Siasat BTPN Untuk Subsidi Rumah
PT Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) berfokus pada pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia. Bank satu ini berfungsi sebagai institusi finansial (memberi pinjaman) serta inisiator dan integrator (dorong kerja sama antar lembaga pemasok perumahan). Selama 47 tahun, BTPN sudah memberi pinjaman sektor perumahan sebesar 85 persen. Bahkan sedari 1976, ada 5,2 juta rumah yang tersalurkan.
Direktur BTPN, Syariah Arief Ismail, mengatakan pihaknya hendak mengajukan skema subsidi baru terkait perumahan. Pertama, tiering suku bunga yang berarti dikelompokkan berdasarkan desil pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pengelompokkan sesuai dengan durasi subsidi jangka pendek ketimbang masa tenor. Skema suku bunga ini masih dalam pembahasan.
Kedua, skema FLPP dana abadi. Nantinya pemerintah perlu menurunkan backlog perumahan secara cepat. Harapannya supaya ketergantungan anggaran terhadap pemerintah kian berkurang. Sementara itu, kredit dan pembiayaan kian menguat. Pada 2024, meningkat 14,4% dari total pinjaman Rp352 triliun apabila dibandingkan periode yang sama Rp307 triliun pada 2023 lalu. Angka ini terdorong dari pertumbuhan KPR sebesar 12,3 persen yoy, segmen high yield dan korporasi.
Kemudian DPK menunjukkan kinerja baik dengan bertumbuh 16,6 persen yoy atau 365,4 triliun per Juni 2024. Hal ini ditopang oleh deposito berjangka sebesar 23,2 persen. “Rasio dana murah (CASA) masih sangat terjaga di level 51,8 persen per Juni 2024,” pungkas Arief, Selasa (27/8/2024).