN juga telah menerima izin dari Kementerian Perdagangan untuk mengekspor konsentrat tembaga hingga 31 Desember 2024.

Saat ini, MedcoEnergi melakukan deleveraging melalui penawaran tender dan pembelian kembali Surat Utang berdenominasi dollar AS sebesar US$231 juta di 2024. Fitch dan S&P telah meningkatkan peringkat kredit MedcoEnergi menjadi BB-, menunjukkan keberhasilan eksekusi strategi pertumbuhan dan deleveraging yang konsisten.

Di Medco Power, pembangunan PLTS Bali Timur 25 MWp berjalan sesuai jadwal dan diperkirakan selesai pada akhir 2024 sementara pengembangan geothermal Ijen 34 MW tahap I berjalan dengan lancar dan akan selesai pada kuartal IV/2024 dan akan beroperasi secara komersial di kuartal I/2025.

Pada implementasi Environmental, Social and Governance (ESG), MedcoEnergi telah menerbitkan Laporan Keberlanjutan tahun 2023 dengan kualitas pengungkapan yang lebih baik dengan meningkatkan jumlah indikator kinerja GRI yang diungkapkan dan dilakukan assurance independen oleh E&Y dari tahun ke tahun. Perseroan juga mencapai target interim 2025, dua tahun lebih cepat dari rencana.

“Kami sangat senang dengan hasil operasional yang kuat. Dividen yang lebih tinggi baru-baru ini juga menunjukkan komitmen kami yang berkelanjutan untuk memberikan penghargaan kepada para pemegang saham. Kami akan terus menciptakan nilai bagi pemegang saham dan memastikan keberlanjutan Perseroan melalui keunggulan operasional dan komitmen ESG,” katanya. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved