Strategy

Layani Agen BRILink dan Pegadaian, AGRO Perkuat Cross Selling BRI Group

Tangkapan layar : Sri Niken Handayani/SWA.

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) di kuartal II/2O24 membukukan laba bersih sebesar Rp20 miliar atau naik 115,9% secara tahunan. Pencapaian ini didorong pertumbuhan kredit Rp6,8 triliun atau tumbuh sebesar 12,1% di periode tersebut. Pertumbuhan ini menopang pertumbuhan total aset Bank Raya yang menjadi sebesar Rp13,1 triliun atau tumbuh 9,0%.

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp8,7 triliun atau tumbuh 5,7% Lonjakan DPK AGRO Ini dikontribusikan dari pertumbuhan digital saving yang tumbuh sebesar 22,3% atau menjadi Rp891,6 miliar dan volume transaksi yang tumbuh sebesar 12,5% yang senilai Rp1,6 triliun.

Selain itu, rasio profitabilitas dan efisiensi Bank Raya yang juga terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari perbaikan rasio net interest margin (NIM) pada kuartal II/2024 yang naik menjadi 4,31% dari sebelumnya 3,53%. Kemudian, cost to income ratio (CIR) membaik lantaran menjadi 52,44% dari sebelumnya 82,95%.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, mengatakan salah satu growth driver pertumbuhan bisnis digital Bank Raya adalah ekspansi Pinang Dana Talangan senilai Rp7,2 triliun atau tumbuh 58,9 % kepada kurang lebih 33 ribu agenBRIlink dan agen Pegadaian. Outstanding Pinang Dana Talangan di April-Juni tahun ini mencapai Rp491 Miliar atau tumbuh signifikan sebesar 177,4%.

Selain itu, pertumbuhan juga tercatat pada Pinang Flexi, yang merupakan pinjaman multiguna untuk karyawan tetap sebesar 74,8% atau outstanding tercatat mencapai Rp385 Miliar. Adapun, outstanding ragam produk kredit digital Bank Raya lainnya, seperti Pinang Maxima, Pinang Performa dan Pinang Connect yang ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha nasabah Bank Raya tercatat mencapai Rp564 miliar atau tumbuh 37.5 %.

Pertumbuhan kredit digital diikuti dengan pertumbuhan simpanan digital. Pada kuartal II/2024, pertumbuhan giro tumbuh sebesar 55,4% atau menjadi Rp772 miliar, tabungan tumbuh 5,1%, menjadi Rp1,5 triliun dan deposito tumbuh 1,9% yang naik menjadi Rp6,3 triliun. Pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 22,3%. CASA perseroan pada kuartal II/2024 menjadi 26,8% dari sebelumnya pada 24% di kuartal II/2023.

Ke depannya, manajemen Bank Raya terus tumbuh berkelanjutan dibandingkan bank digital lainnya. Sebab, Bank Raya memiliki jaringan online to offline (O2O) terluas di seluruh Indonesia. “Dengan lebih dari 750 ribu akses poin yang tersebesar di seluruh Indonesia, bisa menangkap potensi pasar dengan meningkatkan pengalaman pelanggan,” ungkapnya.

Selain itu, Bank Raya juga memiliki lintas segmen produk digital yang komprehensif dimana produk tabungan digital dengan fitur yang memudahkan nasabah melakukan transaksi personal maupun bisnisnya. Tak hanya itu, perusahaan juga memiliki pilihan produk pinjaman digital untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabah.

Agar terus tumbuh perusahaan juga terus melakukan eksplorasi untuk ekspansi bisnis pada pasar dan ekosistem yang baru dan Eksploitasi untuk mengoptimalkan produk dan ekosistem yang ada. Selanjutnya, keempat, optimalisasi peran Digital Attacker untuk melayani pasar UMKM. “Kami mendukung BRI Group untuk melayani segmen UMKM dengan produk dan jasa perbankan digital yang smaller, shorter, faster dan mudah diakses nasabah,” ujarnya. Pada perbaikan business enabler secara berkesinambungan dalam teknologi, sumber daya manusia, dan manajemen risiko untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang solid dan mendorong kepuasan pelanggan. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved