Transaksi Agen BRILink per Juli 2024 Tembus Rp899 Triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatat jumlah agen BRILink sebanyak 1 juta yang tersebar di 62 ribu desa. Jumlah tersebut tercatat telah menjangkau lebih dari 80% dari total desa di Indonesia. “Adapun volume transaksi AgenBRILink selama Januari hingga Juli 2024 telah mencapai Rp899 triliun,” ujar Direktur Utama BRI, Sunarso, pada Public Expose Live 2024 di Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Perseroan optimistis tumbuh sehat dan berkelanjutan tak terlepas dari keberhasilan BRI Group mencatatkan kinerja positif hingga kuartal II/2024 lantaran mencetak laba Rp29,90 triliun. Pencapaian tersebut tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% secara tahunan. Segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96% dari total penyaluran kredit BRI, atau sekitar Rp1.095,64 triliun. Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat 9,54% atau menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun.
Pertumbuhan kredit yang selektif dan prudent membuat perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. “Rasio loan at risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir kuartal II/2023, menjadi 12% di kuartal kedua tahun ini. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) berada di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%,” ujar Sunarso menjabarkan.
Adapun, dana pihak ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61% atau menjadi senilai Rp1.389,66 triliun. Dana murah atau CASA (tabungan dan giro) masih mendominasi struktur DPK-nya BRI, dimana porsi CASA mencapai 63,17% dari total DPK BRI. Di sisi digital, super app BRImo digunakan oleh lebih dari 35,2 juta user dengan volume transaksi mencapai Rp2.574 triliun atau tumbuh 35,81% yoy hingga akhir Juni 2024.
Selanjutnya, Sunarso menjabarkan BRI memiliki dua strategi agar tumbuh berkelanjutan melalui holding ultra mikro. Strategi pertama, adalah menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program-program pemberdayaan dan pendampingan. Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru, dalam hal ini dengan menyasar segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian.
Hasilnya, setelah 3 tahun terbentuk, Holding UMI terus tumbuh karena per kuartal kedua tahun ini melayani 176 juta nasabah simpanan dan mengintegrasikan lebih dari 36,1 juta nasabah peminjam dengan outstanding kredit dan pembiayaan mencapai Rp622,3 triliun, atau tumbuh 7,7% secara tahunan. Kontribusi PNM dan Pegadaian terhadap total pinjaman & pembiayaan mikro BRI Group menjadi sebesar 20,3% atau meningkat dari 18,7% pada periode yang sama tahun lalu. "BRI optimistis dapat terus menorehkan kinerja positif dan berkelanjutan," ucap Sunarso. (*)