Dalam rangka merayakan 34 tahun berkarya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) memberikan apresiasi kepada para peternak sapi perah lokal yang telah menjadi mitra dalam menyediakan pasokan bahan baku berkualitas.

Langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk terus mendukung pengembangan industri susu segar di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan peternak lokal.

Apresiasi tersebut diwujudkan dalam bentuk pemberian milk can (penampung susu) yang berfungsi menjaga kualitas dan sterilitas susu perah. Penyerahan ini dilakukan langsung oleh Johannes Setiadharma, Direktur Garudafood, kepada mitra binaan Garudafood di Boyolali, Jawa Tengah.

"Melalui kemitraan peternak sapi perah yang telah kami jalin sejak 2015, kami tidak hanya berkomitmen untuk menjamin pasokan yang berkelanjutan serta menjaga keamanan dan kualitas produk, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga peternak,” ujar Johannes.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, produksi susu segar di Indonesia hanya mencapai 968.980 ton, atau sekitar 20% dari kebutuhan nasional sebesar 4,4 juta ton. Sisanya, 80%, masih harus dipenuhi melalui impor.

Data ini menunjukkan adanya potensi besar untuk pengembangan industri pengolahan susu dan usaha peternakan sapi perah di Indonesia. Garudafood, menyadari potensi ini, telah memulai program kemitraan dengan peternak sapi perah sejak tahun 2015, untuk memastikan pasokan bahan baku susu segar yang berkualitas.

Dalam kerjasama ini, Garudafood tidak hanya fokus pada pengadaan bahan baku, tetapi juga pada pemberdayaan peternak lokal melalui berbagai inisiatif. Johannes menambahkan, “Kami berharap kemitraan ini dapat mendorong peningkatan mata pencaharian, pemberdayaan peternak rakyat, dan pengembangan koperasi kelompok ternak yang tersebar di sejumlah kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur sesuai dengan konsep Creating Shared Value (CSV) yang kami coba terapkan.”

Hingga tahun 2023, Garudafood telah bermitra dengan lebih dari 3.500 peternak sapi perah, dengan total pembelian mencapai lebih dari 15.500 ton susu segar. Susu ini kemudian diolah menjadi bahan baku untuk produk-produk berkualitas seperti CLEVO dan Chocolatos Susu Cokelat, yang telah dikenal luas oleh konsumen di Indonesia.

Drajat Tri Wibowo, salah satu peternak sapi perah yang bermitra dengan Garudafood di Boyolali, membenarkan manfaat dari program kemitraan ini. “Saya telah bermitra dengan Garudafood sejak tahun 2015. Dari kemitraan yang terjalin selama ini, kami memperoleh kepastian harga yang kompetitif, pelatihan tentang praktik budi daya dan pengelolaan susu segar yang baik, pendampingan teknis, fasilitas seperti cooling tank (unit pendingin) serta pakan sapi berkelanjutan dari produk samping Garudafood. Hari ini, kami juga menerima langsung milk can (penampung susu) yang bermanfaat untuk menjaga keamanan, kualitas, dan kebersihan susu,” ujar Drajat.

Garudafood memainkan peran penting dalam mendukung peningkatan pasokan susu segar lokal. Selain menjamin ketersediaan pasar dan kepastian harga yang kompetitif, perusahaan juga memberikan penyuluhan serta pendampingan teknis kepada para peternak. Pelatihan yang diberikan mencakup quality control, penerapan 5R Kaizen, serta penanganan dan mitigasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Tak hanya itu, Garudafood juga menyediakan fasilitas produksi, termasuk sistem pendingin, genset, dan milk can, untuk meningkatkan keamanan, kualitas, dan kebersihan bahan baku.

Perusahaan juga membantu mengelola limbah produksi menjadi pakan ternak, memberikan pinjaman tanpa bunga, serta menjembatani akses finansial ke bank untuk pengembangan produksi mitra.

Langkah-langkah ini mempertegas komitmen Garudafood dalam mendukung keberlanjutan industri susu di Indonesia, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak lokal melalui kemitraan yang saling menguntungkan. Garudafood berharap upaya ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi perusahaan, tetapi juga bagi peternak sapi perah di seluruh Indonesia. (*)