Kalbe Farma Catat Lonjakan Laba Bersih Rp1,8T pada Semester I/2024
Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp1,83 triliun pada semester I/2024. Laba bersih tersebut naik 18,4% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan semester I/2023 sebesar Rp1,51 triliun.
Pencapaian ini berasal dari pertumbuhan penjualan organik di semua segmen bisnis, baik itu obat resep, produk kesehatan, nutrisi, serta distribusi dan logistik. Penjualan bersih perusahaan juga meningkat sebesar Rp16,3 triliun atau tumbuh 7,6%.
"Ini didukung oleh pencapaian pertumbuhan penjualan organik yang positif di seluruh lini bisnis, disertai dengan tren perbaikan laba kotor," ujar Corporate Secretary and Investor Relations Manager Kalbe Farma, Syeren Amanda saat sesi pemaparan publik daring pada Selasa (27/8/2024).
Adapun Kalbe Farma mencatat, segmen bisnis obat resep mencapai pertumbuhan sebesar Rp4,51 miliar atau naik 7,6%. Segmen bisnis ini menyumbang kontribusi terhadap penjualan bersih perusahaan sebesar 27,7%. Rincian segmen obat resep adalah sebagai berikut.
- Obat generik dengan merek sebesar 46%,
- Obat generik tanpa merek sebesar 27%,
- Obat berlisensi sebesar 27%.
Kemudian, segmen bisnis distribusi dan logistik turut menjadi kontributor penjualan bersih perusahaan dengan persentase sebesar 32,7%. Penjualan bersihnya naik 17,1% menjadi Rp5,35 miliar.
Kenaikan penjualan bersih perusahaan salah satunya berasal dari grup Kalbe Farma, yakni PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Melalui anak usahanya, yakni PT Emos Global Digital (EMOS), perusahaan tersebut baru-baru ini meluncurkan aplikasi Emos versi terbaru untuk layanan farmasi secara digital.
Chief FInancial Officer (CFO) Kalbe Farma, Kartika Setiabudy mengatakan perusahaan akan berfokus pada sektor farmasi pada tahun ini. "Sektor pharma menjadi salah satu pendorong pertumbuhan kami, baik tahun ini maupun mungkin ke depan dalam jangka waktu medium to long term," kata Kartika. (*)