Langkah-langkah Kunci Mendorong Industri Retail Tumbuh Berkelanjutan
Indonesia Retail Summit (IRS) 2024 resmi dibuka oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (28/9/2024).
Dalam sambutannya, Airlangga menyatakan potensi ekonomi dalam negeri harus tetap dioptimalkan. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia yakni diperkirakan berjumlah 281 juta jiwa di 2024, dan jumlah sebesar itu merupakan pangsa retail yang bagus untuk diberdayakan.
Sejak 2002, pertumbuhan sektor konsumsi di Indonesia telah melampaui pertumbuhan ekonomi nasional, mencatat angka 12%. Mal di Jakarta, misalnya, menunjukkan kemajuan signifikan dan modernitas yang bahkan melampaui banyak mal di negara lain, berkat pendapatan per kapita yang telah mencapai di atas US$20 ribu.
“Jadi, berapa banyak toko retail yang sudah dibuka di suatu daerah dapat mencerminkan berapa pendapatan per kapita dari daerah itu,” kata Airlangga.
Pemerintah juga mendorong pelaku usaha pusat perbelanjaan untuk menjalin kemitraan dengan UMKM. Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan tercipta peluang pasar bagi produk UMKM, membuka lapangan kerja baru, dan menciptakan iklim usaha yang sehat.
Airlangga menegaskan bahwa produk dan positioning memegang peranan penting dalam sektor retail. Oleh karena itu, perlu adanya alokasi khusus untuk UMKM di berbagai pusat perbelanjaan. Pertumbuhan jumlah toko retail terus menunjukkan kemajuan, dan ini harus meluas tidak hanya di Jakarta tetapi juga ke seluruh Indonesia, terutama di daerah dengan pendapatan per kapita menengah ke atas. “Supaya sektor retail terus tumbuh, maka harus terus digenjot dari sisi produktivitas dan inovasi,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai pertumbuhan perekonomian di Indonesia telah pulih sepenuhnya setelah sempat terdampak pandemi COVID-19. Tak dipungkiri, Pandemi COVID-19 membuat perekonomian sempat terpuruk namun demikian ekonomi kembali pulih secara bertahap hingga dan pada Q2-2024 tumbuh sebesar 5,05% yoy.
Melanjutkan kesuksesan tahun lalu, IRS diproyeksikan menjadi pusat diskusi dan perencanaan masa depan retail Indonesia dan Asia Tenggara. Acara ini sendiri menargetkan sektor ritel ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonominya.
Dengan lebih dari 4000 peserta, 100 pembicara, IRS mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari seluruh ekosistem retail. Diharapkan, berbagai peluang untuk kolaborasi dan inovasi baru akan lahir pula.
Pertumbuhan sektor ritel di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Februari 2024 mencapai 214,1, meningkat 6,4% secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, pesatnya perkembangan e-commerce, dan inovasi teknologi dalam operasional ritel.
Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah, menyatakan bahwa pertumbuhan tersebut mencerminkan kepercayaan konsumen yang meningkat serta kesiapan sektor retail untuk beradaptasi dengan dinamika pasar.
IRS juga menjadi inisiatif penting mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor ritel. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024 mencatat angka positif sebesar 5,05.
“Kami percaya bahwa acara ini akan menjadi katalis untuk melanjutkan momentum pertumbuhan ini, dengan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan industri retail dan menciptakan peluang kolaborasi serta inovasi yang dapat memacu perkembangan sektor ini lebih lanjut," ujar Budi.
Diketahui, konsumsi rumah tangga mendominasi PDB Indonesia, mencapai 53,18% pada 2023 dan 54,53% pada Q2-2024, didorong oleh kontribusi konsumsi yang terus meningkat. Gerakan Bangga Buatan Indonesia berupaya meningkatkan daya saing produk dan pelaku UMKM, agar produk Indonesia dapat diterima tidak hanya di pasar lokal tetapi juga di pasar global.
Pada 2024 terdapat peningkatan jumlah pengunjung pada pusat perbelanjaan, terutama pada saat libur hari besar keagamaan dan libur sekolah. Tercermin dari peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang pada Juli 2024 berada pada level 123,4, dan ini termasuk kategori zona optimis. (*)