Investasi US$70 Miliar Diprediksi Siap Masuk Asia Pasifik, Investor Wait and See
Laporan APAC Capital Markets Outlook – Midyear 2024 Update dari Cushman & Wakefield menyebutkan sekitar US$70 miliar dana tersedia dan siap untuk diinvestasikan hanya saja investor masih mencari waktu yang tepat untuk kembali aktif dalam investasi. Laporan ini menganalisis siklus ekonomi saat ini, kondisi pasar investasi di Asia Pasifik pada paruh pertama tahun 2024, proyeksi, dan strategi investasi utama di kawasan Asia Pasifik.
Gordon Marsden, Head of Capital Markets, Asia Pacific at Cushman & Wakefield mengatakan, selama 18-24 bulan terakhir, para investor berada dalam fase wait and see dan berekspektasi volume investasi akan pulih pada 2025. Meskipun ada beberapa aktivitas investasi dalam setahun terakhir, para investor belum sepenuhnya aktif di seluruh kawasan maupun secara global. “Namun, menyesuaikan modal dengan aset yang tersedia dan sesuai masih menjadi tantangan utama, meskipun ada cadangan modal yang besar yang siap untuk digunakan. Dalam situasi ini, kami memperkirakan investor akan menargetkan investasi oportunistik dan yang menambah nilai, termasuk utang. Aset dan sektor yang bisa meningkatkan pengembalian, terutama melalui aliran pendapatan yang stabil, kemungkinan besar akan menjadi yang paling diminati,” ujar Gordon dalam rilis resmi yang dikutip, Rabu Selasa (28/8/2024).
Dominic Brown, Kepala Riset Internasional di Cushman & Wakefield, mengatakan, wilayah Asia Pasifik terus menunjukkan ketahanan meskipun ada kenaikan suku bunga yang cepat dalam dua tahun terakhir, yang telah memperlambat ekspansi ekonomi. Meski pertumbuhan telah melambat, pertumbuhan tetap positif di sebagian besar wilayah.
Meskipun investasi properti komersial telah menurun sebesar 40% dari puncaknya pada kuartal pertama di 2022 yang dipengaruhi guncangan suku bunga dan perubahan struktural di sektor-sektor tertentu dan tren terbaru menunjukkan stabilisasi, yang memberikan harapan positif bagi pasar properti. Ke depannya, dia memperkirakan pemotongan suku bunga akan dilakukan secara bertahap dan terukur, dengan variasi dalam kecepatan dan besarnya di seluruh Asia Pasifik.
“Faktor-faktor dasar pendorong pertumbuhan di wilayah ini tetap kuat, mendukung statusnya sebagai 'dekade Asia-Pasifik. Pertumbuhan regional diperkirakan akan stabil sekitar 4% sepanjang semester kedua 2024 dan hingga 2025-2026. Hal ini mencerminkan normalisasi pertumbuhan di pasar negara berkembang seperti India dan pemulihan di ekonomi maju seperti Australia dan Jepang,” ungkap Brown.
Cushman & Wakefield menyoroti faktor-faktor potensial yang dapat berdampak signifikan pada pasar seperti ketegangan geopolitik yang meningkat dapat mengubah strategi investasi, tingginya tingkat utang pemerintah dan rumah tangga memerlukan pemantauan yang cermat, megatrend sekuler yakni pertumbuhan dalam kelas aset alternatif dan asset yang mengikuti siklus akan didorong oleh tren jangka panjang serta AI dan teknologi yang akan terus mengubah lanskap properti. (*)