Emiten TP Rachmat (DRMA) Berambisi Menjual Sepeda Motor Roda Tiga ke Timur Tengah
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten yang terafiliasi dengan TP Rachmat, berencana melakukan ekspor motor roda tiga (3W) ke Timur Tengah. Ini merupakan salah satu strategi Perseroan untuk menjadi pemain utama di lini bisnis sepeda motor roda tiga di masa mendatang. Direktur DRMA, Yosaphat Simanjuntak, mengatakan target tersebut kemungkinan diwujudkan pada tahun depan.
Alasan kawasan Timur Tengah yang menjadi tujuan karena memiliki pendapatan per kapita yang tinggi dan kondisi ekonomi yang kuat. “Kami rencananya tahun depan mau ekspor ke Timur Tengah, mereka (masyarakat Timur Tengah) 'kan rata-rata pendapatanya tinggi, motor listrik dengan harga segitu menurut mereka murah 'lah,” ujar Yosaphat usai peluncuran dua tipe baru motor roda tiga DRMA di Pabrik Cikarang, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024) kemarin.
Harga motor roda tiga produksi Perseroan dibanderol tipe PowerAce LITE (OTR Jakarta) dibanderol dengan harga Rp33,6 juta dan PowerAce TRIEX (OTR Jakarta) yang merupakan motor listrik dibanderol dengan harga Rp74 juta. Harga motor listrik lebih mahal dibandingkan bensin karena komponen baterai motor listrik mahal.
Yosaphat mengatakan sejauh ini Perseroan telah memiliki 43 jaringan dealer PowerAce yang mayoritas berada di Pulau Jawa. Hingga akhir tahun 2024, Perseroan menargetkan jumlah dealer bisa mencapai 50 cabang.
Sementara itu, untuk kapasitas produksi motor listrik di pabrik DRMA sebesar 10 hingga 15 unit per hari, dengan 20 hari kerja per bulan. Artinya, dalam setahun pabrik DRMA dapat memproduksi hingga 3.600 motor listrik roda tiga PowerAce. Adapun, PowerAce Triex EV merupakan produk kendaraan listrik berbasis baterai dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 65% dan ini menjadi yang tertinggi dibanding merek lain.
Perseroan tidak ingin bermain di bisnis motor roda dua dan mobil karena sudah menjadi pasar dari klien. Sehingga pasar motor roda tiga yang paling memungkinkan untuk dijajaki. DRMA sejak 2021 menggarap bisnis motor roda tiga. "Kalau kami disuruh produksi kendaraan roda dua atau roda empat bisa saja, kalau kami mau. Tetapi rasanya tidak etis, sebab (komponen) Astra Honda Motor dan Toyota kami yang suplai, masa kami jadi kompetitornya juga,” ungkapnya.
Yosaphat menyampaikan pasar motor roda tiga di Indonesia saat ini masih dikuasai Viar. Namun, manajemen DRMA menyiapkan strategi untuk menjadi pemain nomor satu di bisnis ini. "Kami sudah mengamati kompetitor-kompetitor, kami punya data yang telah kami perhitungkan, pasarnya ada, makanya kalau jadi nomor satu itu peluang kami masih besar,” ucapnya. (*)