United Tractors Catat Penurunan Laba Bersih 15% di Semester I-2024. Apa penyebabnya?
PT United Tractors Tbk (UNTR) sepanjang semester I-2024, mencatat pendapatan bersih konsolidasian perseroan mencapai Rp64,5 triliun atau turun sebesar 6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara.
Sara K. Loebis, Head of Corporate Governance and Sustainability Division UNTR menjelaskan, “Penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs menyebabkan penurunan laba bersih perseroan sebesar 15% menjadi Rp9,5 triliun dari Rp11,2 triliun di semester I-2023.”
Dari segmen mesin konstruksi, volume penjualan alat berat Komatsu mencapai 2.515 unit atau turun 29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 3.551 unit. Penurunan tersebut dikarenakan turunnya permintaan dari sektor pertambangan, konstruksi, dan kehutanan. Dari total penjualan tersebut, sebanyak 63% diserap sektor pertambangan, 14% sektor perkebunan, 13% sektor konstruksi, dan 10% sektor kehutanan.
Penjualan produk merek UD Trucks turun 47% dari 195 unit menjadi 103 unit, sementara penjualan Scania turun 56% dari 526 unit menjadi 229 unit karena turunnya permintaan terutama di sektor pertambangan. Untuk layanan purna jual, pendapatan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat turun 10% menjadi Rp5,4 triliun sampai dengan semester pertama tahun 2024.
Kemudian dari segmen kontraktor penambangan, sampai dengan Juli 2024, PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 18% dari 71 juta ton menjadi 84 juta ton, dan peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 12% dari 625 juta bcm menjadi 699 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio 8,4 kali.
Lalu dari segmen pertambangan batu bara, anak usaha UT, yakni PT Tuah Turangga Agung telah menjual batu bara sebanyak 8,5 juta ton, termasuk 2,0 juta ton batu bara metalurgi, meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di segmen tambang emas, penjualan setara emas dari PT Agincourt Resources sampai dengan Juli 2024 mencapai 128 ribu ons, atau naik 2% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 126 ribu ons.
Di segmen tambangan nikel, penjualan bijih nikel dari PT Stargate Pasific Resources sampai dengan Juli 2024 sebesar 1 juta wet metric ton (wmt), yang terdiri dari 496 ribu wmt saprolit dan 602 ribu wmt limonit. Selain itu, investasi pada Nickel Industries Limited pada bulan September 2023 dengan kepemilikan saham sebesar 19,99% melaporkan penjualan 32.759 ton logam nikel pada kuartal pertama dan 32.273 ton logam nikel pada kuartal kedua tahun 2024.
Pada segmen industri konstruksi dijalankan oleh ACSET membukukan pendapatan bersih Rp1,1 triliun sampai dengan Juni 2024, atau naik 39% dari Rp798 miliar di periode yang sama tahun lalu dan mencatat rugi bersih sebesar Rp136 miliar pada semester pertama tahun 2024.
Segmen usaha energi, perseroan saat ini mengoperasikan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) aliran sungai langsung (run-of-river), yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Kalipelus - 0,5 MW di Jawa Tengah dan PLTM Besai Kemu - 7 MW di Lampung yang telah mulai beroperasi di bulan Januari 2024. (*)